Pilgub Kalbar

Cerita Karolin Kunjungi Tribun Pontianak, Dari Perdebatan Dengan Suami Hingga Beasiswa Dokter Jiwa

Saya sebenarnya sejak DPR RI sampai dengan menjadi Bupati, tentu media sebagai patner untuk mensosialisikan program dan kinerja dilapangan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Calon Gubernur Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa (batik merah) berbincang bersama Pimpinan Perusahaan Tribun Pontianak Julia Lorains (baju putih hitam), Kordinator Liputan Iin Sholihin (kemeja putih) dan Manager Online Hasyim Ashari saat kunjungan ke Kantor Tribun Pontianak, Jalan Sui Raya Dalam, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin (16/4/2018). Kunjungan Karolin ini dalam rangka mengunjungi sejumlah media massa lokal di Kalimantan Barat. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

Saat ditawari untuk ngopi, Karolin membahas peluang usaha Kopi yang ada di Kayong Utara.

Menurutnya, Kopi di Kayong Utara enak. Kedepan jika terpilih kata dia, ia akan mengecek dan mengembangkan usaha Kopi Kayong Utara.

Seperti pengembangan jagung yang sukses di Bengkayang, karena berbatasan dengan Landak yang dipimpinnya, ia pun menuturkan meniru pengembangan jagung walaupun masih terkendala beberapa hal.

Kedepan, kata dia, jika terpilih programnya adalah mengembangkan potensi ekonomi seperti kopi, akan diperhitungkan mengenai wilayah, dan jumlah produksi dan harganya agar berdaya saing serta terdepan.

Selain itu juga akan disinergikan dengan program yang ada di pemdes dan pemerintah pusat dalam hal ini kementrian. Program sebenarnya sudah banyak dan bagus hanya tinggal bagaimana pelaksanaan seperti apa.

Lalu mengenai vaksin difteri, walaupun banyak perdebatan, kata Karol, ia bersama suami sudah memutuskan jika telah putuskan WHO aman maka akan digunakan.

Kesehatan sangat berpengaruh dengan beberapa faktor diantaranya adalah pendidikan dan ekonomi. Selain itu keterisolasian daerah berpengaruh pada kesehatan karena pendidikan dan pelayanan kurang, infrastruktur juga menjadi penting.

Kemudian mengenai kondisi RS Jiwa yang didalamnya seorang psikiater menangani ratusan orang, menurutnya penatalaksanaanya kompleks, sedangkan penerimaan dokter tidak ada. Maka dari itu akan diadakan beasiswa untuk Dokter Jiwa. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved