Berita Video
Seventeen Batal Tampil di Malam Tahun Baru, Firman dan Juliette Hibur Masyarakat Mempawah
Grub Band Kenamaan Indonesia yang telah melanglang buana di belantika Musik Indonesia yakni Seventeen semula akan menghibur masyarakat
Penulis: Ferryanto | Editor: Madrosid
Seventeen Batal Tampil di Malam Tahun Baru, Firman dan Juliette Hibur Masyarakat Mempawah
Laporan wartawan Tribun Pontianak Ferryanto
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Grub Band Kenamaan Indonesia yang telah melanglang buana di belantika Musik Indonesia yakni Seventeen batal hadir di Mempawah.
Semula band yang digawangi Ifan Seventeen ini dijadwalkan akan menghibur masyarakat Kabupaten Mempawah di malam pergantian Tahun Baru 2018.
Namun, karena musibah tsunami yang di alaminya tanggal 22 Desember lalu, band yang vokalisnya merupakan putra asli Kalbar ini dinyatakan batal hadir.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan, Nanik Sawitri, Kamis (27/12/2018).
Nanik ditemui Tribunpontianak.co.id di kediamannya yang terletak di jalan Raden Kusno, Kelurahan Terusan, Kecamatan Mempawah Hilir.
Baca: Kebakaran Rumah di Gang Teratai Parit Baru, 2 Petugas Damkar Jadi Korban
Baca: Seventeen Batal Tampil di Mempawah, Firman dan Juliette Akan Hibur Masyarakat di Malam Tahun Baru
Baca: Disparpora Singkawang Serahkan Bangunan Cagar Budaya Mess Daerah Ke Dekranasda
"Di Tahun Baru ini untuk Mempawah memang ada cerita sedikit. Karena sebenernya di malam Tahun Baru kita akan menghibur masyarakat dengan menampilkan band legendaris dari Kalbar. Itu Seventeen," tuturnya.
"Cuman pada tanggal 22 Desember kemarin ada musibah di Anyer. Jadi Seventeen Batal. Sampai saat ini kita tidak tau kabar beritanya juga," terang Nanik.
"Tapi kami sudah mengantisipasi untuk malam Tahun Baru. Kita akan menghadirkan artis yang tidak kalah hebatnya dengan Seventeen, yaitu Firman Idol Siagian, dan juga band Juliette," ucap Nanik.
"Mereka yang akan menghibur masyarakat Kabupaten Mempawah," paparnya.
Untuk pelaksanaan malam hiburan di pergantian Tahun akan digelar di Jalan GM Taufik, Kelurahan Terusan, Kecamatan Mempawah Hilir.
Tepatnya di depan BPD Bank Kalbar Cabang Kabupaten Mempawah.
Acara akan dimulai sejak pukul 20.00 WIB.
Baca: IKIP PGRI Pontianak Gelar Seminar Nasional, Rektor IKIP Ajak Peserta Melek Tegnologi
Baca: Gubernur Kalbar dan Wali Kota Pontianak Turut Menikmati Durian Pada Bajar Durian BK Balai Karangan
Baca: IPPI Ajak Para Positif HIV/AIDS untuk Tidak Mudah Menyerah
Di awali dengan Band Pembuka, kemudian akan dilanjutkan dengan penampilan Firman dan Band Juliette.
Masing-masing, Firman dan Julliette akan membawakan 11 lagu.
Nanik pun mengajak seluruh masyarakat Mempawah untuk dapat meramaikan malam Tahun Baru di acara Pesta Rakyat Mempawah itu.
"Saya berharap, untuk masyarakat Mempawah yang ada di Mempawah, jangan meninggalkan Kota Mempawah. (Kami) Hadirkan hiburan malam untuk kalian semua. Ditunggu," ajaknya.
Seventen Pamit
Lagu Band Seventeen judul 'Kemarin 'menjadi album terakhir grup musik yang sudah berkarya hampir 20 tahun lamanya di Indonesia.
Lagu Seventen judul kemarin itu belakangan dikaitkan dengan tragedi Tsunami Banten lantaran liriknya seolah menggambarkan kisah nyata yang dialami sang vokalis, Ivan Seventeen.
Baca: Tahun 2018, 29 Pecandu Narkoba di Kabupaten Sanggau Direhab
Baca: Aura Kasih Akhirnya Buka Suara Usai Foto Akta Nikah dengan Pacar Bulenya Tersebar
Baca: M Qudrat: Kemajuan Suatu Bangsa Dimulai Dari Saling Percaya
Lirik lagu Seventeen berjudul ' kemarin ' seolah menggabarkan firasat.
Seperti diketahui, Ifan Seventeen penyanyi lagu judul kemarin menjadi satu-satunya personel Band Seventeen yang berhasil selamat dalam tragedi Tsunami Banten.
Band Seventeen saat kejadian Tsunami Banten sedang manggung menghibur sejumlah pegawai PLN yang sedang menggelar acara di kawasan Pantai Tanjung lesung, Banten.
Kru dan personel band Seventeen diantaranya Herman Seventeen selaku gitarist, Bani Seventeen selaku bassist, Andi Seventeen selaku drummer, Oki selaku roadmanager, dan juga Ujang yang meninggal dunia karena musibah Tsunami Banten.
Yang paling menyesakkan dada Ifan Seventeen adalah istri tercintanya yakni Dylan Sahara juga ikut menjadi korban meninggal dunia.
Nama Dylan Sahara masuk dalam daftar ratusan korban tewas Tsunami Banten dan Lampung.
Ifan Seventeen pun memilih pamit dari band yang sudah mengeluarkan enam album itu.
Baca: Kompetensi Guru Dari Tahun ke Tahun, Qudrat Nugraha: Guru Harus Jadi Penggerak Perubahan
Baca: Smartwatch Versi Murah Mirip Apple Watch, Miliki Berbagai Fitur Canggih Bisa Temukan Ponsel
Baca: Petinggi PSSI Ditangkap Satgas Antimafia, Diduga Terlibat Skandal Pengaturan Skor Sepakbola
Lagu Seventeen judul kemarin oleh Band Seventeen pada 21 Desember 2016 lalu.
Lagu judul kemarin ini masuk dalam deretan album ke-enam band Seventeen dengan judul album Pantang Mundur.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Wikipedia, album Pantang Mundur ini merupakan album musik keenam karya Seventeen.
Album yang dirilis pada tahun 2016 ini berisi 13 lagu yang satu diantaranya berjudul kemarin.
Album yang dirilis dua tahun lalu itu menjadi album terakhir Band Seventeen di dunia musik tanah air.
Sebab, pada tanggal 24 Desember 2018 Band Seventeen dinyatakan bubar akibat sejumlah personelnya menjadi korban Tsunami Selat Sunda 2018 yang terjadi pada tanggal 22 Desember 2018.
Sang Vokalis Ifan Seveneteen menjadi satu-satunya personel yang selamat pun mengeluarkan pernyataannya melaui akun instagram pribadinya @ifanseventeen.
Baca: Sempat Lolos, Begini Kronologi Penangkapan Steve Emmanuel Terkait Kepemilikan Narkoba Jenis Kokain
Baca: Proses Pemulangan Jenazah Nurmala ke Singkawang Berjalan Lancar
Baca: Penyerahan Sertifikat Tanah, Program Strategis Nasional Kantor Pertanahan Kabupaten Ketapang
Ifan berpamitan kepada seluruh musisi Indonesia, penggemar dan seluruh pihak yang pernah bekerjasama dengan Seventeen Band.
Tak hanya itu, ia juga meminta maaf sekaligus mewakili almarhum teman-temannya yang sudah meninggal dunia.
Begini unggahan Ifan Seventten, @ifanseventeen Senin (24/12/2018).
Temen-teman musisi Indonesia, maupun teman-teman sesama entertainer, kawan seventeen Indonesia, para sahabat, event organizer, client product, music label, management dan semua pihak yang pernah bekerja sama dengan @seventeenbandid.
Mewakili mas Andi, mas Herman dan mas Bani, kalau selama 20 tahun kurang 20 hari kami berkarya ada salah tutur kata maupun perbuatan yang kurang berkenan, aku memohon maaf yang sedalam-dalamnya.
Minta tolong doanya buat mas Bani, mas Herman dan mas Andi semoga mereka husnul khotimah dan ditempatkan disisi Allah yang paling mulia.
Pamit terimakasih dari kami
-Sahabat sepanggung sehidup semati, Seventeen
Baca: Walikota Singkawang Ikut Antarkan Jenazah Nurmala ke Liang Lahat
Baca: Ustaz Abdul Somad Ungkap Cara Seorang Muslim Menghabiskan Malam Tahun Baru 2019
Baca: Personel Polres Singkawang Kawal Pemulangan Jenazah Nurmala ke Singkawang
Lagu 'Kemarin' ini bukan diciptakan oleh Ifan Seventeen.
Melainkan oleh sang gitaris Herman Sikumbang yang juga turut serta jadi korban meninggal dunia saat tsunami Banten.
Dari liriknya, lagu 'Kemarin' ini menceritakan tentang kepedihan seseorang yang ditinggal pergi orang yang disayang untuk selamanya.
Pada awalnya, menurut Herman Sikumbang saat masih hidup, lagu 'Kemarin' ini dtujukan untuk almarhum Gus Dur.
Tak percaya kalau lirik lagu ini menggambarkan kisah Ifan Seventeen?
Berikut penggalan lirik lagu 'Kemarin':
Kemarin engkau Masih ada disini
Bersamaku Menikmati rasa ini
Berharap semua Takkan pernah berakhir
Bersamamu Bersamamu
Kemarin Dunia terlihat sangat indah
Dan denganmu Merasakan ini semua
Melewati hitam Putih hidup ini
Bersamamu Bersamamu
Kini Sendiri disini
Mencarimu Tak tahu dimana
Semoga tenang Kau disana
Selamanya
Aku Slalu mengingatmu
Doakan mu Setiap malamku
Semoga tenang Kau disana
Selamanya. (*)
Subscribe Youtube Channel Video Tribun Pontianak: