Raih Runner Up 1, Amoi Singkawang Wakili Indonesia di Ajang Internasional
Menghadapi ajang internasional, Lusi sudah melakukan berbagai persiapan. Di antaranya memperdalam bahasa Hakka dan Mandarin.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Dhita Mutiasari
Hal itu menambah jaringan pertemanan dan menjalin persahabatan dalam keluarga besar Hakka.
Selama di karantina ia belajar public speaking, cat walk, budaya Hakka dan mengeksplor bakat diri sendiri.
Semua proses ini pengalaman yang luar biasa karena karantina di sana sangat melelahkan sehingga harus tetap fokus dan bersemangat.
"Capek banget jadi harus tetap fokus, dan semangat. Bangun pagi jam 5, tidur jam 1 malam selama 5 hari. Jadwal padat," cerita Lusi.
Dua tahun yang akan datang pada 2020 akan dilaksanakan pemilihan ajang serupa.
Lusi berharap pemuda-pemudi Hakka bisa lebih baik lagi dan semangat untuk mengharumkan nama Kota Singkawang.
"Semangat dan perjuangan saya bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi Hakka Ako Amoi 2020 mendatang di Kota Singkawang," tuturnya.
Lusi berharap ada support dan dukungan dari pemerintah baik Kota Singkawang, Pemerintah Provinsi Kalbar, dan Presiden Republik Indonesia serta Perkumpulan Hakka Indonesia (Perhakin) Kota Singkwang, dan Perhakin Indonesia saat mengikuti ajang internasional Desember 2018 mendatang.