5 Bocah Pesta Lem di WC Sekolah Digerebek Warga, Ini Pengakuan Mereka
Kelima pelajar itu mengaku membeli lem fox dengan caru patungan. Mereka membeli dua kaleng lem fox 70 gram yang satu kalengnya seharga Rp 9 ribu.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Didit Widodo
Orantua dimintanya harus mengarahkan anak-anaknya, selain itu, kepedulian harus dicurahkan sehingga mereka bergaul sesuai dengan arahan.
“Bukan berarti anak tidak boleh main, tapi kontrol lingkungan bermain anak. Kapan anak harus pulang dan jam berapa mereka kegiatan lainnya,” ujarnya.
Dikatakannya, kejadian anak-anak yang kedapatan ngelem di Pontianak bukanlah pertama, ini karena rusaknya pola asuh, orangtua yang masa bodoh dengan kelakuan dan perilaku anak.
Pola asuh itu banyak, ada otoriter, apatis dan demokratis. Sikap orangtua yang anaknya saat ini sudah menyimpang harus sadar bagaimana membimbing anak-anak.
“Kalau tidak diperhatikan maksimal maka akan bahaya dan lebih parah lagi. Yang jelas secara akademik anak ini berkurang, perilaku lainnya juga harus dikontrol. Kesadaran ornagtua haris mampu memberikan pendampingan,” imbuhnya.
Ia mengharapkan pemerintah sebagai pemangku kepentingan dan mempunyai kewajiban untuk melakukan razia terhadap para penjual lem. “Mengapa anak-anak ini bisa mendapatkannya dengan mudah, itu kita pertanyakan,’ tukasnya.

Sebebakan Kerusakan Otak
Dokter RSUD dr Soedarso Pontianak dr Fujiyanto turut berkomentar terkait kelima bocah yang tepergok ngelem dalam WC sekolah, berikut analysanya dari segi kesehatan:
Hingga kini masih ada kasus anak-anak menghirup lem. Kebiasaan buruk ini memiliki dampak berbahaya bagi kesehatan. Sebab, di dalam lem terkandung zat kimia aktif yaitu Lysergic Acid Dethyilamide (LSD).
Zat kimia ini merupakan narkoba sintetis yang diekstrak dari jamur kering. Efek berbahayanya karena mempunyai sifat halusinogen yang membuat orang menjadi high atau mabuk.
Efek mabuk itu memang dicari oleh orang-orang atau anak-anak dari aktivitas ngelem. Efek ngelem berbeda-beda untuk setiap individu. Otomatis, efek yang timbul juga berbeda-beda.
Bisa jangka pendek dan jangka panjang.
Efek jangka pendek, pada umumnya halusinasi yang sering membuat si pelaku kehilangan kendali atas emosi dan gerak tubuh.
Seseorang menjadi bingung, bahkan panik. Kemudian si pelaku juga bisa menjadi berdebar-debar, sakit kepala, mual dan muntah.
Sementara itu, efek jangka panjang adalah bisa terjadi kerusakan otak. Orang yang ngelem juga jadi cepat pikun, penurunan indera penciuman dan pendengaran, sakit kepala berkepanjangan, bahkan mempengaruhi perilaku seperti menjadi depresi.
Ngelem memang sangat berbahaya, meskipun cuma sekali hirup saja. Jika sudah melewati ambang batas toleransi tubuh maka dapat menimbulkan efek fatal seperti sesak nafas, jantung berdebar-debar, kehilangan kesadaran hingga kematian.
Anak-anak zaman now harus tahu bahaya ngelem. Jangan pernah coba-coba hal-hal negatif karena ngelem akan mempengaruhi psikologis diri hingga perubahan perilaku.