TBC Masih Jadi Ancaman, Diskes Kota Pontianak Gandeng LSM
Selama ini TBC identik dengan kemiskinan, ternyata penyakit ini dapat menyerang siapa saja.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Didit Widodo
Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Belum lama ini publik dibayangi ancaman penyakit-penyakit terbilang "baru" yang mematikan, seperti flu burung. Namun, ada penyakit lama yang diam-diam menjadi ancaman, yakni tuberkulosis atau TBC. Penyakit yang disebabkan mycobacterium tuberkulosa ini merupakan penyakit "pembunuh" ketiga di Indonesia.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Pontianak mengandeng sejumlah organisasi perangkat daerah dan elemen masyarakat untuk mewaspadai risiko penularan penyakit ini yang tak hanya menular pada orang dewasa, namun juga pada anak-anak.
Baca: Testimoni Penderita TBC yang Berhasil Sembuh, Ini Kisah Sutini
"TBC masih menjadi masalah besar. Ancaman penularannya sampai saat ini belum bisa diatasi secara nasional. Sehingga butuh perhatian pemerintah kota dan semua kalangan, termasuk di Kota Pontianak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu, saat menghadiri Peringatan Hari TBC seDunia di halaman Kantor Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Minggu (08/04/2018).
Ia mengatakan, hingga saat ini TBC masih menjadi masalah yang besar. Karena jika selama ini penyakit TBC identik dengan kemiskinan, ternyata penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya, dan miskin, serta di mana saja.
Baca: Diskes Kalbar Tegaskan Fokus Pencegahan Stunting Lewat 1.000 HPK
"Kalau kita tidak temukan dan obati maka penularannya sangat mudah dan cepat sekali. Oleh karena itu, penemuan kasus baru sangat penting sebagai tindak pencegahan dan pengobatan," tandasnya.
Maka, saat ini Dinas Kesehatan Kota Pontianak melakukan berbagai upaya untuk menemukan para penderita TBC.
Seperti pemeriksaan masal di kelompok seperti asrama dan rumah susun. Program ketok pintu lewat kader Aisyiyah yang secara aktif datangi keluarga untuk memberikan sosialisasi dan materi pendampingan.
Dari puskesmas aktif menyampaikan kepada masyarakat mengenai tanda atau indikator TBC, melakukan kerjasama dengan rumah sakit swasta, dan memanfaatkan alat tes cepat molikuler.
Guna menekan penyakit pembunuh ketiga se Indonesia inilah, bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Kota Pontianak memperingati hari TBC Sedunia di halaman Kantor Ddinas Kesehatan Kota Pontianak.
Kegiatan yang mengangkat tema 'TOSS TBC' ini dimulai dari Keluarga untuk Indonesia Sehat dan dihadiri beberapa stake holder .
Kadiskes Sidiq Handanu menyampaikan, TBC merupakan satu di antara tiga kasus yang menjadi perhatian khusus Dinas Kesehatan Kota Pontianak. "Kami telah berkomitmen dalam upaya percepatan eliminasi terhadap TCC, stunting, dan imunisasi, " katanya.
Berbagai upaya yang dilakukaan terkait hal itu adalah, melakukan kerjasama dan menggandeng berbagai pihak.
"Selama ini, Dinas Kesehatan Kota Pontianak sudah melakukan berbagai upaya terkait kasus TBC ini, salah satunya dengan mendeteksi secara masal melalu berbagai kader baik melalui kader-kader puskesmas, Aisyiyah dan Juga Jaringan Peduli TB (Japeti). Kami juga akan meningkatkan kerjasama dengan rumah sakit swasta, " terangnya.
