PMII IAIN Pontianak Gelar Kegiatan Masuk Kampung dan Seminar Pendidikan

Hari pertama PMII masuk kampung sukses gelar seminar pendidikan yang dihadiri 100 lebih siswa dari mulai tingkat Madrasah Tsanawiyah

Penulis: Anggita Putri | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
PMII IAIN Pontianak adakan kegiatan Masuk Kampung dan Seminar Pendidikan di Lembaga Pendidikan Islam Nurul Ulum Desa Sungai Enau,Kecamatan Kuala Mandor 

PMII IAIN Pontianak Gelar Kegiatan Masuk Kampung dan Seminar Pendidikan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Hari pertama PMII masuk kampung sukses gelar seminar pendidikan yang dihadiri 100 lebih siswa dari mulai tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Lembaga Pendidikan Islam Nurul Ulum Desa Sungai Enau,Kecamatan Kuala Mandor B dan Jajaran guru, serta yayasan pondok pesantren turut andil dalam kegiatan ini di Desa Sungai Enau, rabu ( 13/2).

Rangkaian acara dibuka dengan Menyanyikan lagu indonesia raya, sambutan dari ketua komisariat PMII IAIN Pontianak Tiara sari, dan juga pendiri pondok pesantren Nurul Ulum Abdul Kholis.

Baca: Sat Narkoba Polres Singkawang Amankan Terduga Bandar Narkoba

Baca: Dialog Interaktif, Firdaus Sebut Revolusi Industri 4.0 Punya Nilai Manfaat Bagi Pemerintah

Baca: Kecamatan Pengkadan Gelar Musrenbang, Camat: Jangan Hanya Formalitas

Kemudian dilanjutkan dengan acara utama yaitu seminar pendidikan yang disampaikan oleh senior PMII sekaligus dosen di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan(FTIK) Arif Sukino.

Tiara sari selaku penyelenggara kegiatan PMII masuk kampung sekaligus ketua komisariat PMII IAIN Pontianak mengajak siswa-siswi Lembaga Pendidikan Islam Nurul Ulum dalam sambutannya untuk tidak berhenti menuntut ilmu dan tidak berhenti hanya di jenjang Sekolah Menengah saja.

Ia juga memotivasi generasi-generasi selanjutnya di desa Sungai Enau untuk mengenyam pendidikan ke perguruan tinggi.

Sebab seperti yang kita ketahui hadist tentang mencari ilmu walau sampai ke negeri cina.

"Faktor utama pendukung pendidikan adalah lingkungan yang baik, faktor kedua yaitu keturunan sebab orangtua adalah guru pertama bagi anak-anaknya, dan yang ketiga adalah sandaran vertikal yaitu sebagai penguat dari usaha mencari ilmu juga diimbangi dengan doa kepada sang pencipta". Ujar Abdul Kholis selaku pimpinan pondok pesantren Nurul Ulum dalam sambutannya.

Dilanjutkan dengan materi seminar dengan judul "Model pendidikan Agama Islam generasi milineal menuju insan humanis-religius" oleh Arif sukino.

Dimana dalam pemaparannya disampaikan perihal cara pintar generasi milineal dalam memanfaatkan teknologi dalam menunjang pendidikan sebagai sarana informasi tercepat dan mudah.

Baca: Bawaslu Kalbar: Indonesia Urutan Ketiga Terbesar Praktik Money Politics

Baca: Banyak Kantor Dinas Belum Punya IMB, Amru Minta OPD Beri Contoh

Baca: Kapolsek Belitang Sampaikan Imbauan Kamtibmas Saat Berkunjung Kerumah Warga

Peran lembaga pendidikan sangat besar untuk menggiring peserta didiknya menyeimbangi pendidikan agama dan pendidikan umum kepada generasi milineal.

Sebab dalam lingkup kehidupan generasi ini terbilang konsumtif dalam segala bidang baik itu dalam penggunaan tehnologi yang rawan dengan informasi-informasi radikal.

Pendidikan agama menjadi hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan sebagai pedoman generasi milineal dalam bersikap menghadapi era maju untuk kedekatan batin kepada Allah.

Peran manusia sebagai khalifah dimuka bumi diberdayakan dengan penguatan ilmu pendidikan agama.

Hal ini disambut baik oleh ketua lembaga sendiri demi memotivasi siswa-siswi yang sedang duduk di bangku kelas 3 SMK untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi demi adanya generasi muda yang akan mengembangkan desa Sungai Enau kedepannya.

"Sebab pendidikan juga salah satu faktor pendorong majunya suatu negara," ujar Arif Sukino.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved