Postingan Terbaru Mahfud MD Jadi Sorotan, Banyak Yang Doakan Seperti Ini!

Cerita tidak jadinya Mahfud Md sebagai cawapres yang mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 menjadi sebuah kisah yang sangat dramatis.

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOMPAS.COM
Mahfud MD 

Laporan Wartawati Tribunpontianak.co.id, Mirna

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Joko Widodo telah mengumumkan calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada Pilpres 2019.

Namun nama yang akhirnya dipilih sebagai cawapres adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin, bukan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang namanya menguat jelang detik-detik pengumumanan cawapres.

Cerita tidak jadinya Mahfud Md sebagai cawapres yang mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 menjadi sebuah kisah yang sangat dramatis.

Baca: LIVE STREAMING Babak II Arab Saudi Vs Iran! Babak I Mandul Gol dan Hong Kong Pesta Gol

Baca: Lagu Asian Games Versi Bahasa Arab, India, Mandarin dan Indonesia! Catat Fakta Menariknya

Postingan Mahfud MD baru-baru ini menarik perhatian banyak netizen.

Seolah ia ingin memberitahukan tentang kondisi hatinya saat ini pasca tak jadi cawapres Jokowi.

"Saya sudah menyatakan sebenarnya.

Bahwa itu realitas politik yang tidak bisa dihindarkan.

Saya sudah katakan saya tidak apa-apa," tulisnya dalam caption di instagramnya @mohmahfudmd.

Dalam postingan ini, ia ingin memberitahu pada semua orang banyak bahwa dirinya saat ini baik-baik saja.

Tak perlu berbicara panjang lebar, menurutnya semua ini adalah realitias politik yang tak bisa dihindarkan. 

Postingan Mahfud ini banjir komentar netizen.

Ada yang salut atas sikap Mahfud saat ini, bahkan ada yang mendoakan Mahfud jadi presiden periode berikutnya.

@kokokprayogo: Berani jujur semakin sulit ditemukan di negeri tercinta ini.. Mantap Prof.

@umminajwaa: Sabar prof.

@widodo9598: Saya tidak tahu kenapa saya bisa kecewa ketika bapak tidak jadi mendampingi pak Jokowi. Semoga Bapak tetap bisa menjadi berkah dan teladan bagi siapa saja.

@deni2709: Sy tdk kecewa bpk tdk kepilih krn kapasitas bpk bkn utk jd wapres tp presiden, bpk the next presiden after Jokowi, tetap rendah hati ya paeeee.

@asami_f_: Saya bersamamu pak, meskipun itu realita politik dan bapak tak terpilih, itu membuat saya tambah kagum dan mengidolakan bapak. Gbu pak we love u.

Mahfud MD Bongkar Rahasia Penyebab Dirinya Batal Jadi Cawapres Jokowi

Mahfud MD buka-bukaan soal fakta-fakta rahasia dibalik batalnya dirinya mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.

Mahfud MD secara terbuka mengungkap intrik politik yang terjadi seputar penunjukan dirinya sampai akhirnya dibatalkan dan kemudian Jokowi memilih Ketua MUI Maruf Amin sebagai bakal cawapresnya.

Hal itu disampaikan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD di Indonesia Lawyer Club yang disiarkan di TVOne, Selasa (14/8/2018).

Mahfud MD mengatakan, sejak sepekan sebelumnya sudah ada konfirmasi dari Istana bahwa ia akan diumumkan Jokowi sebagai cawapres. 

Ia diminta koordinator staf khusus presiden, Teten Masduki, untuk menyiapkan semua syarat yang diperlukan.

Pertemuannya dengan Teten berlangsung hampir tengah malah di kompleks Widya Chandra, Jakarta.

Di sisi lain, Teten meminta Mahfud untuk berkomunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Saya kan bukan calon dari PKB, kenapa saya harus konsultasi dengan PKB? Saya temui orang-orang yang berpengaruh pada Cak Imin (Ketua Umum PKB). Ada beberapa orang,” ungkap Mahfud.

Seminggu kemudian (Rabu malam 8 Agutus 2018), lanjut Mahfud, ia diundang bertemu lagi oleh Sekretaris Negara, Pratikno.

Ada juga Teten dan juga Pratikno.

Ia diberi tahu bahwa besok harinya (Kamis, 9/8) cawapres Jokowi akan diputuskan. Lingkaran Jokowi sudah menyiapkan hal-hal detailnya. 

"Kamis pagi saya ditelepon Pramono Anung. Minta CV untuk deklarasi, nama harus persis dengan CV resmi. Saya ditelepon ajudan presiden untuk ukur baju. Bapak bawa saja baju yang bapak senangi, kami bikin modelnya sama dengan Pak Jokowi,” kata Mahfud.

Pada Kamis  itu, sekitar jam 1 siang, ia berkomunikasi dengan Teten.

Orang dekat Jokowi itu memberi tahu bahwa cawapres akan diumumkan jam 4 sore di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta Pusat.

Mahfud juga menyampaikan, sepekan sebelum pendeklarasian, pihak istana menghubunginya untuk menyiapkan diri.

Mereka ialah Menteri Sekretaris Negara Praktikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.

Mahfud mengatakan, ketiga orang itu sudah menyiapkan skenario menjelang dirinya nanti diumumkan oleh Jokowi dan partai koalisi.

Bahkan Teten, sudah mensimulasikan waktu pendaftaran antara Jokowi-Mahfud naik motor dari Gedung Joeang menuju ke kantor KPU. 

Pun Mahfud diminta untuk menyerahkan CV oleh Pramono Anung.

 "Saya juga ditelepon Pak Pramonio Anung, 'Pak Mahfud saya minta CV ini untuk nanti deklarasi namanya harus persis’," kata Mahfud mengulang ceritanya sebelum batal diumumkan menjadi calon wakil presiden.

Batalnya Mohammad Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Jokowi pada detik-detik terakhir pengumuman cawapres, Kamis (9/8/2018) lalu, juga sempat diwarnai 'ancaman' dari PBNU kepada Jokowi agar memilih cawapres dari NU.

Mahfud mengatakan bahwa kiai Ma'ruf Amin adalah orang yang menyuruh PBNU mengeluarkan ancaman tersebut.

"Robikin yang menyatakan dan yang menyuruh itu kiai Ma'ruf Amin. Bagaimana saya tahu kiai Ma'ruf Amin? Muhaimin yang bilang ke saya," kata Mahfud.

Semua detail sudah dibahas sampai tiba-tiba, semua rencana berubah.

"Seperti semua dengar, yang dipilih KH Ma’ruf Amin. Saya menerima itu sebagai realitas politik. Sebelumnya Pak Pratikno katakan sepertinya ada perubahan, coba kembali ke posisi semula dulu,” terang Mahfud.

Mahfud mengklaim tidak kecewa, tetapi kaget. Dalam politik hal itu biasa.

Menurutnya, kepentingan bangsa jauh lebih penting ketimbang nama Mahfud dan Ma’ruf. 

Ia pun bertemu dengan Jokowi setelah semua kejadian itu.

Dari Jokowi sendiri ia tahu bahwa para pimpinan parpol datang menghadap pada H-1 pengumuman cawapres membawa calon masing-masing. 

Mahfud mengatakan, Jokowi saat itu bercerita dihadapkan situasi serba sulit.

"Clear pak jokowi mengatakan, sampai kemarin sore memang sudah saya perintahkan mengerucut Pak Mahfud. Tapi sore tiba-tiba partai datang mengajukan calon-calon sendiri yang berbeda. Saya ndak bisa kemudian menolak. Sayakan bukan ketua partai," kata Mahfud menirukan yang disampaikan Jokowi.

"Lalu saya katakan, bapak tidak salah. Kalau saya jadi pak Jokowi, mungkin saya lakukan hal yang sama. Oleh sebab itu bapak tak usah merasa bersalah. Saya terima ini dengan ikhlas. Negara ini harus berjalan, saya bilang. Mari kita maju ke depan," cerita Mahfud.

"Saya clear dengan pak jokowi, tidak ada sakit hati tidak ada masalah. Baik hubungannya. Keluarga juga biasa saja, tak pernah antusias. Paling cuma nelepon. Anak saya cuma ketawa-ketawa aja. Kami terbiasa menikmati hal seperti itu dan tak pernah menganggap sesuatu sebagai hal yang serba pasti di dalam kegiatan politik,“ ungkap Mahfud.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved