BPBD Mempawah Masih Siaga Bantingsor Hingga Februari 2019
Hal ini berdasarkan informasi yang pihaknya terima dari BMKG bahwa musim penghujan di Kabupaten Mempawah akan berlangsung hingga bulan Februari
Penulis: Ferryanto | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan wartawan Tribun Pontianak Ferryanto.
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH- BPBD Kabupaten Mempawah, melalui kepala Bidang Penanggulangan Bencana Didik Sudarmanto mengungkapkan Bahwa Siaga Bencana Bantingsor (Banjir, Puting Beliung, dan Tanah Longsor) di Kabupaten Mempawah masih akan di langsungkan hingga bulan Februari 2019 mendatang.
Hal ini berdasarkan informasi yang pihaknya terima dari BMKG bahwa musim penghujan di Kabupaten Mempawah akan berlangsung hingga bulan Februari mendatang.
Baca: Saat Ini, Cuaca di Putussibau Cerah Berawan
Baca: Polres Mempawah Razia Tempat Hiburan Malam, 3 Orang Positif Narkoba
"Kita masih siaga Bantingsor, dari bulan oktober kemaren sampai nanti bulan februari 2019, karena dari prakiraan BMKG untuk kabupaten mempawah musim penghujan diprediksi hingga bulan februari,"tuturnya. Saat di konfirmasi Tribun. Minggu (30/12/2018).
Terkait sebuah lokasi wisata yang di hantam gelombang pasang pada sabtu (29/12/2018), didik mengaku tidak mendapatkan informasi terkait adanya warga yang menjadi korban.
Namun, dirinya mendapati informasi ada perahu yang karam namun tidak ada korban jiwa.
Iapun mengungkapkan bahwa gelombang tinggi tersebut di sebabkan kencangnya hembusan angin dan pasangnya air, sehingga membuat air laut terhempas hingga kedaratan.
"Penyebabnya ini karena adanya angin kecang dan kebetulan air sedang pasang, jadi terbawa sampai kedaratan,"ungkapnya.
Kemudian, pada hujan di Sertai angin kencang kemrin, didik mengungkapkan juga di Desa Peniraman, terdapat 2 buah rumah warga yang atap sengnya tersangka karena angin kencang yang terjadi.
Namun hal tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya menimbulkan korban materil.
"untuk angin puting beliung kemaren ada beberapa lokasi yang terdampak terutama wilayah yang lokasinya ditepian pantai, namun untuk kerusakan yang ditimbulkan malah ada di desa peniraman yaitu ada dua buah rumah yang terangkat atapnya,"tuturnya