Haul Akbar Sultan Syarif Abdurrahman
UAS Sebut Ziarah Kubur Melembutkan Hati Yang Keras dan Mengingatkan Akan Kematian
Tak lupa UAS juga mengajak masyarakat yang hadir untuk berdoa yang langsung dipimpin olehnya sebagai penutup dari ceramah singkatnya.
Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ustaz Abdul Somad hadir dalam acara Ziarah Agung Pendiri Kota Pontianak atas undangan Sultan Syarif Machmud Melvin Alkadrie.
Setelah prosesi ziarah dengan pembacaan surah yasin dan memanjatkan doa dihadapan makam Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, UAS memberikan sedikit tausiyah oada ribuan masyarakat yang sudah hadir di lokasi kompleks Pemakaman Kesultanan Pontianak.
"Nabi Muhammad SAW berkara tahukah kamu apa tujuan dari berziarah, pertama mengingat bahwa kita semua akan mati menghadap allah, yang kedua dengan banyak berziarah melembutkan hati yang keras, yang membatu kepada Allah, yang ketiga, menetes air mata, mata yang menangis karena takut pada Allah," ucap Ustaz Abdul Somad saat memberikan kuliah singkat dihadapan masyarakat kompleks Pemakaman Kesultanan Pontianak, Senin (10/9/2018)
Baca: Kedatangan UAS Diundang Langsung Sultan Ke IX Kesultanan Pontianak
Baca: Suasana Kuliah Subuh Akbar di Ponpes Darunnaim Bersama UAS
Lebih lanjut ia sebut para habaib dan ulama ketika mempertahankan negeri ini mereka tidak tidur kala malam.
Maka mata mereka sudah terjaga dari api neraka, lalu kemudian mata mereka menangis di tengah malam bermunajad kepada Allah.
"Mata kita ini pernahkah tidak tidur karena berjihad. Berziarah kemakam Sultan ini sudah mengukur diri kita mengingatkan diri kita ada nasihat yang tidak bersuara, tidak berhuruf dan berbunyi. Cukuplah kematian sebagai nasehat," ujarnya.
Berziarah kemakam disebutnya adalah perbuatan yang baik, sedangkan Rasullah SAW, sebelum meninggal dunia terlebih dahulu berziarah ke makam Syuhada Badar, Syuhada Uhut dan ke makam ibundanya.
"Apalagi kita, sedangkan beliau dijanjikan allah, apa pun yang kau mau akan aku berikan Ya Muhammad, Ya Rasullualah. Tapi tetap beliau berziarah mengenang kematian. Sebab itu ziarah kubra, ziarah yang besar beramai ramai kami ambil pelajaran," ujarnya
Setelah balik dari ziarah, UAS minta semua harus bangkit, mulai dari semangat untuk mencari nafkah, bangkit semangat untuk berkecimpung dalam dunia politik, bangkit untuk beribadah, karena hidup singkat.
"Sultan Syarif Abdurrahman sudah berbuat mengisi hidupnya kita apa yang sudah kita lakukan. Beliau mengisi hidupnya dengan jihad, amal saleh, kita apa yang audah kita berbuat apa yang akan kita bawa mati menghadap Allah," ujarnya.
Sudah lebih dari 200 tahun wafatnya Syarif Abdurahman tapi sampai saat ini orang masih ramai berziarah mengirim doa.
Ia membawa masyarakat yang hadir untuk merenung sejenak, akankan ketika meninggal nanti ada orang yang akan datang kemakam untuk mendoakan.
"Jangan jangan makam kita ditumbuhi lalang lebih tinggi dari orang, karena tidak ada lagi, yang dikenang, manusia mati meninggalkan nama. Nama baik atau nama buruk. Sultan sudah meninggalkan nama yang baik, keturunan yang baik , masyarakat yang baik negeri yang baik, kita nanti apa yang akan kita tinggalkan. Maka merenung sejenak berziarah kubur mengucapkan salam," tambahnya.
Tak lupa UAS juga mengajak masyarakat yang hadir untuk berdoa yang langsung dipimpin olehnya sebagai penutup dari ceramah singkatnya.