14 Tahun Jadi Kepala Dinas, Manaf: Hanya Gubernur Sutarmidji Yang Datang Ke Dinas Peternakan Kalbar

Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar, Abdul Manaf Mustafa, memasuki masa purna tugas.

Penulis: Syahroni | Editor: Agus Pujianto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ RIZKY PRABOWO RAHINO
Gubernur Kalbar H Sutarmidji. Sutarmidji menjadi satu-satunya Gubernur yang datang ke Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan selama 3 periode Gubernur Kalbar 

Saat ditemui wartawan Poultry Indonesia di kantornya yang berada di Jalan Adi Sucipto No.48, Kota Pontianak, Selasa (7/8), Abdul Manaf mengatakan bahwa jika tidak ada perubahan atau mandat lain, jabatan yang ia emban akan selesai pada akhir Desember 2018 bersamaan dengan masa pensiun.

“Saya diberi mandat menjadi kepala dinas sejak gubernurnya masih Pak Usman Ja’far, terus lanjut Pak Cornelis selama dua periode jadi gubernur, dan terakhir ini Pak Sutarmidji,” ujarnya.

“Kalau dipercaya sampai Desember 2018 nanti, saya jadi kepala dinas peternakan selama 14 tahun lebih,” kata dia lagi.

“Bukan karena saya hebat atau bagaimana, saya percaya bahwa perjalanan hidup ini merupakan sebuah takdir dan bekerja itu lillahi ta’ala saja,” ujar Manaf.

Baca: Usulkan Laboratorium Pengujian Keamanan Pangan, Ini Penjelasan Abdul Manaf

Baca: Abdul Manaf: Launcing Perdana Ekspor Beras ke Malaysia Akan Dihadiri Presiden Jokowi

Baca: Usulkan Laboratorium Pengujian Keamanan Pangan, Ini Penjelasan Abdul Manaf

Abdul Manaf lahir di sebuah kampung pesisir yang terletak di Kabupen Sambas.

Letak kampungnya yang cukup jauh dari perkotaan, membuat anak-anak kampung tersebut harus merantau ke kota jika ingin melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.

Selepas lulus dari sekolah dasar, Abdul Manaf merantau ke Pontianak untuk melanjutkan ke tingkat sekolah menengah.

Semangat untuk bersekolah tak lepas dari semangat anak-anak di kampungnya yang juga cukup banyak melanjutkan pendidikannya hingga ke perguruan tinggi.

“Walaupun tahun 70-an itu masih banyak anak-anak di Kalbar yang tidak sekolah, tetapi masyarakat di kampung saya itu termasuk yang berfikir maju sehingga banyak yang menyekolahkan anaknya ke kota. Maka tidak aneh jika teman-teman asal kampung saya lumayan banyak yang menjadi pegawai,” tuturnya.

Abdul Manaf kecil tak pernah bercita-cita menjadi dokter hewan.

Baca: Sunardi Khawatirkan Prestasi Anggar Kalbar, Ini Alasanya

Baca: Akhir Tahun, Dekranasda Selenggarakan Pelatihan Kerajinan Tangan Dari Kulit Jagung  

Baca: 25 Sahabat Alam PMII Tancapkan Bendera di Bukit Bongku

Cita-citanya sejak kecil ingin menjadi seorang tentara. Keinginan menjadi tentara tak lepas dari ingatan masa kecil saat sebelah rumahnya menjadi kamp tentara saat Indonesia berkonfrontasi dengan Malaysia.

Perawakan gagah para tentara yang mengisi ruang-ruang alam bawah sadarnya, membulatkan tekad Abdul Manaf remaja untuk menjadi Tentara Nasional Indonesia.

“Lulus dari SMA di Pontianak saya mendaftar ke AKABRI, saat itu sudah lulus di Kalimantan Barat, tinggal ujian akhir di Magelang namun orangtua melarang karena khawatir saya ditembak-tembak,” katanya.

“Akhirnya saya mengikuti apa kata orangtua, dan masuk ke Institut Pertanian Bogor jurusan kedokteran hewan melalui jalur tanpa tes,” kenang Abdul Manaf Mustafa. (SYAHRONI/HASYIM ASHARI/TRIBUN PONTIANAK)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved