5 Maskapai Paling Berbahaya di Dunia, Maskapai Indonesia Juga Termasuk

Dilansir dari Travelawaits, Maskapai di bawah ini adalah maskapai di dunia yang hanya memiliki satu bintang.

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Tri Pandito Wibowo
Bluewingairlines.com
Blue wing 

Blue Wing mengklaim bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh infrastruktur bandara yang buruk dan  tidak memungkinkan mereka untuk mendarat dengan selamat.

Namun, tidak peduli siapa atau apa yang harus disalahkan, kamu mungkin harus menggunakan maskapai lain ketika terbang di Amerika Selatan.

Baca: KPU Umumkan DCS Bacaleg Kabupaten Sambas

Baca: Baru Pindah Klub, Pelatih Ini Runtuhkan Keperkasaan Persib dan Bikin Mario Gomez Meradang

Baca: Akhirnya Ketahuan, Ternyata Ayu Ting Ting Diam-diam Pernah Kasih Sepatu Pada Raffi Ahmad

 

3. Nepal Airlines

Nepal Airlines
Nepal Airlines ()

Maskapai ini lebih buruk daripada dua maskapai lainnya yang terdaftar sejauh ini, mengingat bahwa maskapai ini gagal memenuhi setiap kriteria yang tercantum oleh AirlineRatings selain dari FAA yang didukung, yang sebagian besar maskapai penerbangan.

Nepal airlines dilarang ke Uni Eropa pada tahun 2013 karena jumlah kecelakaan yang tidak normal.

Dari jumlah ini, beberapa sangat tragis.

Pada tahun 2000, sebuah pesawat bertabrakan dengan beberapa pohon di bukit Jarayakhali dan terbakar, menewaskan 22 penumpang dan 3 awak.

Baru-baru ini, Nepal Airlines Penerbangan 183 menabrak bukit pada tahun 2014, menewaskan semua atau 18 orang di dalamnya.

Investigasi setelah kecelakaan itu menetapkan bahwa alasannya adalah kurangnya koordinasi dan kesadaran oleh awak pesawat, dikombinasikan dengan kondisi cuaca yang buruk.

Baca: Prediksi Sevilla Vs Barcelona: Final Piala Super Spanyol

Baca: Harga Terjangkau, Es Dawet Asli Banjarnegara Solusi Hilangkan Rasa Haus

Baca: Siap-siap Dibikin Baper, Inilah Sinopsis Singkat Meteor Garden 2018

 

4. Trigana Air

Trigana Air
Trigana Air (Trigana-air.com)

Trigana Air beroperasi di  Indonesia.

Seperti Nepal Airlines, mereka gagal semua kriteria kecuali untuk dukungan FAA.

Larangan untuk Uni Eropa diterapkan pada tahun 2007 untuk semua maskapai penerbangan Indonesia, tetapi beberapa telah dibebaskan.

Tidak ada keberuntungan untuk Trigana Air, yang sejak 2002 telah mengalami 14 insiden besar.

Insiden paling buruk ini terjadi pada tahun 2015 ketika Trigana Air Service Flight 267 jatuh di daerah pedesaan Papua.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved