37 Cuitan Fadli Zon tentang Pembelian Saham PT Freeport, Saya Tak Cium Aroma Kemenangan
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, memberikan cuitan terkait dengan transaksi pembelian saham PT Freeport Indonesia oleh Pemerintah.
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Agus Pujianto
16. Kedua, sesudah PT Inalum menjadi pemegang saham mayoritas PTFI.
Kita perlu mempertanyakan bgmn Pemerintah akan menagihkan kewajiban-kewajiban hukum Freeport yg seharusnya ditunaikan sebelum proses pembelian saham ini berlangsung?
17. Misalnya, soal kewajiban membangun smelter yg nilai investasinya mencapai US$2,6 miliar. Siapa yg akan membiayai?
Apakah investasi pembangunan smelter itu, yg mestinya telah dilakukan Freeport sejak 2009 silam, jg akan dibiayai menggunakan uang US$3,85 miliar?
18. Siapa, misalnya, yg akan membayar denda Rp460 miliar yg harus dibayarkan Freeport karena telah menggunakan hutan lindung tanpa izin?
Baca: TERPOPULER - Dari Cek Poin Telkomsel, Fadli Zon Dibully Netizen, Hingga Fakta Lee Sun Bin
Baca: Fadli Zon Sorot Intimidasi, Pemilu Amburadul hingga Indonesia Lebih Buruk dari Timor Leste
Jangan lupa, denda itu wajib dilunasi dalam dua tahun ke depan.
19. Jadi, sangat menggelikan jika semua kewajiban tadi pada akhirnya justru harus dibayar oleh kita sendiri.
Lalu, di mana klaim kemenangan yg kini sedang digembar-gemborkan Pemerintah?!
20. Ketiga, kita perlu mempertanyakan langkah Inalum membeli saham PTFI menggunakan global bond.
Sebab, dlm aturan global bond, kita tak bisa melarang kalau Freeport MacMoran yg semula mnjd pemegang saham mayoritas PTFI ikut membeli global bond yg diterbitkan Inalum.
21. Masalahnya, jika global bond Inalum yang digunakan untuk membeli Freeport Indonesia juga dipegang oleh Freeport McMoran, bukankah ini hanya dagelan belaka?
22. Sy kira kita juga perlu memeriksa data pemegang global bond Inalum dan afiliasinya, untuk mengetahui apakah ada kongkalikong dalam transaksi ini atau tidak.
23. Keempat, masih terkait penerbitan global bond oleh PT Inalum, kita juga perlu mempertanyakan menggelembungnya utang BUMN dalam tiga tahun terakhir.
Menurut sy utang BUMN ini adlh persoalan serius yg harus diawasi secara cermat.
Baca: Pitono: Harga Tiket Bikin Inflasi Pontianak melambung Tinggi
Baca: Akreditasi Rumah Sakit jadi Syarat Wajib Kerjasama dengan BPJS Kesehatan
24. Dengan penerbitan global bond sebesar US$4 miliar, PT Inalum kini memiliki kewajiban utang global yg besar sekali.