Respon Harapan Gubernur Sutarmidji, Syarif: Kami Sedang Siapkan Alih Status IAIN jadi UIN

Kami sedang mempersiapkan alih status IAIN jadi UIN, tahun ini kita akan memasukkan proposal awal permohonan alih statu

Penulis: Ramadhan | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ DAVID NURFIANTO
Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, S.Ag, M.A saat ditemui diruang kerjanya,  Kampus IAIN Pontianak, Rabu (9/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, David Nurfianto

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menanggapi harapan Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Rektor Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Dr Syarif, S.Ag, M.A menyebutkan pihaknya sedang mempersiapkan terkait alih status IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).

Syarif mengatakan pihaknya akan memasukkan proposal awal pada tahun ini. Proposal tersebut berisikan permohonan untuk menjadikan IAIN sebagai UIN.

"Kami sedang mempersiapkan alih status IAIN jadi UIN, tahun ini kita akan memasukkan proposal awal permohonan alih status," ujar Syarif, Sabtu (12/1/2019).

Baca: Anggota DPRD Pontianak Desak Polisi Ungkap Kasus Prostitusi Online di Hotel Jalan Gajahmada

Baca: Paduan Suara TNI dan Polri Meriahkan Natal Oikumene di rumah Radakng

Namun, Syarif mengungkapkan perubahan status dari IAIN ke UIN bukan hal sederhana. Selain harus memenuhi persyaratan, proses yang harus dilalui cukup panjang.

"Alih status juga berdampak pada sejumlah konsekuensi, terutama penambahan program studi yang berdampak pada penambahan dosen, anggaran, serta fasilitas lainnya," jelas Syarif.

Akan tetapi, Syarif meyakini pihaknya mampu untuk memenuhi persyaratan yang ada.

"Kita akan kejar terkait kelengkapan sarana dan prasarana, untuk menambah jumlah mahasiswa. Dimana jumlah mahasiswa IAIN sudah mencapai 7.900 mahasiswa, Inshaa Allah tahun 2019 ini akan diatas 10.000. Sehingga kita sudah benar-benar layak untuk mengajukan proposal menjadi UIN," paparnya.

Syarif menargetkan pada tahun 2022, jumlah mahasiswa IAIN diatas 17.000. Hal ini ditunjang dengan masyarakat Kalbar yang heterogen, dimana pada penerimaan mahasiswa baru kemarin jumlah pendaftar sampai 5000 lebih, sedangkan IAIN hanya bisa menerima 1000 lebih.

"Dengan penambahan sarana dan prasarana ini, bukan tidak mungkin IAIN akan menerima mahasiswa baru diatas 2.500, sehingga target itu akan tercapai," tambah Syarif..

Selain itu, Rektor IAIN Pontianak mengatakan pihaknya sudah mengajukan penambahan program studi (Prodi). Prodi yang diajukan ialah Matematika dan Bahasa Inggris, namun kedepan akan ada Prodi Psikologis, Manajemen Umroh Dan Haji, Mipa, serta Prodi umum akan dibuka.

Baca: BREAKING NEWS - Sempat Merasa Di-bully dan Ingin Pindah Sekolah, Siswi SMAN 1 Sintang Menghilang

Baca: Pihak Keluarga Buat Laporan Resmi, Kapolres Sintang Langsung Perintahkan Ini pada Personel

"Walaupun itu bukan syarat utama UIN, tapi kita persiapkan hal itu. Dimana banyak UIN juga yang belum membuka Prodi Umum," ucap Syarif.

Untuk Fakultas sendiri, lanjut Syarif berdasarkan moratorium yang telah terbit, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) sudah mekar menjadi dua Fakultas.

"FSEI mekar jadi FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam-Red) dan Fakultas Syariah. Tentu kedepan akan ada penambahan satu Dekan lagi," ungkap Syarif.

Kedepan, Syarif akan mengajukan juka pemekaran Fakultas lainnya. Dimana Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD) bisa jadi tiga fakultas, sedangkan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) bisa menjadi dua Fakultas.

"Kita sudah oret-oret, untuk persiapan proposal kedepan. Hal itu sangat mendukung rencana kita untuk menjadi UIN," pungkas Syarif.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved