ILC TVOne Tak Berani Angkat Topik Hoaks 7 Kontainer, Karni Ilyas Tegaskan Tak Berpihak
Setiap Senin sore tim ILC rapat untuk memutuskan topik yang paling layak untuk ILC keesokan harinya
ILC TVOne Tak Berani Angkat Topik Hoaks 7 Kontainer, Karni Ilyas Tegaskan Tak Berpihak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Host Indonesia Lawyers Clubs (ILC) Karni Ilyas kembali angkat bicara terkait di balik ganti topik hoaks 7 kontainer surat suara dan cuci darah RSCM.
Hoaks 7 kontainer surat suara dan hoaks soal cuci darah RSCM sendiri dihembuskan oleh orang-orang berada di pusaran pasangan calon presiden nomor urut 02.
Sebelumnya Karni Ilyas juga sudah angkat bicara terkait protes warganet yang menuding dirinya pro terhadap satu kandidat.
Karni Ilyas angkat bicara jawab Netizen melontarkan protes karena ILC dianggap tak berani angkat topik hoaks 7 kontainer surat suara.
Baca: BREAKING NEWS - Polda Kalbar Ungkap Prostitusi di Pontianak, Mucikari Berstatus Mahasiswi
Baca: BREAKING NEWS - Sempat Merasa Di-bully dan Ingin Pindah Sekolah, Siswi SMAN 1 Sintang Menghilang
Baca: BREAKING NEWS: Laurensius Dikeroyok Empat Warga, Ini Penyebab dan Kondisi Korban
Pembawa program acara ILC memberikan jawaban saat programnya dituding berat sebelah.
Hal ini diungkapkan Karni Ilyas melalui Twitter miliknya, @Karniilyas, Jumat (11/1/2019).
Mulanya, netizen dengan akun @kecapbango1928 bertanya soal topik yang layak diangkat di ILC.
Netizen tersebut melontarkan protes karena LC dianggap tak berani angkat topik hoaks 7 kontainer surat suara.
"Mengapa ILC tidak berani angkat topik Hoax selang cuci darah RSCM atau Hoax 7 kontainer Surat Suara?
Apakah bang @karniilyas sudah jadi "budak" penguasa TV One? Maaf saya sudah diblok bang Karni," tulis netizen @kecapbango1928.
Baca: Prostitusi Online di Pontianak Terungkap, Segini Tarif yang Dipatok Mucikari SA
Baca: Fabregas Tinggalkan Chelsea dengan Berlinang Air Mata
Baca: Angka Pencurian Tinggi, Kompol Bermawis Imbau Warga Tak Biarkan Rumah Kosong
Karni memberikan jawaban bahwa setiap Senin ILC telah mengadakan pembahasan terkait topik mana yang layak untuk diangkat.
Wartawan senior itu juga memberikan kriteria topik-topik yang layak dibahas di ILC.
Setiap Senin sore tim ILC rapat untuk memutuskan topik yang paling layak untuk ILC keesokan harinya.
Kriterianya adalah: kehanggatan, magnitudenya luas, pertama kali dll.
Kebetulan Selasa pekan lalu yang paling layak adalah KPU.
Namun topik-topik lain tetap kami kupas di program lain.
Lalu, ada netizen yang bertanya terkait topik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang dipanggil Bawaslu perihal dugaan kampanye.
Karni Ilyas kembali menjawab bahwa tema tersebut telah diangkat di program acara tvOne yang lain.
"Soal Anies sudah di kupas di program Dua Sisi tadi malam. Tidak semua topik harus di ILC.
Kan ILC hanya sekali seminggu," jawabnya.
Baca: Sentil Bappeda, Sutarmidji Geram Ada Pola Pikir yang Sebut Pemprov Tak Bisa Ikut Bangun Desa
Baca: Gadis 13 Tahun Dicabuli Ayah Kandung, Modus S dan Sepenggal Kisah Menyambut Natal
Baca: Kadis Kesehatan Ungkap Kaum Homo di Pontianak Banyak dan Rentan HIV-AIDS
Lalu, Karni Ilyas mendapatkan tudingan tak netral karena tvOne sempat salah prediksi dalam hitung cepat pemilihan presiden (Pilpres) di tahun 2014 lalu.
"Nggak ada yang netral bang...semua udah terkontaminasi politik..
Gua bilang semua stasiun tv juga media yang lain..kadang kita miris kalau mikir.
Karena media sekarang jadi alat propaganda politik..parahnya lagi kita gak nyadar ampe gontok-gontokan..
bener-bener banyak mudharotnya," tulis netizen @karsonoindri1.
Menjawab pertanyaan dari netizen yang menuding dirinya dan Tv One tak netral, Karni yang juga Wakil Direktur Utama Tv One ini mengatakan dirinya telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk tidak berpihak.
"Minimal instruksi saya selaku pemred kepada semua jajaran redaksi TV One sampai hari ini bahwa semua jajaran redaksi TV One tidak boleh berpihak ke 01 atau 02. Melanggar akan saya beri sanksi," tulisnya.
Cuitannya kembali menuai protes dari netizen dengan akun @Aguspur64888516.
Baca: Rayakan Natal Bersama, Siswa-siswi Sekolah Suster Pontianak Menyanyikan Lagu Natal dan Tahun Baru
Baca: Tarian Berpasangan Meriahkan Natal Bersama di Persekolah Suster Pontianak
Baca: Siswi Cantik SMA Sintang Sudah 3 Hari Menghilang, Ini Kesaksian Teman SMP hingga Isu Korban Bully
"Acaramu cenderung berat sebelah, memberikan panggung kpd para pembenci jokowi," tulis netizen @Aguspur64888516.
Karni Ilyas kembali menjawab panggung di ILC selalu seimbang dan tak pernah berat sebelah.
ILC selalu mengundang narasumber yang seimbang antara pendukung 01 (Jokowi-Maruf) dan 02 (Prabowo-Sandi).
"Panggungnya selalu seimbang. 3 orang dari pro 01, harus 3 orang juga dari pro 02.
Bahkan durasinya pun diusahakan sama. Kalau ada yang merasa menang atau kalah, itu bukan salah host," jawab Karni Ilyas.
Selain dituding berpihak pada pasangan calon (paslon) tertentu, program acara ILC juga dianggap hanya mengangkat topik-topik tertentu saja.
Karni Ilyas memberikan penjelasan terkait tema yang bisa diangkat di acara ILC saat live pada Selasa (8/1/2019) malam.
Sebelumnya, Karni Ilyas mengakui bahwa tema yang akan dibawakan pada hari itu bukanlah soal perdebatan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Karni Ilyas mengatakan ILC sebenarnya akan mengangkat tema kasus hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos hingga Sabtu (5/1/2019).
"Sebelum topik menguji netralitas KPU kita putuskan, sampai Hari Sabtu topiknya sesungguhnya bukan ini, tapi hoaks 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos," ujarnya.
Selain soal hoaks surat suara, Karni Ilyas juga mengatakan bahwa ada banyak permintaan dari netizen untuk mengangkat tema-tema tertentu.
"Banyak usulan dari netizen pada kami dari yang namanya divestasi Freeport sampai yang kecil-kecil bahkan artis yang tertangkap gara-gara prostitusi suruh diangkat di ILC, tapi ya enggak lucu satu saja," lanjut Karni.
Menurut Karni, semua usulan yang diterima tim ILC pun semuanya bernada seperti menantang.
Baca: Respon Harapan Gubernur Sutarmidji, Syarif: Kami Sedang Siapkan Alih Status IAIN jadi UIN
Karena mereka banyak yang menggunakan kata 'berani nggak'.
Menjawab tantangan tersebut, Karni Ilyas menjawab dari banyaknya tema mengapa tema soal KPU yang diangkat.
"Semua usulan itu diawali dengan kata-kata berani enggak? Jadi rasanya kalau kita enggak hadirkan berarti kita penakut, tapi kalau setiap tema di tanya berani enggak ya terpaksa satu saja dipilih, jadi yang 3 jadinya penakut," ucap Karni Ilyas.
"Akhirnya kami memilih tema menguji netralitas KPU karena ini sangat substantif sekali, perdebatan yang timbul di publik setelah pekan lalu KPU menyepakati bersama dua kubu paslon untuk prosedur dari debat capres."
"Tapi setelah kesepakatan terjadi, nah ini bagi saya juga tanda tanya kepengin juga tahu, kenapa kok jadinya belakangan malah ribut, kenapa enggak dari awal ribut? Nanti tentu kubu 02 harus jawab kenapa harus ribut," kata Karni Ilyas. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunmedan.com dengan judul ILC-Karni Ilyas Angkat Bicara di Balik Ganti Topik Hoax 7 Kontainer Surat Suara & Cuci Darah RSCM