Kalbar 24 Jam
Kalbar 24 Jam - Usul Pemecatan Jiwo di PDIP, Salawat Bareng Gus Azmi, Hingga Polemik Kampanye Norsan
Nama Guz Azmi sangat populer di masyarakat khususnya generasi millenial saat ini. Pasalnya, popularitasnya menyaingi Nissa Sabyan.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kalbar 24 Jam - Ajuan Pemecatan Sujiwo di PDIP, Sholawat Bersama Gus Azmi, Hingga Rahmad Satria Laporkan Norsan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Beragam informasi, peristiwa dan kejadian menarik mewarnai Kalimantan Barat (Kalbar) dalam kurun waktu 24 jam terakhir sejak Kamis (21/2/2019).
Nah, apa saja informasi dan peristiwa populer tersebut.
Berikut tribunpontianak.co.id merangkumnya, Jumat (22/4/2019):
1. Karolin Ajukan Pemecatan Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo PDIP

Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo menegaskan, sebelum maju pada Pilkada Kubu Raya 2018 silam, telah menyatakan keluar dari PDI Perjuangan.
Hal ini menurut Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDI Perjuangan, Karolin Margret Natasa sudah menjadi pertimbangan cukup kuat untuk pemecatan Sujiwo sebagai kader partai.
Baca: TERPOPULER - Jadwal Liga Champions, Atletico Vs Juventus, Hingga Karolin Ajukan Pecat Sujiwo di PDIP
Baca: Sujiwo Akan Tingkatkan Pelayanan Berbasis Online
"Saya sudah usulkan untuk dipecat tapi belum disetujui. Saya sendiri tidak tahu dia partainya apa. Beliau sudah pernah menyebutkan di media tidak mau maju dengan PDIP tapi minta rekomendasi saat Pilkada, kemudian keluar dari PDIP, ini cukup kuat sebenarnya untuk pemecatan," ujar Karolin beberapa waktu lalu.
Ia menilai mungkin ada pertimbangan lain terkait pemecatan Sujiwo dari PDIP.
Namun diakuinya saat ini proses pemecatan Sujiwo termasuk investigasi terhadap beliau sedang berlangsung. BACA SELENGKAPNYA.....
2. Tjhai Chui Mie Target Selesaikan Bandara dan KEK Pariwisata Berbarengan

Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan pihaknya akan menggenjot pembangunan KEK (kawasan Ekonomi Khusus) Pariwisata di Kota Singkawang seiring dengan pembangunan Bandara di Kita Singkawang.
Dirinya pun mentargetkan dalam periode kepemimpinannya di Kota Singkawang, pembangunan Bandara dan KEK Pariwisata ini dapat sama - sama terbangun.
Baca: Sekda Singkawang Tegaskan Optimalisasi PAD Jadi Atensi Penting
Baca: Ini Prioritas Pembangunan Kota Singkawang 2020
"Ini saling berkaitan, kalau bandara sudah jadi, ini harus terbangun juga, kalau tidak ini tidak akan terwujud, kalau investor nya sudah dapat, KEK Pariwisata ini juga harus di rampungkan, karena inilah yang bisa meningkatkan penumpang, kalau tidak terbangun, pembangunan bandara kita efeknya kurang dapat,"ujarnya pada Tribun usai penutupan Festival Cap Go Meh di Stadion Kridasana Kota Singkawang. Rabu (20/2/2019).
Untuk saat ini, pihaknya masih mengkaji lokasi yang akan di jadikannya sebagai wilayah KEK Pariwisata, adapun dikatakannya wilayah Singkawang Selatan, namun untuk luas wilayah dirasanya masih kurang luas.BACA SELENGKAPNYA.....
3. Ribuan Jemaah Khusyuk Hadiri Kalbar Bersholawat Bersama Gus Azmi dan Syubbanul Muslimin

Puluhan ribu jemaah muslimin dan muslimat asal Kota Pontianak dan sekitarnya larut dalam suasana khusyuk saat acara Kalbar Bersholawat dan Bertabayun di depan Taman Alun-Alun Kapuas Kota Pontianak, Jalan Rahadi Oesman, Kota Pontianak, Rabu (20/2/2019) pukul 20:30 WIB.
Jemaah yang mayoritas generasi millenial ini tak henti-hentinya bersholawat pada acara bertema Melalui Persatuan Umat Kita Jaga Kebhinnekaan Guna Menyukseskan Pemilu 2019.
Mereka antusias memenuhi Jalan Rahadi Oesman mulai dari sepanjang depan Kantor Wali Kota Pontianak, Kantor Bank Indonesia (BI) lama, hingga Tugu Adipura.
Baca: Ribuan Jemaah Khusyuk Hadiri Kalbar Bersholawat Bersama Gus Azmi dan Syubbanul Muslimin
Baca: Ini Tahapan yang Mesti dijalani Atlet Usai Tes Koni Kalbar
Sholawat menghadirkan Gus Azmi dan grup sholawat Syubbanul Muslimin asal Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur.
Ini merupakan kali pertama kali mereka menginjakkan kaki di Bumi Khatulistiwa.
Seperti diketahui, Guz Azmi atau bernama lengkap Muhammad Ulul Azmi Askandar al-Abshor merupakan vokalis grup sholawat Syubbanul Muslimin.
Nama Guz Azmi sangat populer di masyarakat khususnya generasi millenial saat ini. Pasalnya, popularitasnya menyaingi Nissa Sabyan.
Grup sholawat Syubbanul Muslimin berasal dari Pondok Pesantren Nurul Qodim Kalikajar Paiton Probolinggo ini diasuh oleh KH Hadzul Hakim Noer. BACA SELENGKAPNYA.....
4. Marjiyah: Bakat Menjadi Bidan Sudah Tertanam Sejak Kecil

Keinginan Marjiyah menjadi bidan tak lepas dari pengalaman masa kecilnya ketika berumur 7 tahun.
Kala itu ditahun 1981, ibunya hendak melahirkan adiknya. Namun tak ada bidan di sekitar rumahnya, bahkan untuk memanggil dukun beranak pun jaraknya cukup jauh.
Ayahnya lalu pergi mencari pertolongan, sementara ia menemani ibunya hingga persalinan terjadi.
Selang beberapa tahun, tepatnya tahun 1985 hal serupa kembali terjadi. Ibunya hendak melahirkan adiknya. Berbekal pengalaman sebelumnya, ia membantu proses persalinan, sementara sang ayah mencari bantuan.
Baca: Lama Tak Mennstruasi, Saat Diperiksakan ke Bidan Pria Ini Kaget Putrinya Hamil
Baca: VIDEO: Kapolda Kalbar Pimpin Sertijab Dirlantas dan Dir Reskrimum Polda Kalbar
Sejak saat itulah ia bertekad untuk menjadi bidan dan menolong orang. Setelah tamat SMP, Marjiyah kecil mengenyam pendidikan di Sekolah Kesehatan (SPK) dan lulus ditahun 1995.
Lalu Marjiyah melanjutkan program D1 dan berhasil lulus. Selesai D1, ia menjadi Pegawai Tidak Tetap (PTT) selama tiga tahun di Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, dan melanjutkan studinya mengambil D3 di Poltekkes Surakarta.
Setelah lulus, ia menuju ke Pontianak mengikuti suaminya yang bertugas sebagai anggota TNI. Tahun 2002, ia sempat bekerja di Klinik Sungai Durian, Kubu Raya selama kurang lebih 8 bulan.
Selama menjadi bidan, banyak pengalaman yang sudah ia lalui dalam menangani pasien-pasiennya. BACA SELENGKAPNYA......
5. Rahmad Satria Laporkan Wagub Ria Norsan ke Bawaslu, Tuding Tak Izin Cuti Kampanye

Wakil Gubernur (Wagub) Kalbar, Ria Norsan, dilaporkan ke Badan Pengawas Pemulu (Bawaslu) Mempawah atas dugaan pelanggaran kampanye di Desa Jungkat.
Dugaan tersebut dilaporkan Rahmad Satria, mantan Ketua DPRD Mempawah yang juga menjadi peserta Pemilu 2019.
Laporan dibuat ke Panwaslu Kecamatan (Panwascam) Siantan disaksikan pihak Kepolisian Polsek Siantan pada, Selasa (19/2/2019) lalu.
Baca: BREAKING NEWS - Rahmad Satria Laporkan Wagub Ria Norsan ke Bawaslu, Tuding Tak Izin Cuti Kampanye
Baca: Pemprov Kalbar Tegaskan Ria Norsan Lakukan Prosedur Sesuai Aturan Sebelum Kampanye
Baca: Terkait Dugaan Pelanggaran Kampanye, KPU Mempawah Cek Surat Cuti Ria Norsan
Baca: Polemik Kampanye di Mempawah, DPD Golkar Pastikan Ria Norsan Sudah Ajukan Izin Cuti
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Siantan, AKP Rio Sigal Hasibuan, membenarkan terkait laporan tersebut.
"Iya benar dua hari yang lalu ada laporan ke Panwascam, dan laporan tersebut dibuat Panwascam, serta dilanjutkan ke Bawaslu Kabupaten. Untuk lebih lanjut, kita belum terima info dari Panwascam ataupun Bawaslu," jelas Rio saat dihubungi Tribunpontianak.co.id, Kamis (21/2/2019).
Dikonfirmasi secara terpisah, Rahmad Satria mengakui bahwa dirinya telah melaporkan Wagub Kalbar, atas dugaan pelanggaran kampanye di Desa Jungkat.
"Iya benar kita laporkan beliau (Wagub-red), karena berdasarkan rekaman saat dia berkampanye di Desa Jungkat. Dalam bahasa rekamannya, beliau sebagai penjamin Wakil Gubernur Kalbar," ujar Rahmad.
Selain itu, Rahmad mengungkapkan, bahwa sah-sah saja apabila seorang kepala daerah ataupun aparatur negara berkampanye, akan tetapi harus sesuai prosedur.BACA SELENGKAPNYA.....
Yuk Follow Akun Instagram tribunpontianak: