Kedepankan Kolaborasi Siswa dan Guru, SMK SMTI Pontianak Berhasil Ciptakan Inovasi Prestatif
Kolaborasi antara siswa dan guru jadi pola yang dijalankan dalam proses belajar mengajar (PBM) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) SMTI Pontianak
Penulis: Ishak | Editor: Tri Pandito Wibowo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kolaborasi antara siswa dan guru jadi pola yang dijalankan dalam proses belajar mengajar (PBM) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) SMTI Pontianak. Banyak manfaat yang didapatkan dari kolaborasi antara pendidik dan siswa ini.
"Pembinaan di sekolah kami, antara guru dan siswa harus kompak. Sehingga proses belajar mengajar lebih efektif, termasuk di jurusan teknik pemesinan ini," ungkap Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan (Waka Kesiswaan) SMK-SMTI Pontianak, Andri Sari (43), Rabu (16/05/2018).
Baca: Terlibat Dalam Proyek Mini Tiller, Rafi Senang Karyanya Bermanfaat Bagi Petani
Setiap ide yang datang dari siswa, akan dituangkan dalam konsep. Dibahas lebih lanjut dengan bimbingan guru, mulai dari gambaran awal, sampai detail engineering design dalam bentuk job sheet.
"Jika dianggap relevan dan bagus, siswa akan dibimbing membentuk mesin desainnya lewat proses pembubutan. Membuat bagian-bagian mesin sesuai dengan desain yang dibuat tersebut," lanjutnya.
Banyak karya yang menurutnya sudah berhasil diciptakan lewat pola ini. Satu di antaranya adalah mesin penghancur kulit durian.
Baca: Jadi Tuan Rumah MTQ Tingkat Provinsi, Pemkab Mempawah Siapkan Reward
Mesin ini, bahkan berhasil menjadi juara 1 di lomba teknologi tepat guna tingkat provinsi beberapa waktu lalu. Berkolaborasi dengan rekannya di jurusan teknik kimia SMK - SMTI Pontianak, mampu merubah kulit durian yang telah dihancurkan tersebut dalam bentuk arang briket.
"Arang briket ini juga mendapat juara. Jadi dari inovasi itu, kami dapat dua prestasi sekaligus," pungkasnya.