469 Titik Panas Picu Polusi Asap di Kalbar, Dinas Pendidikan Waspada Akibat Fatal Ini

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalbar terus memantau kondisi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di wilayah Kalbar.

Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Suasana kota Pontianak saat diselimuti polusi asap, tepatnya di kawasan Jalan Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (6/8/2018) sore. Polusi asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah daerah Kalimantan Barat. 

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Supadio mendeteksi 469 hotspot (titik panas) di wilayah Kalbar pada Selasa (14/8/2018).

Jumlah titik panas yang memicu polusi asap ini terus memperburuk kualitas udara di wilayah Kalbar.

Titik panas terbanyak mencapai 76 titik berada di wilayah Sanggau, disusul 67 titik di Ketapang, 65 titik di Kapuas Hulu, 59 titik di Kubu Raya, 47 titik di Sambas, 46 titik di Sintang, 36 titik di Landak, 32 titik di Bengkayang, 13 titik di Kayong Utara dan Melawi, 10 titik di Sekadau, 3 titik di Mempawah dan 2 titik di Singkawang.

Sementara di Kota Pontianak, tidak terpantau titik panas.

"Jarak pandang mendatar umumnya lebih dari 1.000 meter. Namun jarak pandak terpendek terdapat di Kabupaten Mempawah sebesar 200 m disebabkan oleh asap," ujar Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Supadio Erika Mardiyanti melalui rilisnya kepada Tribun.

Erika mengatakan, hari tanpa hujan di sebagain besar wilayah Kalimantan Barat termasuk dalam kriteria sangat pendek (1-5 hari) hingga menengah (11-20 hari).

Sementara suhu udara maksimum tertinggi mencapai 37.0 derajat C terjadi di Kota Pontianak dan suhu udara minimum terendah sebesar 22.6 derajat C di Kabupaten Sintang.

"Arah angin dominan bergerak dari arah Tenggara-Barat Daya. Kecepatan angin maksimum tertinggi sebesar 28 km/jam terjadi di Kabupaten Ketapang. Suhu udara rata-rata 26.3 derajat C hingga 31.1 derajat C," jelasnya.

Baca: Mahfud MD Bongkar Rahasia Penyebab Dirinya Batal Jadi Cawapres Jokowi

Baca: Mahfud MD Tersinggung Pernyataan Ketua Umum PPP Romahurmuziy

Erika mengingatkan, perlu diwaspadai rendahnya potensi hujan serta meningkatnya suhu udara dapat memicu potensi kemudahan kebarakan hutan/lahan.

"Prakiraan cuaca hingga tiga hari ke depan mulai tanggal 14 sampai 16 Agustus 2018 secara umum wilayah Kalimantan Barat cerah," pungkasnya.

Pekatnya asap juga mulai mempengaruhi jarak pandang di Bandara Supadio Pontianak.

"Jarak pandang mendatar di Bandara Supadio Pontianak secara umum lebih dari 1.000 meter. Tanggal 12 jarak pandang 800 meter dikerenakan asap. Tanggal 13 jarat pandang 500 meter dan 800 meter dikarenakan asap," pungkasnya.

Pekatnya asap juga dirasakan warga Pontianak.

Warga mulai menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

"Sejak pagi asap sangat pekat, terutama di sekitar tempat tinggal kami ini. Anak-anak sudah saya siapkan masker. Takut abu bekas pembakaran lahan masuk ke pernafasan," ujar Yani, warga Jl Perdana.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved