Ahok Bebas
Kisah Ahok Selama di Penjara! Jadi Duda, Dekat dengan Polwan hingga Tragedi Mako Brimob
Kisah Ahok Selama di Penjara! Jadi Duda, Dekat dengan Polwan hingga Rusuh di Mako Brimob
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) DKI Prasetyo Edi pun membenarkan kabar ini.
Ia membeberkan bahwa sahabatnyalah Djarot Saiful Hidayat yang menjodohkan Ahok dengan Polwan asal Nganjuk Jawa Timur tersebut.
"Nah yang menjodohkan pak Djarot dengan orang Jawa, orang Nganjuk dia umurnya 21 tahun," ujar Prasetyo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Diketahui Polwan yang dipilihkan Djarot merupakan mantan ajudan Veronica Tan yang saat ini bertugas di Polda Metro Jaya (PMJ).
"Dia (Ahok) lagi ngobrol-ngobrol dengan pak Djarot bilang 'aku mau cari istri nih', mungkin pas lewat itu orang," ucap Prasetyo.
Menurutnya Ahok bukanlah tipe orang yang melankolis.
Bahkan Ahok sudah sempat bertanya langsung kepada Polwan tersebut apakah mau menjadi istrinya.
"Ahok bukan orang yang berbasis pacaran halus. Dia langsung mengatakan seperti itu 'Apakah kamu mau menjadi istri saya' ke Polwan yang berinisial P," papar Prasetyo.
Bahkan Prasetyo mengatakan seluruh keluarga Ahok sudah setuju dengan Polwan pilihannya.
"Jadi kalau kita lihat dari semua keluarga sudah sepakatlah," ucapnya.
Launching Buku
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul 'Kebijakan Ahok' yang ditulisnya selama menjalani masa tahanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (16/8/2018).
Staf Ahli Ahok, Sakti Budiono mengatakan, buku ini, berisikan tulisan Ahok mengenai kebijakan-kebijakan yang diterapkannya selama menjabat sebagai Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta.
Sakti mencontohkan, satu di antaranya di balik cerita Ahok mengambil keputusan untuk membangun Simpang Susun Semanggi.
Harapannya, buku ini, dapat memberikan gambaran kepada calon kepala daerah, calon anggota legislatif, dan pejabat eksekutif.
"Ini bukan buku politik. Semua tentang kebijakan beliau selama mengabdi di DKI Jakarta. Kalau buku tentang curhatan dia, nanti di buku lain," ujar Sakti di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018).
Menurut Sakti, buku ini, ditulis oleh Ahok selama menjalani masa tahanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, "Di penjara setiap hari menulis. Ini dari tulisan tangannya," kata Sakti.
Sementara itu, Ima, perwakilan Tim BTP, mengatakan, buku dicetak sebanyak lima ribu eksemplar.
Dijual seharga Rp 1 juta secara online melalui akun Instagram, @basukibtp. Hasil penjualan buku akan digunakan untuk didonasikan.
"Masih banyak yang meminta bantuan saat beliau masih menjabat, bahkan sampai sekarang. Di masa masih sulit, tidak berubah karakter sosialnya. Pak Ahok menyampaikan diharapkan masyarakat dapat mendukung perjuangan beliau," ujar Ima.
Turut hadir dalam peluncuran buku ini, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi Nasdem, Bestari Barus, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan anak sulung Ahok, Nicholas Sean Purnama.