Ledakan Bom di Surabaya
Tetangga Ungkap Fakta Mengejutkan Keluarga Terduga Teroris Pelaku Bom Surabaya
Tim Detasemen Khusus Antiteror 86 melakukan penggeledahan di rumah kontrakan pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya.
Menurut salah satu tetangga, Unjung Susilo, warga Blok J, dia tidak mengira jika Dita yang dikenal sebagai sosok santun dan ramah pada warga itu menjadi pelaku pengeboman.
"Terakhir saya ketemu kemarin, pulang dari musala. Dan beliau selalu menyapa, setelah itu tak berbicara banyak. Tapi selalu menyapa," kata Unjung.
Unjung mengatakan Dita menempati rumah di blok K/22 A itu sejak tahun 2010. Dita sendiri diketahui bekerja sebagai distributor obat herbal.
Untuk kesehariannya, Unjung tidak melihat ada yang mencurigakan dari sosok Dita.
"Dari cara berpakaiannya biasa, tidak ada yang mencurigakan. Kalaupun ada tamu, dia selalu menemui di teras atau di dalam tapi pintu tetap terbuka," kata Unjung.
Jika Dita ke luar rumah, kata Unjung, dua anak laki-lakinya yang bernama Fadil dan Firman selalu berboncengan menuju ke musala.
"Kalau istrinya jarang keluar, tapi tak mencurigakan. Nggak pakai cadar juga, yang sering keluar adalah dua anaknya yang perempuan, main sepeda keliling komplek," lanjut Unjung.
Untuk tamu yang sering mengunjungi, Unjung tidak melihat hal yang aneh.
"Tiap hari selalu ada tamu. Tidak pernah ada pertemuan atau pengajian. Ada beberapa tamunya yang menggunakan cadar, ada juga yang berpakaian normal," ujar Unjung.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyebut satu keluarga pengebom tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, sang istri bernama Puji Kuswanti berasal dari Banyuwangi.