Cap Go Meh Jadi Atensi PFKPM Kalbar dan Pemuda Pancasila, Begini Acaranya di Pontianak Tahun 2018
Dua organisasi kemasyarakatan (Ormas) besar di Kalimantan Barat (Kalbar), memberi atensi khusus pada rencana perayaan Cap Go Meh Tahun 2019
Cap Go Meh Jadi Atensi PFKPM Kalbar dan Pemuda Pancasila, Begini Cap Go Meh 2018 di Pontianak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dua organisasi kemasyarakatan (Ormas) besar di Kalimantan Barat (Kalbar), memberi atensi khusus pada rencana perayaan Cap Go Meh Tahun 2019.
Dua ormas itu adalah Persatuan Forum Komunikasi Pemuda Melayu (PFKPM) Kalbar dan Pemuda Pancasila Kalbar serta Kota Pontianak.
Baik PFKPM maupun Pemuda Pancasila satu suara menyikapi rencana perayaan Cap Go Meh 2019 di Kota Pontianak.
PFKPM dan Pemuda Pancasila mengimbau agar Pemkot Pontianak dan Polresta Pontianak tidak mengeluarkan izin terkait perayaan Cap Go Meh 2019 di Kota Pontianak.
Alasannya karena event tahunan tersebut berbarengan atau berdekatan dengan pesta Demokrasi, Pilpres dan Pileg.
Meski begitu, PFKPM dan Pemuda Pancasila sepakat perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang tetap dilaksanakan mengingat sudah jadi agenda pariwisata nasional.
Baca: Hasil MotoGP Valencia 2018 - Diwarnai Red Flag, Andrea Dovizioso Tutup Musim 2018 dengan Kemenangan
Baca: Moeldoko Tegaskan Isu TKA Digoreng, Minta Kroscek Jumlah Sebenarnya
Dewan Pengurus Pusat (DPP) PFKPM Kalbar sendiri menggelar pertemuan dan melakukan konperensi pers menyikapi pelaksanaan Cap Go Meh tahun 2570 Imlek, pada bulan Februari 2019 mendatang.
Pertemuan dilangsungkan di Sekretariat DPP PFKPM Kalbar, Jalan Teuku Umar, Pontianak, Jumat (16/11/2018).
Sekretaris Jendral DPP PFKPM Kalbar, Hendi Sutarsa menjelaskan pihaknya mengimbau pada Pemerintah Kota Pontianak dan Polresta Pontianak, agar tak memberikan izin untuk perayaan Cap Go Meh Tahun 2570 di Pontianak.
Misalnya seperti kegiatan Arakan Naga, Barongsai, Tatung maupun pentas seni dan pameran budaya lainnya.
"Kami sarankan cukup untuk dilaksanakan di Kota Singkawang saja, Karena di Kota Singkawang sudah menjadi agenda nasional," tegas Hendi Sutarsa.
Ia juga mengajak mensukseskan kegiatan Cap Go Meh di Kota Singkawang.
Dasar dari himbauan agar tak memberikan izin ini dijelaskan, Hendi Sutarsa karena pada tahun 2019 adalah tahun politik.
Di mana akan berlamgsungnya Pemilu Legislatif dan Presiden secara serentak (17/4/2018).
Sehingga kondusifitas politik, situasi keamanan dan ketentraman masyarakat di Kota Pontianak harus terjaga dan terkendali dengan baik.
Kemudian menurutnya adanya kekhawatiran pelaksanaan Cap Go Meh, akan rentan untuk ditunggangi kepentingan politik tertentu.
"Kita harapkan pemerintah dan pihak kepolisian mempertimbangkan usulan yang telah kita buat, supaya kondusifatas tetap terjaga dan kestabilan politik serta keamanan tetap berjalan baik," tegas Hendi Sutarsa.
Baca: Forum Indonesia Menulis Ngopi Bareng Ombudsman Kalbar
Baca: Forum Indonesia Menulis Ngopi Bareng Ombudsman Kalbar
Selain itu, PFKPM mengimbau seluruh masyarakat yang bukan dari kelompok budaya yang melaksanakan perayaan Cap Go Meh, untuk tidak berpartisipasi atau berperan serta dalam kegiatan.
"Jika perayaan Cap Go Meh tahun 2570 ini tetap dilaksanakan di Pontianak, maka kami dari PFKPM tidak bertanggungjawab apabila terjadi hal-hal yang tak diinginkan," tegasnya.
Sikap serupa juga ditegaskan Majelis Pimpinan Wilayah, Pemuda Pancasila Kalbar dan Kota Pontianak.
Pemuda Pancasila Kalbar dan Kota Pontianak memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Pontianak dan Polresta Pontianak aar tidak memberikan izin terhadap penyelenggaraan kegiatan Cap Go Meh 2570 Imlek Februari 2019.
Pemuda Pancasila selama ini selalu mendukung kegiatan Cap Go Meh di Kota Pontianak.
Bahkan menurut Wakil Ketua II MPW PP Kalbar, Uti Zulkifli pihaknya berperan aktif mensukseskan dengan membantu memberikan pengamanan kegiatan.
Uti Zulkifli bersama puluhan pengurus dan kader Pemuda Pancaila melakukan konferensi pers dihadapan beberapa media untuk mengampaikan sikap organisasi.
Hal ini dilakukan sebelum melayangkan surat secara resmi pada pihak pemerintah dan pihak keamanan.
Baca: Manfaat Puasa untuk Wanita Sungguh Dahsyat, Ini Niat Puasa Senin Kamis
Baca: Decal Sticker Alternatif Untuk Kendaraan Bisa Tampil Beda
"Kami menyikapi informasi dan keadaan yang berkembang di masyarakat terkait dengan kegiatan Cap Go Meh 2019 mendatang. Kami menyarankan agar pemerintah tidak memberikan izin mengingat waktu yang berdekatan dengan Pilpres dan Pileg," kata Uti Zulkifli.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan keterangan di Markas Pemuda Pancasila di Jalan Gajahmada Pontianak, Minggu (18/11/2018).
Di mana aparat keamanan tetap berfokus mengamankan kegiatan Pilpres dan Pileg.
Pihaknya melihat situasi di Kalbar, saat ini udah kondusif.
Khususnya di Kota Pontianak. Jangan sampai kegiatan Cap Go Meh menurutnya membuat situasi terganggu.
Pemuda Pancasila khawatir bahwa kegiatan Cap Go Meh akqn ditunggangi kepentingan pihak tertentu yang bermuara pada gangguan keamanan.
"Kami juga memperhatikan dan mempelajari UU nomor 5 Tahun 2017, tentang pemajuan kebudayaan, kegiatan Cap Go Meh ini akan berpotensi menimbulkan gesekan sosial di masyarakat karena kegiatan ini penuh dengan acara yang bukan dari akar budaya Indonesia," tambahnya.
Pemuda Pancasila memberikan saran agar kegiatan Cap Go Meh 2019 cukup diselenggarakan di Kota Singkawang saja.
Alasannya karena telah menjadi agenda pariwisata nasional.
Baca: Manfaat Puasa untuk Hipertensi, Begini Niat Puasa Sunah Senin Kamis
Baca: Lafadz Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap dengan Cara Berbuka Puasa Ala Rosulallah SAW
Uti Zulkifli meminta dengan tegas agar Pemkot Pontianak dan Polresta Pontianak mempertimbangkan masukan ini.
"Kita tidak ada maksud lain, kami disini merupakan organisasi yang anggotanya multi etnis, ini karena situasi 2019 bertepatan dengan momentum politik, mari kita sama-sama menjaga daerah kita yang kondusif ini," pungkasnya.
Lantas seperti apa pelaksanaan Cap Go Meh Tahun 2018 di Kota Pontianak?
Pawai Liong
Pada tahun 2018, Panitia Cap Go Meh menyiapkan rute Pawai Budaya Tiong Hoa pada perayaan Cap Go Meh 2569 yang akan dilaksanakan di Pontianak pada Jumat (2/3/2018).
Ketua Panitia Cap Go Meh 2569 saat itu, Rico mengatakan ada 28 Liong atau replika naga yang diarak.
Mereka terlebih dahulu akan berkumpul di Jalan AR Hakim, tepat di sebelah Stadion PSP sekitar Pukul 12.30 WIB.
Selanjutnya, sekitar Pukul 13.00 WIB, liong-liong itu akan diarak-arak melewati Jalan Pattimura, Jalan Gajahmada, Jalan Pahlawan, dan Jalan Tanjungpura.
Arak-arakan naga kemudian finish di persimpangan Jalan Diponegoro dan Jalan Tanjungpura.
Pawai selesai sekitar Pukul 17.00 WIB.
Baca: Event Cap Go Meh Dongkrak Ekonomi Masyarakat
Baca: Meet and Greet Film Jejak Cinta, Adik Julia Perez Ini Terkesima Cap Go Meh Singkawang
Kemudian Pukul 19.30 WIB, acara akan dilanjutkan dengan Atraksi Naga dan Barongsai Bersinar serta Pawai Budaya Tiong Hoa menggunakan lampu hias.
Pawai malam dimulai dari Jalan Juanda, kemudian Jalan Pattimura, dan berakhir di Jalan Gajahmada.
Acara dipusatkan di Jalan Gajahmada. Tepatnya di depan Kantor Yayasan Bhakti Suci Pontianak.
Acara kemudian akan dilanjutkan hingga Sabtu (3/3/2018), dimana liong dibawa ke Jalan Diponegoro untuk mengikuti Ritual Naga Tutup Mata.
Sorenya, ada Ritual Pembakaran Naga di TPU Yayasan Bhakti Suci, Jalan Adi Sucipto, Kubu Raya.
Naga Buka Mata
Suara tabuhan gendang mengiringi jalannya prosesi Ritual Naga Buka Mata di Klenteng Kwan Tie Bio, Jalan Diponegoro, Pontianak, Rabu (28/2/2018).
Di waktu yang bersamaan, ribuan pengunjung pun tak kalah riuhnya memadati jalan tersebut sejak ritual sakral itu dimulai sekitar Pukul 07.00 WIB.
Sedikitnya, 20 Liong (replika naga) dari berbagai yayasan pemadam kebakaran dikerahkan dalam ritual tersebut.
Liong-liong itu nantinya juga akan mengikuti Festival Cap Go Meh 2569 dengan diarak-arak di sepanjang Jalan Gajahmada dan Tanjungpura pada Jumat (2/3/2018).
Baca: Perputaraan Uang Naik 50 Persen Selama Cap Go Meh 2018
Baca: Kapolres Bahagia Tugas di Singkawang, Ada Moment Imlek dan Cap Go Meh
Satu per satu liong akan dibawa masuk ke dalam Klenteng untuk mengikuti prosesi inti, mata liong itu akan dibuka oleh seorang loya yang sudah kerasukan.
Ketua Panitia Pekan Promosi dan Kuliner Cap Go Meh 2569, Heri mengatakan, Ritual Naga Buka Mata itu bertujuan untuk mengundang para naga turun dari kayangan agar memberikan berkah dan keselamatan bagi masyarakat di Kalimantan Barat.
"Juga supaya kita diberikan keselamatan dan kebaikan di dunia," katanya.
Menurut kepercayaan masyarakat Tiong Hoa, ritual itu berawal dari sebuah legenda bahwa pernah ada seekor naga yang terkena panah di bagian matanya karena berkelahi dengan manusia.
Naga itu beruntung karena ada seorang biksu yang mau berbaik hati menyembuhkan matanya dengan berbagai mantra.
"Makanya setiap tahun menjelang Cap Go Meh, ritual naga buka mata ini pasti akan selalu dilaksanakan," jelasnya.
Pekan Kuliner
Pekan Promosi dan Kuliner Cap Go Meh 2569 Tahun 2018 secara resmi telah dibuka di Jalan Diponegoro, Pontianak, Minggu (25/2/2018).
Pekan Promosi dan Kuliner itu akan dibuka hingga Sabtu (3/3/2018).
Setidaknya 90 stan promosi dan kuliner ikut bergabung memeriahkan pekan promosi tersebut.
Baca: Klasemen Moto2 Usai MotoGP Valencia Spanyol 2018, Francesco Bagnaia Kokoh Dipuncak
Baca: LIGA 1 Terkini - Hasil & Klasemen Terbaru Usai Persib Kalah Telak, Persebaya Pesta Gol
Ketua Panitia Penyelenggara saat itu, Heri mengatakan, konsep pameran yang diselenggarakan oleh panitia tak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Hanya saja sekarang kita sebutnya jadi Pelan Promosi dan Kuliner, jadi nanti akan tersedeia kuliner-kuliner khas Tiong Hoa dan Pontianak," katanya saat menyampaikan kata sambutan.
Dia mengungkapkan, pekan promosi itu diselenggarakan sebagai satu upaya untuk menjaga dan melestarikan budaya Tiong Hoa di Kota Pontianak.
Disamping juga untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh 2569.
Acara pembukaan itu juga diisi dengan pertunjukkan barongsai dan tari tradisional.
"Selain itu, kita juga berharap dengan adanya pekan promosi ini dapat menarik lebih banyak pengunjung untuk datang ke Pontianak," ucapnya.
Menurutnya, pekan kuliner itu juga bisa menjadi wadah bagi masyarakat untuk saling mempelajari budaya masing-masing suku yang ada di Kota Pontianak.
Acara saat itu dihadiri langsung oleh Pjs Wali Kota Pontianak, Dra Mahmudah, Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Purwanto, dan Sultan Syarif Machmud Alkadrie beserta istri.
Arti Cap Go Meh
Meilik sejarah, Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia.
Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam).
Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari. (Syahroni/Adelbertus Cahyono/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID)
Yuks Tonton dan Subscribe Youtube Channel Video Tribun Pontianak: