Isu Liar OTT KPK Terkait Proyek Jembatan Landak II, Kontraktor dan Wali Kota Pontianak Angkat Bicara

OTT tersebut dilakukan KPK dengan menangkap dua orang, seorang kontraktor dan oknum Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Baru satu bagian ujung landasan Jembatan Paralel Sungai Landak yang terpasang rangka baja di Jalan Sultan Hamid II, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (16/12/2018) siang. Padahal duplikasi jembatan yang dapat membagi kepadatan arus kendaraan ini ditargetkan dapat selesai akhir tahun 2018 atau paling lama pertengahan tahun 2019 mendatang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Beredar isu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Hotel Aston di Jalan Gajahmada, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (05/01/2019) malam. 

Dari informasi yang beredar OTT tersebut berkaitan dengan pembangunan duplikat Jembatan Landak. 

OTT tersebut dilakukan KPK dengan menangkap dua orang, seorang kontraktor dan oknum Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). 

Namun saat dikonfirmasi, kontraktor duplikasi Jembatan Landak menyatakan tidak ada pihaknya yang terjaring OTT.

"Ngak ada mas," ujar Staff Teknik PT. Brantas Abipraya, Haryono saat dikonfirmasi, Minggu (06/01/2019) malam.

Baca: Lebih Memilih Cari Nafkah di Indonesia, Lee Jeong Hoon Kerja di Korea Malah Tak Digaji

Baca: Dibentak Arsy, Tak Sangka Reaksi Aurel Hermansyah Seperti Ini!

Terpisah, Staff Operasional PT Brantas Abipraya, Wahyu Agus juga mengungkapkan hal sama, pihaknya tidak ada yang terjaring OTT KPK.

"Tidak ada mas, kabarnya dari siapa mas? Saya malah ngak tahu. Wah minta tolong dicari tahu dulu kebenarannya mas sebelum diberitakan, ini kok menyangkut kontraktor Jembatan landak padahal kita saja ngak tau apa-apa mas," papar Staff Operasional PT Brantas Abipraya, Wahyu Agus Trianto saat dikonfirmasi, Senin (07/01/2019) pagi.

Wahyu juga menegaskan, kontraktor terkait proyek jembatan dan jalan pendekat jembatan, berbeda.

"Terus tolong dibedakan juga proyek Jembatan Landak dan proyek jalan pendekat ke jembatan," kata Wahyu.

Baru satu bagian ujung landasan Jembatan Paralel Sungai Landak yang terpasang rangka baja di Jalan Sultan Hamid II, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (16/12/2018) siang. Padahal duplikasi jembatan yang dapat membagi kepadatan arus kendaraan ini ditargetkan dapat selesai akhir tahun 2018 atau paling lama pertengahan tahun 2019 mendatang.
Baru satu bagian ujung landasan Jembatan Paralel Sungai Landak yang terpasang rangka baja di Jalan Sultan Hamid II, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (16/12/2018) siang. Padahal duplikasi jembatan yang dapat membagi kepadatan arus kendaraan ini ditargetkan dapat selesai akhir tahun 2018 atau paling lama pertengahan tahun 2019 mendatang. (TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

Harapan Wali Kota

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berharap adanya isu Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK terhadap terhadap pembangun duplikasi Jembatan Landak II, tak menghambat pekerjaan. 

Sampai saat ini, Edi belum mendapatkan informasi detail mengenai itu. Ia hanya mendengar isu. 

"Saya belum mendapatkan informasi jelas, hanya mendapat info-info desas desus saja," ucap Edi Kamtono, Senin (7/1/2019).

Ditanya mengenai apakah ada pejabat di lingkungan Pemkot Pontianak yang terkena OTT KPK, Edi memastikan belum ada. 

"Kalau pejabat di Kota insya Allah tidak ada. Sementara ini semua aman-aman saja," katanya. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved