Tanggapi Lima Bocah Ngelem, Psikolog Sebut Ada Pola Asuh Yang Salah dari Orangtua
Saya melihat hal yang paling berpengaruh dan harus dipertanyakan pola asuh orangtuanya
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - "Adanya anak-anak melakukan perilaku menyimpang dalam pergaulannya, tak terlepas dari pola asuh orangtuanya," ungkap Ketua Psikolog Kalbar, Fitri Sukmawati, Rabu (2/1/2019).
Hal itu disampaikan menyikapi lima anak yang kedapatan ngelem, dalam hal ini benar-benar berperan penting adalah orangtua. Karena anak usia belasan tahun ini masih dalam bimbingan mereka.
"Kenapa anak-anak ini bisa berperilaku menyimpang dengan mengelem, karena ada yang salah dalam pengasuhan. Saya melihat hal yang paling berpengaruh dan harus dipertanyakan pola asuh orangtuanya," tambah Sukmawati.
Baca: Berusaha Kabur Saat Ditangkap, Spesialis Curas Ditembak Polisi
Baca: Asyik Ngelem di Toilet Sekolah, Lima Bocah Tertangkap Basah Oleh Warga
Perhatian atau bimbingan orangtua sangat diperlukan dalam mengasuh anak-anak yang beranjak dewasa ini, apabila orangtua tidak peduli maka anak menjadi tidak terkontrol dan berperilaku menyimpang seperti yang terjadi.
"Orantua harus mengarahkan anak-anaknya, selain itu, kepedulian harus dicurahkan sehingga mereka bergaul sesuai dengan arahan," jelas Sukmawati.
Bukan berarti anak tidak boleh main, tapi kontrol lingkungan bermain anak. Kapan anak harus pulang dan jam berapa mereka kegiatan lainnya.
Baca: Kompetisi Desa Mandiri Tingkat Provinsi, Ini Dua Desa di Ngabang Wakili Landak
Kejadian anak-anak yang kedapatan ngelem di Pontianak bukanlah pertama, ini karena rusaknya pola asuh, orangtua yang masa bodoh dengan kelakuan dan perilaku anak.
"Pola asuh itu banyak, ada otoriter, apatis dan demokratis. Sikap orangtua yang anaknya saat ini sudah menyimpang harus sadar bagaimana membimbing mereka," jelas Sukmawati.
Kalau tidak diperhatikan maksimal maka akan bahaya dan lebih parah lagi. Yang jelas secara akademik anak ini berkurang, perilaku lainnya juga harus dikontrol. Kesadaran ornagtua haris mampu memberikan pendampingan.
"Kita harapkan pemerintah sebagai pemangku kepentingan dan mempunyai kewajiban untuk melakukan razia terhadap para penjual lem. Mengapa anak-anak ini bisa mendapatkannya dengan mudah," tandas Sukmawati.