Jasad Bayi Berumur 5 Hari Ditemukan Mengapung di Kali, Diduga Hasil Hubungan Gelap

Dari hasil visum luar yang dilakukan pihak rumah sakit, bayi berjenis kelamin perempuan itu baru saja dilahirkan sekitar lima hari

Editor: Dhita Mutiasari
ISTIMEWA
Ilustrasi. Jasad Bayi Berumur 5 Hari Ditemukan Mengapung di Kali, Diduga Hasil Hubungan Gelap 

Jasad Bayi Berumur 5 Hari Ditemukan Mengapung di Kali, Diduga Hasil Hubungan Gelap

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PAPUA - Sesosok bayi yang diduga baru berusia beberapa hari ditemukan warga di Kali Anderep, Kota Agats, Kabupaten Asmat, Papua.

Kapolres Asmat AKBP Andi Yoseph Enoch, Rabu (6/3/2019) mengatakan, jasad bayi itu ditemukan pada Selasa (5/3/2019) kemarin.

Awalnya, sekitar pukul 07.30 WIT, Kanit SPKT Polres Asmat Bripka Obaja T Msen mendapati laporan warga bila ditemukan sesok mayat di kali tersebut.

Baca: Menang Tipis Atas D2, Bintang Timur Buka Peluang ke Semifinal

Baca: Tabloid Obor Rakyat Dihidupkan Kembali, Habib Rizieq Shihab Jadi Cover Utamanya

Baca: Terkait Polemik Pilkades, Siron: Kades Sungai Mayam Terpilih Tetap Dilantik

Kemudian, personel kepolisian mendatangi kali yang dimaksud selanjutnya mengamankan TKP. Tim indentifikasi kemudian melakukan olah TKP dan mengangkat jasad bayi tersebut untuk dibawa ke rumah sakit.

"Setelah mengamankan TKP, tim identifikasi datang melakukan olah TKP dan mengangkat jenazah dan dilarikan ke RSUD Agats guna visum lanjut," kata AKBP Andi

Dari hasil visum luar yang dilakukan pihak rumah sakit, bayi berjenis kelamin perempuan itu baru saja dilahirkan sekitar lima hari, sebab masih terdapat plasenta.

Selain itu, dalam proses lahiran sudah mencukupi bulan.

Polisi menduga, jasad bayi yang dibuang itu hasil hubungan gelap. 

"Dari temuan kasus tersebut pihak kepolisian melakukan penyelidikan guna mencari orangtua atau pelaku pembuangan bayi," pungkas AKBP Andi. Setelah dilakukan koordinasi antara pihak kepolisian, rumah sakit, dan Dinas Sosial, jasad bayi itu kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jasad Bayi Ditemukan di Kali Anderep Asmat, Diduga Hasil Hubungan Gelap"

Kronologi Penemuan Orok Bayi di Ayani Mega Mall Pontianak: Sempat Dikira Tikus di Tumpukan Limbah

 Orok bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di lokasi penampungan limbah Ayani Mega Mall Pontianak, Selasa (5/3/2019).

Orok bayi itu pertama kali ditemukan pegawai kebersihan mall, yang memang bertugas membersihkan pengolahan limbah di Ayani Mega Mall Pontianak.

Manager General Affair Ayani Mega Mall, Gigih Trisaksono menjelaskan kronologi penemuan orok bayi saat ditemui awak media.

Menurutnya, sekitar pukul 07.00 WIB, petugas kebersihan yang bernama Herman menemukan sesuatu yang mencurigakan saat membersihkan limbah di penampungan akhir.

Hal itu kemudian dilaporkan kepada leadernya untuk bersama-sama mengecek temuan tersebut.

"Dia angkat dengan cedok, dia mastikan lagi, dipanggilnya leader. Saat sudah pasti, langsung dilaporkan ke Police Corner,” katanya.

Gigih menjelaskan, saat ditemukan, kondisi jasad bayi tersebut dalam kondisi hitam.

Baca: VIDEO: Dikira Tikus Ternyata Mayat Bayi, Ini Penjelasan Gigih Trisaksono

Baca: VIDEO: Inilah Nilai Rumah Akil Mochtar Yang Dirampas Negara

Baca: Prediksi Tim Lolos ke Babak Perempat Final Liga Champion 2019: Man Utd & Juventus Tersingkir?

Baca: Dugaan Pelanggaran Kampanye Ria Norsan, JaDI Kalbar: Bawaslu dan Gakumdu Harus Profesional

"Dia (Herman) terkejut tadi, kan yang lainnya kuning, ini (jasad bayi) hitam. Dia angkat gitu, kirain tikus, jadi dia mastikannya manggil leader," jelas Gigih.

Gigih pun mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, petugas kebersihan yang bertugas membersihkan toilet di seluruh mall tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.

"Pembersihan itu seperti biasa. Ndak ada yang mencurigakan. Ndak ada masalah, bercak-bercak darah ndak ada," terangnya.

Lokasi penampungan limbah yang jadi lokasi penemuan bayi ini sendiri merupakan lokasi pembuangan akhir dari seluruh toilet yang ada di Mall ini.

"Ini merupakan ibaratnya muaranya, dari seluruh toilet itu larinya kesini, di penampungan akhir ini," jelasnya.

Aparat kepolisian langsung melakukan olah TKP dengan memeriksa sejumlah lokasi, di antaranya tempat pengolahan limbah, dan toilet-toilet di Ayani Mega Mall.

Saat olah TKP ini, petugas pengolahan limbah kembali menemukan ari-ari di lokasi yang sama, di sekitar jenazah bayi ditemukan.

Temuan ari-ari tersebut kemudian dilaporkan ke petugas kepolisian yang masih berada di TKP.

Petugas kepolisian langsung mengamankan temuan ari-ari tersebut kedalam kantong plastik hitam dan membawanya keluar untuk diletakkan dalam kardus atas bak mobil Polsek Pontianak Selatan.

Dengan ditemukannya orok bayi dan ari-ari tersebut artinya ada dua temuan di selang waktu berbeda di lokasi yang sama.

Rencananya temuan orok bayi dan ari-ari tersebut dibawa ke RS Sudarso Pontianak, untuk dilakukan identifikasi oleh dokter ahli forensik.

Periksa Seluruh CCTV

Kapolsek Pontianak Selatan, Kompol Anton Satriadi mengatakan, sesuai hasil pemeriksaan sementara Dokter Ahli Forensik RSUD Sudarso, DR Monang Siahaan, orok bayi yang ditemukan panjangnya 29 cm dan diperkirakan berusia 7 sampai 8 bulan.

Kompol Anton mengatakan kasus ini akan terus dikembangan, dimana kejadian berawal dari laporan petugas pengelola limbah Ayani Mega Mall.

"Kita mendapat informasi polisi yang jaga di mall, di mana pada awalnya petugas kebersihan Mega Mall menemukan orok pada saat berkerja," ujarnya.

"Kita sudah berkoordinasi dengan pengelola mall, kita juga sudah ke control room, kita lihat CCTV, dan kita akan minta rekaman CCTV 4 hari ke belakang," ujarnya.

Kapolsek menjelaskan, prkembangan penyelidikan sementara masih dilakukan pemeriksaan saksi-saksi, sementara usia orok diduga masih satu hari.

"Sementara kita memeriksa saksi-saksi petugas dan pengelola mall. Jenazah diperkirakan satu hari. Jika pelaku tertangkap tetap kita proses sesuai hukum yg berlaku. Sementara masih dalam proses investigasi," pungkasnya.

"Kita sudah memohon pihak rumkit untuk meminjam sementara tempat penitipan mayat, apabila tidak ada keluarganya kita lakukan penguburan," terangnya (*)

Yuk Follow Akun Instagram tribunpontianak:

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved