Nelayan di Mempawah Temukan 2 Tangki Misterius di Tengah Laut, Diduga Berisi Benda Ini
Pada tangki yang berwarna coklat kemerahan ini pun terdapat tutup di bagian atasnya, yang berukuran cukup besar, sekitar 50 cm persegi.
Penulis: Ferryanto | Editor: Dhita Mutiasari
Nelayan di Mempawah Temukan 2 Tangki Misterius di Tengah Laut, Diduga Berisi Benda Ini
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH- Nelayan Desa Penibung, siang ini telah menemukan 2 unit tangki di tengah lautan, Minggu (30/12/2018).
Tangki yang di temukan oleh nelayan ini berukuran tinggi sekitar 4 Meter, lebar 3 meter dan panjang sekitar 10 meter ini di temukan oleh nelayan sekitar 5 mil jauhnya dari pantai Mempawah, dan saat ini kedua tangki ini berada di Desa Penibung, Kecamatan Mempawah Hilir.
Baca: BPBD Mempawah Masih Siaga Bantingsor Hingga Februari 2019
Baca: Polres Mempawah Razia Tempat Hiburan Malam, 3 Orang Positif Narkoba
Baca: Dilanda Angin Kencang Disertai Hujan Deras, Beberapa Pohon di Mempawah Tumbang Tutupi Jalan
Pada tangki yang berwarna coklat kemerahan ini pun terdapat tutup di bagian atasnya, yang berukuran cukup besar, sekitar 50 cm persegi.
Edi Darmawan, nelayan yang pertama kali menemukan tangki ini mengungkapkan bahwa ia menemukan tangki ini sekitar pukul 10.30 WIB, saat dirinya hendak menuju arah pulang dari Pulau Sitinjang mencari ikan.
"Kita mau pulang, saya dari Pulau Sitinjang dari mancing. Kita - kira kalau dari tepi sini 5 mil lah,"ungkapnya
Edi yang melaut sejak kemarin ini mengatakan bahwa ketika ditemukan, kedua tangki ini berjarak sekitar 500 meter antara satu dan yang lainnya.
"Jauh jaraknya, antara Mereka ini 500 meteran lah,"ujarnya.
Setelah diinya menemukan tangki ini, ia pun kembali terlebih dahulu ke desanya untuk memanggil teman nelayan lainnya, karena ia menilai tenaga kapalnya sendiri tak akan cukup untuk menarik dua tangki ini.
"Abis liat ini, saya balik lok, minta bantuan sama kawan, jadi tiga kapal nariknya ketepi,"tuturnya.
Ketika dirinya memeriksa isi tangki ini, ia memperkirakan bahwa tangki ini bekas berisikan CPO / minyak sawit.
"Kalau solar bekasnya beda, dari baunya pun bukan solar atau bensin,"ungkapnya.
Saat berusaha membawa tangki ini ke daratan pun, Edi mengungkapkan bahwa ia bersama nelayan lain sempat kesulitan, karena siang tadi arus laut cukup kuat, dan gelombang pun cukup besar, bahkan 1 kapal nelayan ini mengalami kerusakan saat menarik 2 tangki ini.
Baca: Galang Dana untuk Korban Tsunami Selat Sunda, Asrul: Perolehan Hari Pertama Hampir Rp 40 Juta
Baca: Update Cuaca BMKG 30 Desember 2018
Baca: Kasus Narkoba Meningkat 100 Persen, Polisi Tekan Peredaran dengan Razia Tempat Hiburan Malam
Untuk menarik 2 tangki ini bahkan pihaknya membutuhkan waktu lebih dari 2 jam untuk sampai ke daratan, dan sekitar pukul 14.00 ia bersama dengan nelayan lain berhasil membawa tangki ini ke daratan.
Setelah sampai di darat, pihaknya langsung menghubungi pihak Kepolisian, dan saat Tribun ke lokasi, garis Polisi telah mengelilingi kedua tangki ini.
Edi mengatakan siapa saja yang merasa kehilangan tangki ini, silahkan untuk datang ke Desa Penibung, Kecamatan Mempawah Hilir, di Sertai bukti - bukti yang lengkap atas kepemilikan tangki ini.
Baca: RS Ohisama PCM Pontianak Utara Gelar Khitan Massal Gratis
Baca: Komunitas Relawan Perahu Edukasi Landak Gelar Kopdar Millenial
Baca: PW DMI Kalbar Tergetkan Pembangunan Satu Masjid Unggulan Setiap Kabupaten dan Kota
Cerita Bayu Nelayan Mempawah, Atasi Hantaman Badai Saat di Tengah Laut

Nelayan Kuala Secapah, Kabupaten Mempawah Bayu (51) mengungkapkan bahwa sejak beberapa hari terakhir dirinya tidak melaut dikarekan gelombang yang cukup tinggi di lautan.
Ia mengatakan, beberapa hari lalu dirinya sempat melaut, namun hasil tangkapannya pun sangat sedikit, tidak seperti di kala cuaca normal.
Saat itu, gelombang di laut bisa mencapai lebih dari 2 meter, sehingga membuat dirinya tidak bisa mendatangi banyak spot ikan.
Baca: IPW Apresiasi Kerja Cepat Polres Serang dan Polda Banten Usut Kasus Pungli Korban Tsunami
Baca: BPBD Mempawah Masih Siaga Bantingsor Hingga Februari 2019
Baca: Istri Dihina di Media Sosial, Anjasmara: Kecantikan Buat Saya Ada di Hati
Ia yang telah melaut sejak tahun 1990 ini mengatakan bahwa, bila sebelum melaut, dirinya selalu melihat kondisi cuaca secara kasat mata, dan melalui informasi dari BMKG, sehingga bila mana di rasa cuaca tidak memungkinkan dan bila ia mendapat informasi dari BMKG cuaca buruk dan gelombang besar, dirinya memutuskan untuk tidak melaut.
"Saya si Ndak ada GPS, cuman pakai Kompas Jak, tapi liat cuaca lah sebelum berangkat, lihat dari BMKG pun juga, kalau sekiranya cuaca Ndak bagus, ndak berangkat, daripada resiko,"ujarnya.
Selain hasil tangkapan yang minim, ia mengungkapkan bahwa bila gelombang besar jaring pun kerap putus, dan tak jarang malah membuat kapal lebih oleng, sehingga bila gelombang besar dirinya terpaksa memutus tali jaring dari kapalnya dan mengurangi muatan, untuk membuat kapal menjadi lebih stabil.
Kemudian, bila di tengah lautan ketika dirinya melaut datang badai secara mendadak, maka diriya akan segera mencari pulau terdekat untuk mengindari badai, sampai badai reda.
"Dan intinya, kalau ada Badai pun Ndak boleh Panik, harus santai, jadi kita bisa berfikir, mau ngapain, kalau panik duluan , udah lah bisa nyawa taruhannya,"jelasnya.
Heboh Gelombang Besar Hantam Lokasi Wisata
Sebelumnya, wilayah Kabupaten Mempawah diguyur hujan deras disertai angin kencang, Sabtu (30/12/2018)
Bahkan beredar video di Media sosial, yang menunjukan sebuah lokasi wisata di Desa Jungkat, Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah, yakni Jungkat Resort dihantam Gelombang besar.
Dalam video tampak air memasuki kawasan wisata tersebut.
Padahal, di keadaan normal, jarak air dengan dengan barau Pembatas cukup tinggi, namun di video tersebut air nampak sama tinggi dengan barau yang ada.
Baca: Mantan Pebalap Nasional Optimis Peluang Bernard di Asian Championship
Baca: Karolin: Merayakan Pergantian Tahun Hak Pribadi Setiap Masyarakat
Baca: Cuaca Kurang Bersahabat, Anggota DPRD Minta Warga Kurani Aktivitas di Laut dan Waspada Tanda Alam
Kapolsek Siantan AKP Rio Sigal Hasibuan pun membenarkan bahwa video Gelombang laut yang menerjang sebuah lokasi wisata itu merupakan video di Kecamatan Siatan tepatnya di Jungkat Resort.
"Tadi memang air pasang, di Sertai angin kencang, sehingga debit air / ketinggian air di muara atau di pinggiran dari Jungkat Resort ini meluap,"tuturnya.
Rio mengatakan bahwa, dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa ataupun korban luka.
"Adapun korban materil hanya berupa kursi - kursi plastik yang ikut hanyut,"ungkapnya saat di temui Tribun, Sabtu (29/12/2018)
Selain itu, pihaknya hingga kini tengah melakukan pemeriksaan ke sejumlah kampung nelayan yang ada di Kecamatan Siantan, untuk memeriksa apakah ada nelayan yang menjadi korban ketika hujan di Sertai angin kencang tersebut, terlebih ada Vidio yang beredar di dunia Maya, terdengar suara ada bahwa ada yang tenggelam saat kejadian itu terjadi.
Dirinya pun sudah memberikan memerintahkan seluruh bawahannya yakni unit Bhabinkamtibmas untuk memeriksa seluruh Desa yang ada di Kecamatan Siantan, apakah ada warga yang terdampak akibat hujan deras di Sertai angin tersebut.
"Kami sudah menghimbau bhabin-bhabin kami untuk memantau di areal masyarakat, karena di takutkan karena angin kencang tersebut ada bencana alam, banjir ataupun pohon tumbang dan lainnya,"ujarnya.
AKP Rio Sigal Hasibuan pun menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik namun selalu waspada, terlebih masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dekat pantai seperti wilayah Siantan.
Sebelumnya dalam video di Kompleks wisata Jungkat Resort, Desa Jungkat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), dihantam gelombang tinggi, hujan deras disertai angin kencang, Sabtu (29/12/2018) siang WIB.
Kejadian ini pertama kali di-posting akun Pontianak Media sekitar pukul 12.30.
Baca: Peramal Wirang Birawa Soroti Gelombang dan Angin Kencang Yang Terjang Jungkat Beach, Ini Katanya!
Baca: Pengelola Pastikan Jungkat Resort Aman Dikunjungi Pasca-Banjir Rob! Berikut Videonya
Baca: Detik-detik Gelombang Tinggi Hantam Wilayah Jungkat Resort! Ada Teriakan Tenggelam
Terlihat dalam video tersebut, lokasi wisata Jungkat Resort dihantam gelombang cukup tinggi.
Bahkan, air laut hingga melewati pembatas Jungkat Resort.
Saat di Tribunpontianak.co.id mengunjungi lokasi tersebut, terlihat air sudah surut, hanya ada genangan di beberapa titik.
Tak ada kerusakan berarti akibat hantaman gelombang pasang dan angin kencang ini.
Saat ini, seluruh pegawai Jungkat Resort sibuk membersihkan sampah kayu-kayu yang berserakan terbawa air.
Dari informasi yang didapat, tak ada korban dalam kejadian ini. (Ferryanto/Tribun Pontianak)