Sindir Janji Pemerintah Jokowi Bangun Tol Laut, Fadli Zon: Yang Dibangun Malah Tol Darat

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, menyindir pemerintah yang berjanji akan membangun tol laut.

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Agus Pujianto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Fadli Zon dan Syafaruddin Usman tampak saling bercengkrama, dalam kunjungannya ke perpustakaan milik Syarifuddin Usman, Kamis (16/02/2017). 

Sindir Janji Pemerintah Jokowi Bangun Tol Laut, Fadli Zon: Yang Dibangun Malah Tol Darat

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, menyindir pemerintah yang berjanji akan membangun tol laut.

Sebab faktanya menurut dia, yang selama ini dibangun justru malah tol darat.

Kritik itu disampaikan Fadli Zon di akun Twitter miliknya, @fadlizon, Rabu (2/1/2019).

Awalnya, ia menyinggung soal jalan tol sebagai obsesi pembangunan yang salah.

“Jalan tol adlh obsesi pembangunan yg salah, krn jalan tol yg kini ada sebenarnya hanyalah infrastruktur bagi kendaraan pribadi,” tulis Faldi Zon.

“..hanya memberikan insentif bagi pengguna kendaraan pribadi atau operator transportasi yg bersifat privat,” tulis Faldi Zon lagi.

Baca: Fadli Zon Kerap Bikin Kontroversi, Ternyata Seperti Ini Nilainya Saat Kuliah

Baca: Fadli Zon: Jargon Revolusi Mental Lenyap di Akhir Pemerintahan Jokowi

Menurutnya, yang harus dibangun bukanlah jalan tol.

Melainkan akses transportasi publik.

“Padahal yg mestinya dibangun pemerintah adlh sarana transportasi publik berbasis rel, bukannya jalan tol,” tulisnya.

Tidak hanya itu, politisi Gerindra ini juga mengaku aneh dengan pembangunan jalan tol yang dilakukan pemerintah.

“Lebih aneh lagi, yg semula dijanjikan pemerintah kan sebenarnya pembangunan tol laut, tapi kemudian yg dibangun tol darat,” tulisnya.

Ia juga menyotori pentinganya asas kemamfaatan tol laut selama ini.

“Kalau dari sisi klaim pemerintah, hingga tahun ini mereka telah mengklaim membangun 27 pelabuhan baru. Sy masih cek detailnya. Tapi, yg harus kita perhatikan adlh utilisasi trayek tol laut,” tulis Faldi Zon.

Baca: Fadli Zon: Presidennya Miskin Literasi Akut, Terlalu Banyak Baca Komik Doraemon dan Sinchan

Baca: 9 Lembaga Survei Unggulkan Jokowi, Fadli Zon Yakin Prabowo Menangi Pilpres, Ini Alasannya

Menurutnya, rata-rata okupansi kapal di trayek tol laut juga masih kecil.

Baru sekitar 60 persen.

Sementara untuk muatan balik okupansinya malah hanya berkisar di angka 6 persen saja.

“Jadi, masih sangat rendah sekali,” tulisnya.

Ia menjelaskan menurut data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pada 2017 realisasi muatan tol laut hanya mencapai 212.865 ton, atau baru 41,2 persen dari target 517.200 ton.

Sementara itu, realisasi muatan baliknya jauh lebih kecil, krn baru mencapai 20.274 ton.

Tidak semata menyinggung soal tol laut, mantan aktivitas mahasiswa ini juga menilai klaim keberpihakan terhadap pembangunan maritim tak sejalan dengan perbaikan nasib para nelayan.

“Dalam empat tahun pemerintahan Presiden @jokowi, misalnya, sebagian nelayan dan usaha penangkapan ikan justru harus berhenti beroperasi, krn persoalan perizinan,” tulisnya.

Baca: Tanggapi Lima Bocah Ngelem, Psikolog Sebut Ada Pola Asuh Yang Salah dari Orangtua 

Baca: BREAKING NEWS: Beredar Foto Kecelakaan Trans Kalimantan, Pick Up Bawa Durian Ringsek

15 Tol Laut

Mengutip Kompas.com, Kamis (5/4/2018), sebanyak 15 trayek tol laut sejatinya beroperasi pada tahun 2018.

Dari 15 trayek tol laut tersebut, tujuh di antaranya dioperasikan oleh operator swasta melalui proses lelang murni, dan delapan trayek dioperasikan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui penugasan.

Dwi Budi Sutrisno, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengatakan, dari tujuh trayek yang dilaksanakan melalui proses lelang murni, saat ini telah ditetapkan empat perusahaan pemenang lelang dan telah beroperasi.

Empat perusahaan tersebut yakni PT Mentari Sejati Perkasa yang melayani Trayek T-7, PT Temas Line yang melayani dua trayek yaitu Trayek T-9 dan Trayek T-11 serta PT Meratus Line yang melayani Taryek T-12.

Sedangkan tiga trayek lainnya yang dilelang kepada swasta yaitu trayek T-5, T-8, dan T-10 saat ini masih dalam proses lelang dan ditargetkan akan segera mendapatkan pemenang pada bulan April ini.

Baca: Malam Ini Kapuas Hulu Diguyur Hujan Deras Disertai Angin Kencang

Baca: Tertangkap Jadi Juru Parkir, Kriss Hatta Tawari Adik Billy Syahputra Pekerjaan Ini

Dengan demikian 15 trayek kapal tol laut tahun 2018 bisa beroperasi penuh.

Menurut Dwi, dari 15 trayek kapal tol laut yang dioperasikan.

Enam trayek telah ditugaskan kepada PT Pelni yaitu trayek T-2, T-4, T-6, T-13, T-14, dan T-15 serta dua trayek lainnya ditugaskan kepada PT ASDP Indonesia Ferry yaitu trayek T-1 dan T-3.

Dari 15 trayek tol laut yang dioperasikan tahun 2018, sebanyak 13 trayek yang sudah melakukan perjalanan dari pelabuhan pangkal (home base) di Tanjung Perak tujuan kawasan Timur Indonesia.

Sedang dua trayek lainnya ditugaskan untuk melayani kawasan Indonesia barat masing masing untuk Trayek T-1 dengan pelabuhan pangkal di Pelabuhan Teluk Bayur dan T-2 dengan pelabuhan pangkal di Pelabuhan Tanjung Priok.

Adapun daftar 15 trayek Tol Laut di 2018 adalah:

1. Trayek T-1 : Rute Teluk Bayur – P. Nias (Gn. Sitoli) – Mentawai (Sikakap) – P. Enggano – Bengkulu PP. Dioperasikan oleh ASDP dengan KM. Prima Nusantara 01.

2. Trayek T-2 : Tanjung Priok – Tanjung Batu – Blinyu – Tarempa – Natuna (Selat Lampa) – Midai– Serasan – Tanjung Priok. Dioperasikan oleh Pelni dengan KM. Cakra Jaya Niaga III-4

3. Trayek T-3 : Tanjung Perak – Belang Belang – Sangatta – Nunukan – Pulau Sebatik (Sungai Nyamuk) – Tanjung Perak. Dioperasikan ASDP dengan KM. Melinda 01

4. Trayek T-4 : Tanjung Perak – Makassar – Tahuna PP (Kapal utama) dioperasikan Pelni dengan KM. Logistik Nusantara I.

Baca: Kompetisi Desa Mandiri Tingkat Provinsi, Ini Dua Desa di Ngabang Wakili Landak

Baca: Dias Optimis Jelang Hadapi BTS dan Bifor FC

Sementara Tahuna – Kahakitang – Buhias – Tagulandang – Biaro – Lirung – Melangoane – Kakorotan –Miangas – Marore – Tahuna (Kapal penghubung) dioperasikan dengan KM. Kendhaga Nusantara

5. Trayek T-5 : Tanjung Perak – Makassar – Tobelo – Tanjung Perak (Kapal utama), Tobelo – Maba – P.Gebe – Obi – Sanana – Tobelo (Kapal penghubung) Masih proses lelang

6. Trayek T-6 yang menghubungkan Tanjung Perak – Tidore – Morotai – PP dioperasikan oleh Pelni dengan KM. Logistik Nusantara 2.

7. Trayek T-7 yang mengubungkan Tanjung Perak – Wanci – Namlea – Tanjung Perak dioperasikan oleh PT Mentari Sejati Perkasa.

8. Trayek T-8 yang menghubungkan Tanjung Perak – Biak – Tanjung Perak (Kapal Utama) dan Biak – Oransbari – Waren – Teba – Sarmi – Biak (Kapal penghubung) Masih proses lelang

9. Trayek T-9 dari Tanjung Perak – Nabire – Serui – Wasior – Tanjung Perak dioperasikan oleh Temas Line.

10. Trayek T-10 dari Tanjung Perak – Fak Fak – Kaimana – Tanjung Perak masih dalam proses lelang

11. Trayek T-11 dari Tanjung Perak – Timika – Agats – Marauke – Tanjung Perak (Kapal Crossing) dioperasikan Temaa Line.

12. Trayek T-12 dari Tanjung Perak – Saumlaki – Dobo – Tanjung Perak dioperasikan Meratus Line.

13. Trayek T-13 dari Tanjung Perak – Kalabahi – Moa – Rote (Ba’a) – Sabu (Biu) PP dioperasikan Pelni dengan KM. Logistik Nusantara 3.

14. Trayek T-14 dariTanjung Perak – Loweleba – Adonara – Larantuka PP dioperasikan Pelni dengan KM Logistik Nusantara 4.

15. Trayek T-15 Tanjung Perak – Kisar (Wonreli) – Namrole PP dioperasikan Pelni dengan KM. Caraka Jaya Niaga III-32.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved