Berita Viral

Batal Nikah, Wanita Minta “Biaya Pelukan” dari Uang Lamaran di China 2025

Uang lamaran batal kembalikan penuh: wanita China tuntut ‘biaya pelukan’ dalam kisah viral tentang caili dan perselisihan asmara, simak fakta terkini.

YouTube Wahlul Yasir
BIAYA PELUKAN - Foto ilustrasi hasil olah YYouTube Wahlul Yasir, Selasa 14 Oktober 2025, memperlihatkan dua orang berpelukan. Kasus pelukan terjadi dari uang lamaran batal yang tidak dikembalikan penuh, wanita China tuntut ‘biaya pelukan’ dalam kisah viral tentang caili dan perselisihan asmara, simak fakta terkini. 

Ringkasan Berita:Dia hanya bersedia mengembalikan 170.500 yuan dan mempertahankan 30.000 yuan sebagai “biaya pelukan,” dengan alasan bahwa pelukan terjadi selama foto pra-nikah atas permintaan fotografer.

 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seorang wanita dari Provinsi Henan menghebohkan publik setelah membatalkan rencana pernikahannya dan kemudian meminta “biaya pelukan” dari mantan tunangannya. 

Biaya pelukan muncul sebagai pengurang uang lamaran yang harus dikembalikan, dan memicu kekhawatiran baru terkait praktik uang lamaran (betrothal gift) di China. 

Permintaan “biaya pelukan” tersebut langsung menjadi viral dengan jutaan tampilan di media sosial, memperuncing pergulatan antara tradisi budaya dan tuntutan moral modern.

Sekitar 200.000 yuan (sekitar Rp 465 juta) telah diberikan sebagai uang lamaran, tetapi wanita tersebut menolak untuk mengembalikan seluruh jumlah itu.

Dia hanya bersedia mengembalikan 170.500 yuan dan mempertahankan 30.000 yuan sebagai “biaya pelukan,” dengan alasan bahwa pelukan terjadi selama foto pra-nikah atas permintaan fotografer.

Permintaan ini memicu kritik luas sebagai upaya yang dianggap “tidak bermoral” atau penghilangan substansi dari makna kasih sayang. 

Menurut mak comblang lokal yang mempertemukan pasangan ini, pihak wanita merasa bahwa sang pria terlalu jujur dan penghasilannya terlalu rendah, sehingga ia merasa berhak memotong uang lamaran untuk “pelukan.” 

Akhirnya, setelah negosiasi antara kedua keluarga, disepakati agar wanita mengembalikan 170.500 yuan kepada sang pria.

Fakta-Fakta Ojol Dibakar Penumpang Offline di Sampang 2025, Korban Begal

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Tradisi Uang Lamaran (Caili) dan Potensi Konflik

Sejarah dan makna uang lamaran di China

Praktik uang lamaran sering disebut caili atau bride price merupakan tradisi kuno di China, di mana keluarga pria menyerahkan sejumlah uang atau barang kepada keluarga calon mempelai wanita sebagai simbol kesungguhan dan penghormatan. 

Di banyak daerah, caili tidak hanya melambangkan rasa hormat tetapi juga menjadi bagian dari kesiapan finansial calon suami.

Namun, dalam praktik modern, nilai caili kerap melonjak tinggi, terutama di wilayah pedesaan. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved