Ledakan Bom di Surabaya
Tak Menyangka Bonceng Wali Kota Risma Saat Keliling Surabaya, Wanita Ini Ngaku Sempat Grogi
Ibuk (Risma) itu gak ada istirahatnya pagi hingga malam kalau ada apa apa pasti langsung terjun ke jalan,
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SURABAYA - Ainun Musyarofah, Srikandi bidang Dalops Patroli Kenari Dinas Perhubungan Kota Surabaya tak menyangka melayani langsung wali kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Namun, hal ini ini justru dialaminya di saat Surabaya dilanda serangan bom teroris awal pekan ini.
Perempuan berparas ayu ini secara dadakan memboncengkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkeliling Surabaya, pada Senin (14/5/2018).
(Baca: Vonis Berat Para Teroris, Ini Analisa Pengamat Pengamat Hukum Yenny AS )
Senin itu Mapolrestabes Surabaya diserang bom bunuh diri yang menewaskan empat orang penyerangnya, sedangkan satu penyerang yang masih bocah selamat.
Sehari sebelumnya, Minggu (13/5/2018), tiga gereja di Surabaya diserang bom bunuh diri sehingga menewaskan beberapa jemaat.
(Baca: Bustomi Tikam Istri Hingga Tewas, Pemicunya Gara-gara Rebutan Masalah Ini )
Bisa melayani Risma secara langsung membuat Ainun sangat bangga dan kagum pada tokoh perempuan itu.
Menurutnya, Risma pantas dikagumi karena tidak kenal melayani masyarakat.
"Ibuk (Risma) itu gak ada istirahatnya pagi hingga malam kalau ada apa apa pasti langsung terjun ke jalan," tuturnya, Jumat (18/5/2018).
Ainun menceritakan, Ia tak pernah ditunjuk untuk mengawal Risma berpatroli. Kejadian ini muncul secara spontan.
(Baca: Videonya Viral! Wanita Cantik Nyatakan Siap Jadi Pacar Anggota Densus 88, Ini Syaratnya )
Kejadian itu bermula saat rombongan wali kota terjebak macet di Jalan Rajawali, Surabaya.
Kebetulan Ainun bertugas mengatur lalu lintas di Jalan Rajawali pula dengan 3 orang temannya.

"Mobil Ibuk itu pas di samping motor saya. Ibuk bilang 'aku tak naik sepeda motor anak kenari aja. Lalu ibuk Langsung naik ke belakang motor saya," ujarnya.
Setelah Risma naik dan duduk di motornya, Ainun mengaku canggung dan takut.
Ia juga menuturkan tak ada rasa takut yang terlihat dari mimik walikota Surabaya tersebut meski keadaan masing genting setelah peledakan bom di Polrestabes.
"Awalnya juga takut karena saya bawa orang nomer satu di surabaya. tanggung jawabnya kan di saya kalau misal ada apa apa. Ibuk berani, masa saya tidak beran. Akhirnya saya tancap gas," kata Ainun.