Citizen Reporter

Optimalisasi Perkarangan Rumah Bagi Sumber Pangan Menangani Stunting dan Peningkatan Pendapatan

Pokok permasalahan Ibu Rumah Tangga Pra-Sejahtera adalah adanya peningkatan pendapatan.

Penulis: Didit Widodo | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Pendamping Desa Kecamatan Kubu, Kab. Kubu Raya Abang Efendi, S. Sos 

Mengapa 1000 hari pertama kehidupan sangat penting? Pada masa pembuahan dalam proses kehamilan, janin mengalami pertumbuhan baik jika kebutuhan micro nutrient/ nutrisi mikro serta protein terpenuhi.

Asupan makanan janin diperoleh dari makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu, namun pemenuhan gizi selama kehamilan hingga anak berumur 2 tahun juga tidak akan terjamin jika perekonomian keluarga buruk/Pra-Sejahtera.

Anak yang mengalami “stunting”   juga akan menghadapi resiko kompleks, diantaranya: tingkat kecerdasan maupun kerentanan terhadap penyakit.

Faktanya, Indonesia berada diurutan kedua terbawah dari 65 negara (berdasarkan data OECD-PISA/ Organisation for Economic Cooperation Development-Programme for International Student Assesment).

Optimalisasi Perkarangan Rumah Bagi Sumber Pangan Dalam Tangani Stunting dan Peningkatan Pendapatan
Optimalisasi Perkarangan Rumah Bagi Sumber Pangan Dalam Tangani Stunting dan Peningkatan Pendapatan (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA)

Akan tetapi, saat ini mulai terjadi pergesaran pola hidup masyarakat terhadap keanekaragaman konsumsi makanan sebagai cerminan status ekonomi keluarga, artinya hal ini memiliki keterkaitan langsung dengan daya beli masyarakat.

Bagi masyarakat menengah keatas, membeli bahan pangan dengan harga mahal tak jadi masalah.

Namun bagaimana dengan masyarakat Pra-Sejahtera?

Diawali dari rendahnya pendapatan keluarga sehingga kurang tercukupinya kebutuhan gizi pada anak dengan rendahnya daya beli.

Oleh karena itulah, kedua hal ini(pendapatan keluarga dan “stunting”) bagaikan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan dari keluarga Pra-Sejahtera.

Pemerintah selama ini telah tanggap dalam permasalahan tersebut, diantaranya dengan pemberian edukasi pada para Ibu untuk memberikan gizi seimbang sejak saat masa kehamilan karena masih banyaknya calon Ibu dengan tingkat pendidikan rendah, penyediaan pangan murah, beragam dan aman bagi rakyat.

Namun ternyata dalam pelaksanaannya menemui hambatan, seperti: jauhnya lokasi pendistribusian pangan murah sehingga tak jarang mengalami kerusakan(layu maupun busuk) ketika sampai di daerah pedalaman.

Untuk itulah perlu penanganan khusus yang berkelanjutan, sejalan dengan program yang digalakkan pula oleh Mentri Desa ( Eko Putro Sandjojo) dalam program peningkatan pendapatan tambahan rumah tangga, terutama bagi Ibu Rumah Tangga.

Pokok permasalahan Ibu Rumah Tangga Pra-Sejahtera adalah adanya peningkatan pendapatan.

Sehingga perekonomian keluarga dapat menjadi lebih baik.

Bagaimanakah solusi dari permasalahan ini?

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved