Citizen Reporter

Optimalisasi Perkarangan Rumah Bagi Sumber Pangan Menangani Stunting dan Peningkatan Pendapatan

Pokok permasalahan Ibu Rumah Tangga Pra-Sejahtera adalah adanya peningkatan pendapatan.

Penulis: Didit Widodo | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Pendamping Desa Kecamatan Kubu, Kab. Kubu Raya Abang Efendi, S. Sos 

Pemenuhan kebutuhan gizi bagi janin selama dalam kandungan hingga anak usia 2 tahun sangat penting diperhatikan, maka langkah yang harus dilakukan untuk menjamin tercukuinya kebutuhan gizi melalui:

a.       Pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga melalui pemanfaaan pekarangan

b.      Peningkatan kemampuan keluarga dalam bidang kemandirian ekonomi melalui pelatihan pemanfaatan teknologi tepat guna bagi sektor pertanian sebagai salah satu upaya peningkatan SDM bagi ibu rumah tangga untuk memaksimalkan potensi pekarangan.

c.       Pemberian pelatihan peningkatan pengetahuan bagi ibu rumah tangga untuk dapat memanfaatkan limbah dapur sebagai pupuk organik untuk meminimalisir pengeluaran pembelian pupuk.

d.      Pemberian penyuluhan pertanian pada ibu rumah tangga serta penambahan personil penyuluh lapangan untuk memberikan pengetahuan tambahan mengenai sifat tanaman tertenu, perawatan, serta penanganan hama pada tanaman

Penulis sangat mengharapkan terwujudnya sinergitas program antar kementrian dalam upaya optimalisasi perkarangan rumah sebagai sumber penyediaan bahan pangan dalam penanganan stunting dan peningkatan pendapatan tambahan bagi rumah tangga pra-sejahtera.

Dengan tujuan agar terpenuhinya gizi pada generasi mendatang melalui kemandirian menanam sendiri bahan pangan di pekarangan.

Sehingga jika dalam situasi tertentu, misal: gagal panen masal yang dialami oleh petani yang mengakibatkan naiknya bahan pangan dapat diatasi karena ibu rumah tangga tak perlu menyisihkan uang lebih banyak untuk belanja kebutuhan dapur seperti: sayuran, bumbu, dan lain-lain.

Karena pekarangan rumah telah menyediakannya.

Selain itu, tanaman yang ditanam dipekarangan tentu merupakan tanaman pangan bernilai gizi tinggi.

Sehingga ketika panen dapat dikonsumsi sebagai upaya pemenuhan gizi keluarga dan pada akhirnya permasalahan mengenai “stunting”dapat di minimalisir.

Disisi lain, dengan menanam tanaman pangan di pekarangan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga jika pada saat hasil panen surplus maka dapat dijual ke pasar dan akan berakibat pada kestabilan harga pangan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved