Indonesia Lawyers Club

Sedang Berlangsung Live Streaming ILC TVOne dengan Tema Menguji Netralitas KPU

Sedang Berlangsung Live Streaming ILC TVOne dengan Tema Menguji Netralitas KPU

Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
Screenshot
Live Streaming ILC TVOne Menguji Netralitas KPU 

Cuitannya kembali menuai protes dari netizen dengan akun @Aguspur64888516.

"Acaramu cenderung berat sebelah, memberikan panggung kpd para pembenci jokowi," tulis netizen @Aguspur64888516.

Karni Ilyas kembali menjawab panggung di ILC selalu seimbang dan tak pernah berat sebelah.

ILC selalu mengundang narasumber yang seimbang antara pendukung 01 (Jokowi-Maruf) dan 02 (Prabowo-Sandi).

"Panggungnya selalu seimbang. 3 orang dari pro 01, harus 3 orang juga dari pro 02.

Bahkan durasinya pun diusahakan sama. Kalau ada yang merasa menang atau kalah, itu bukan salah host," jawab Karni Ilyas.

Selain dituding berpihak pada pasangan calon (paslon) tertentu, program acara ILC juga dianggap hanya mengangkat topik-topik tertentu saja.

Karni Ilyas memberikan penjelasan terkait tema yang bisa diangkat di acara ILC saat live pada Selasa (8/1/2019) malam.

Sebelumnya, Karni Ilyas mengakui bahwa tema yang akan dibawakan pada hari itu bukanlah soal perdebatan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Karni Ilyas mengatakan ILC sebenarnya akan mengangkat tema kasus hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos hingga Sabtu (5/1/2019).

"Sebelum topik menguji netralitas KPU kita putuskan, sampai Hari Sabtu topiknya sesungguhnya bukan ini, tapi hoaks 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos," ujarnya.

Selain soal hoaks surat suara, Karni Ilyas juga mengatakan bahwa ada banyak permintaan dari netizen untuk mengangkat tema-tema tertentu.

"Banyak usulan dari netizen pada kami dari yang namanya divestasi Freeport sampai yang kecil-kecil bahkan artis yang tertangkap gara-gara prostitusi suruh diangkat di ILC, tapi ya enggak lucu satu saja," lanjut Karni.

Menurut Karni, semua usulan yang diterima tim ILC pun semuanya bernada seperti menantang.

Karena mereka banyak yang menggunakan kata 'berani nggak'.

Menjawab tantangan tersebut, Karni Ilyas menjawab dari banyaknya tema mengapa tema soal KPU yang diangkat.

"Semua usulan itu diawali dengan kata-kata berani enggak? Jadi rasanya kalau kita enggak hadirkan berarti kita penakut, tapi kalau setiap tema di tanya berani enggak ya terpaksa satu saja dipilih, jadi yang 3 jadinya penakut," ucap Karni Ilyas.

"Akhirnya kami memilih tema menguji netralitas KPU karena ini sangat substantif sekali, perdebatan yang timbul di publik setelah pekan lalu KPU menyepakati bersama dua kubu paslon untuk prosedur dari debat capres."

"Tapi setelah kesepakatan terjadi, nah ini bagi saya juga tanda tanya kepengin juga tahu, kenapa kok jadinya belakangan malah ribut, kenapa enggak dari awal ribut? Nanti tentu kubu 02 harus jawab kenapa harus ribut," kata Karni Ilyas. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved