Amien Rais Sebut Ada Partai Setan dan Partai Allah
Saat dikonfirmasi usai memberikan tausiyah, Amien enggan membeberkan partai apa saja yang masuk kategori hizbus syaithan.
Dengan kata lain, ia menegaskan politik adalah panglima dalam perubahan.
"Perubahan ekonomi, perubahan pendidikan, penegakan hukum, penegakan akhlak, dan lain-lain itu tergantung kepada kekuasaan politik itu," kata Amien.
Perubahan kekuasaan politik di Indonesia, tegas dia, harus diperjuangkan mulai saat ini.
"It's now or never (sekarang atau tidak sama sekali). Tomorrow, next year, will be too late (esok, tahun depan, sudah terlambat). Jadi tahun depan ini adalah penentuan yang lebih meyakinkan lagi. Kalau kita biarkan kekuasaan hizbusy syaithan, setan enggak pernah bisa kompromi," ujar Amien.
Baca: Ratusan Warga Menjalin Terima Dana PKH dengan Pengawalan Pihak Kepolisian
Baca: Kasus Bank Cetury, Artis Nadia Mulya Ungkap Isi Pertemuan Boediono dan Ayahnya di Lapas Sukamiskin
Dalam tausiyahnya Amien juga mengkritik pernyataan Presiden Jokowi di Sibolga, Sumatera Utara soal pemisahan agama dari politik.
"Ini presiden yang ilmunya pas-pasan. Sehingga kemudian memang untuk merekonstruksi bangsa kita ini, harus mulai dari rekonstruksi pimpinannya," kata dia.
Usai tausiyah, Amien menerangkan ada fakta gerakan 'Ganti Presiden tahun 2019' menyebar di Indonesia.
Baca: Liga Champions - AS Roma vs Liverpool, Malapetaka I Lupi?
Baca: Pria Penggemar Barbie Habiskan Rp 6 Miliar untuk Koleksi Boneka
Ia mengklaim dari kelas bawah, menengah, guru, hingga pegawai telah terpapar itu.
"Terjadi karena Allah menghendaki, sebagai orang beragama yakin bahwa kekuasaan sepenuhnya di tangan Allah," kata Amien.
"Allah memberikan kekuasaan bagi siapapun yang dikehendaki, akan mencabut kembali dari siapapun yang dikehendaki. Saya tidak boleh mendahului takdir Allah, tapi prediksi boleh. Memang pamor Pak Jokowi secara sistematik merosot terus," kata Amien. (*)