Korban Kawat Layangan
MAUT Tali Layangan, Bocah SD Tewas Saat Tolong Adiknya hingga Niat Baik Agustami Berujung Kematian
Permainan layang-layang menjadi ancaman nyata khususnya bagi warga Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya (KKR).
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Afung yang merupakan tetangga korban, menceritakan awalnya ia mendengar sang ibu berteriak- teriak meminta tolong.
Ia mengira ada orang yang digigit ular.
Afung pun keluar, dan ia melihat kedua bocah tersebut sedang memegang tali layangan terbuat dari kawat tersangkut di kabel listrik.
"Yang pertama liat itu mamanya, dan mamanya itu teriak. Saya keluar, saya sangka digigit ular dan saya lihat mereka pegang tali kelayang itu, sambil tergelatak," kata Afung ditemui di depan IGD RS Kartika Husada, Senin (21/01/2019) malam.
Melihat kedua bocah itu memegang tali layangan yang tersangkut kabel listrik, Afung bersama sang ibu korban mencari kayu.
Lantas sang ibu memukul tali tersebut agar lepas dari pegangan sang anak.
"Mereka itu tadi sore lagi main di depan rumahnya, dan di sebelah rumahnya ada lapangan. Pas ada layangan putus, lalu sangkut ke kabel listrik, mereka ini coba mengambil layangan ini. Adiknya ini coba ambil duluan, sudah itu abangnya," ungkapnya.
"Pas kejadian itu ibunya ambil kayu lalu mukul kabelnya, dan ngambil anaknya yang kecil ke saya," timpalnya.
Setelah mendapati korban, ia lantas memasukkan korban ke lumpur sebagai langkah pertolongan pertama.
"Kata orang kan kalau orang kesetrum itu direndam dulu ke lumpur untuk bikin sejuk. Jadi saya coba masukkan ke lumpur, tapi adiknya duluan baru abangnya," ujarnya.
Keduanya dilarikan di IGD RS Kartika Husada.
Namun sayang Apen yang masih bersekolah di kelas V SD harus meregang nyawa.
Pertolongan Berujung Maut
Empat hari kemudian, Jumat (25/01/2019), empat orang mejadi korban kawat layangan yang tersangkut di jaringan listrik di sekitar Jalan Swadaya Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak.
Akibatnya, satu orang meninggal dunia dan tiga orang lainnya sempat tak sadarkan diri.