Gidot : Cap Go Meh di Pontianak Harus Dilaksanakan

Pemerintah, lanjutnya, tidak boleh melarang atau tidak memberikan ijin kepada suku, agama dan latar belakang apapun

istimewa
Ketua DPD Demokrat Kalbar Suryadman Gidot. Suryadman Gidot menilai tidak ada alasan bagi Wali Kota Pontianak untuk tidak memberikan izin perayaan Cap Go Meh Tahun 2019 mendatang. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar, Suryadman Gidot, buka suara terkait dengan beberapa saran Ormas agar Cap Go Meh di Pontianak tahun 2019, tidak diberikan izin.

"Saya meminta semua pihak untuk saling menjaga, mengayomi sesama anak bangsa," kata Suryadman Gidot melalui statement tertulisnya kepada tribunpontianak.co.id, Rabu (21/11/2018) .

Menurutnya, pesta rakyat, adat, dan budaya rakyat Indonesia wajib mendapatkan hak.

""esta rakyat dan budaya siapapun serta latar belakang apapun, selama sesuai adat dan kebiasaan dari warga Negara Indonesia wajib diberikan hak dan kewajiban serta kedudukannya dalam melaksanakan agama, adat dan budayanya," tegas Suryadman Gidot.

Baca: Kunjungan ke Sambas, Kejati di Sambut Tarian Melayu Sambas

Baca: Sukiryanto : Jangan Karena Beda Pilihan Presiden Kita Terpecah Belah

Menurutnya pula, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mempunyai empat pilar, keberagaman harus tumbuh subur dan dipelihara.

Karena itulah, Partai Demokrat menurut Suryadman Gidot menilai tidak ada alasan bagi Pemkot Pontianak untuk tidak memberikan izin perayaan Cap Go Meh Tahun 2019.

"Partai Demokrat berpandangan Wali Kota Pontianak tidak ada alasan tidak Memberikan ijin untuk pelaksanaan Cap Go Meh," tegasnya.

"Wali Kota Pontianak adalah milik semua, oleh karenanya wajib hukumnya diberikan Ijin dalam pelaksanaan Cap Go Meh Oleh Warga Tionghoa di Pontianak. Mari Bergandengan Tangan Membangun Kalbar," beber Suryadman Gidot.

Baca: Bahasan Mengaku Namanya Dicatut Dalam Kepanitiaan Cap Go Meh 2019, Itu Bohong!

Baca: GMKI Wilayah XIV Kalbar Dukung Penyelenggaraan Cap Go Meh di Pontianak, Minta Keluarkan Izin

Ia pun menerangkan, jika Demokrat Partai nasionalis dan religius.

Pemerintah, lanjutnya, tidak boleh melarang atau tidak memberikan ijin kepada suku, agama dan latar belakang apapun dalam melaksanakan kegiatan agama dan budayanya. 

"Indonesia Negara Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Mari kita saling melindungi, mengayomi satu dengan yang lain," ajak Bupati Bengkayang ini.

Ia juga mengingatkan bahwa kader Demokrat harus melawan tindakan disriminatif dan ketidakadilan.

"Kader Partai Demokrat harus tampil melawan diskriminatif dan ketidakadilan," kata Suryadman Gidot.

Sikap Wali Kota Pontianak

Wali Kota Pontianak Edi Kamtono angkat suara soal Perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak Tahun 2019.

Edi Kamtono yang baru saja dilantik Gubernur Kalbar Sutarmidji sebagai Wali Kota Pontianak ini, merespon sikap dua organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Kalbar.

Baca: PFKPM Imbau Pemerintah dan Polresta Pontianak Tak Keluarkan Izin Perayaan Cap Go Meh, Ini Alasannya

Baca: Pemuda Pancasila Tegas Minta Pemkot dan Polresta Pontianak Tak Beri Izin Cap Go Meh Karena Pemilu

Dua ormas itu, Persatuan Forum Komunikasi Pemuda Melayu (PFKPM) Kalbar dan Dewan Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Kalbar dan Kota Pontianak.

PFKPM dan Pemuda Pancasila punya alasan tersendiri mengapa sejatinya Pemkot Pontianak dan Polresta Pontianak tidak mengeluarkan izin untuk Perayaan Cap Go Meh 2019 mendatang.

Mereka beralasan, event Cap Go Meh 2019 bertepatan dengan momentum Pesta Demokrasi Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg).

Lantas apa sikap Wali Kota Pontianak Edi Kamtono?

Edi Kamtono menilai Kota Pontianak adalah kota yang harmonis, Aman, damai, sentosa.

“Jadi hal-hal seperti itu jangan digaungkan menurut saya. Kita justru menjaga, harmonisasi ini kita pertahankan,” tegas Edi Kamtono seusai pelantikan dirinya mengisi sisa masa jabatan Wali Kota Pontianak periode 2013-2018 di Balai Petitih Kantor Gubernur, Senin (19/11/2018).

Baca: Cap Go Meh Jadi Atensi PFKPM Kalbar dan Pemuda Pancasila, Begini Acaranya di Pontianak Tahun 2018

Baca: Ustadz Abdul Somad Bikin Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO) Tertawa Ngakak, Ini Videonya!

Ia pun mengingatkan agar semua warga Kota Pontianak harus bisa menunjukkan bahwa Pontianak sangat toleran.

“Tapi kita bagaimana menunjukkan kepada masyarakat luar, masyarakat Indonesia, justru warga-warga Pontianak ini sangat toleran,” imbuh Edi Kamtono.

Terkait dengan Pileg dan Pilpres 2019 menurut Edi Kamtono, tidak masalah.

“Pesta demokratisasi apapun di Pontianak ini, tahun politik, itu gak masalah,” ujar Edi Kamtono.

Soal Pileg dan Pilpres itu, Edi Kamtono menekankan koordinasi akan terus dilakukan.

“Dengan KPU yang paling penting dengan Bawaslu. Karena ini kan sebagai penyelenggara Pemilu,” tegasnya.

Menyoal permintaan agar Pemkot Pontianak tidak mengeluarkan izin perayaan Cap Go Meh, Pemkot Pontianak akan mengkajinya.

“Koordinasi dengan kepolisian. Kodim dan yang lainnya juga. Kita akan dikaji. Ini masih dikoordinasikan,” kata Edi Kamtono.

Tonton dan subscribe Youtube Channel Video Tribun Pontianak:

Baca: Buntut Penolakan Cap Go Meh di Kota Pontianak, Beredar Sususan Kepanitian dan Tercantum Nama Bahasan

Baca: Ada Nama Bahasan di Cap Go Meh Pontianak Tahun 2019, Yayasan Bhakti Suci Tak Jadi Panitia

Nama Bahasan Dicatut

Wakil Wali Kota Pontianak terpilih, Bahasan, angkat suara soal namanya yang masuk dalam kepanitian Perayaan Cap Go Meh (CGM) 2570 Imlek, Februari 2019 dan menjabat sebagai penangggung jawab.

Saat dikonfirmasi, Bahasan yang merupakan Wakil Wali Kota Pontianak terpilih mengaku tak pernah dikonfirmasi atau dihubungi namanya masuk dalam kepanitiaan tersebut.

"Masalah nama saya di kepanitian itu paling dicatut oleh panitia, mereka tidak ada konfirmasi sama saya selama ini," ucap Bahasan saat diwawancarai, Rabu (21/11/2018).

Bahasan mengaku, jangankan untuk panitia Cap Go Meh, panitia yang lainnya saja ia tak sempat.

Namun ia mengiyakan, namanya masuk dikomunitas Tionghoa, sebagai pembina.

Baca: Syarif Saleh: Tak Perlu Ada Penolakan Perayaan Cap Go Meh di Pontianak

Baca: TERPOPULER - Dari Pria Misterius Bersama Angel Lelga, Soal Izin Cap Go Meh 2019, Hingga Jungkook BTS

"Saya tidak masalah menjadi pembina di komunitas Tionghoa. Tapi kalau masuk kepanitian Cap Go Meh, itu bohong dan tidak ada sama sekali, tidak pernah ada konfirmasi sama saya," ujar Bahasan.

Sehari sebelumnya ia menuturkan, karena ada pemberitaan. Ketua panitia CGM langsung menelponnya dan minta maaf karena sudah mencatut namanya.

"Saye bukan orang Tionghoa, mana ngerti masalah Cap Go Meh, apalagi ular-ular naga itu, saya paling ngeri. Kalau dengan sapi, saya tak ngeri, karena saye biase ngurus sapi," jelasnya.

Adanya polemik masalah Cap Go Meh, Bahasan melihat harus dilihat kemaslahatannya.

"Lihat negatif dan positifnya, kalau memang negatifnya lebih besar maka perlu dimusyawarahkan lagi dan Cap Go Meh ini harus dicarikan solusi terbaik," pungkasnya. (RIDHO PANJI PRADANA/SYAHRONI/TRIBUN PONTIANAK)

Tonton dan subscribe Youtube Channel Video Tribun Pontianak:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved