5 Mitos Seks saat Hamil! Anehnya Masih Banyak Lho yang Percaya
Ini mungkin disebabkan karena berat badan naik, sakit punggung, dan kelelahan. Akan tetapi, sekali lagi ini bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Leher rahim tertutup dan disegel dengan lendir tebal untuk melindungi bayi.
Di dalam rahim, bayi juga menggantung di kantung ketuban, yang dirancang untuk membuatnya tetap aman dan nyaman.
Bahkan ketika trimester 3 kehamilan, ketika kondisi serviks memungkinkan untuk berdilatasi (melebar), penetrasi seksual tetaplah aman dengan alasan yang sama.
Mitos 3: Kehamilan menurunkan gairah seksual
Fakta: Gairah seksual ibu hamil berbeda-beda pada setiap waktu, jadi tidak bisa disamaratakan bahwa kehamilan dapat menurunkan gairah seksual.
Sah-sah saja kalau Anda tetap merasa bergairah saat hamil.
Saat trimester pertama, banyak wanita yang merasa mual, kelelahan, dan tidak mood. Kondisi tersebut yang terkadang membuat wanita tidak ingin melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Sementara trimester kedua bisa dikatakan sebagai saat yang tepat untuk melakukan hubungan intim saat hamil.
Pasalnya, gejala morning sickness (mual dan muntah) umumnya sudah hilang.
Baca: 3 Kekalahan Daud Yordan di Tinju Profesional, Caballero Coreng Rekor Mentereng Cino
Baca: Live Streaming MotoGP! Pastikan Anda Jadi Saksi Perseteruan Rossi dan Marquez
Karena itulah gairah seksual ibu hamil biasanya meningkat di trimester kedua, sehingga seks akan terasa lebih nikmat dan memuaskan bagi ibu hamil.
Pada trimester akhir, beberapa ibu hamil merasa tidak bergairah.
Ini mungkin disebabkan karena berat badan naik, sakit punggung, dan kelelahan. Akan tetapi, sekali lagi ini bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Mitos 4: Orgasme dapat menyebabkan persalinan prematur