Diskes Kalbar Tegaskan Fokus Pencegahan Stunting Lewat 1.000 HPK
Andy akui dalam mengawal 1.000 HPK harus dilakukan secara multisektoral. Pasalnya, masalah 1.000 HPK bukan hanya gizi saja.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Untuk menekan angka stunting di Kalbar, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Kalbar, dr Andy Jap menegaskan pemerintah fokus lakukan tindakan pencegahan stunting. Satu diantara upaya di mulai dari 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Pada 1.000 HPK, Andy mengatakan perhatian dititikberatkan pada pola asuh dan pemenuhan gizi,” ungkapnya kepada Tribun, Minggu (1/4/2018).
Baca: Kalbar Masuk Dalam Lima Provinsi Atensi Khusus Kasus Stunting se-Indonesia
Pemenuhan asupan gizi bagi ibu hamil harus diprioritaskan. Sebab, pengawalan 1.000 HPK di mulai sejak bayi masih berada di dalam kandungan sang ibu. Kemudian pasca persalinan, pemenuhan asupan gizi ibu dan bayi juga harus dipastikan tercukupi.
“Bahkan, saat anak berumur dua atau tiga tahun juga harus duperhatikan benar-benar masalah gizinya,” terangnya.
Baca: Terima Laporan APK Paslon Dirusak, Bawaslu Harap Masyarakat Jaga Situasi Kondusif
Dalam 1.000 HPK, seorang ibu hamil dan ibu menyusui tidak boleh asal makan. Pemenuhan asupan gizi berkaitan erat dengan upaya hasilkan generasi berkualitas masa depan.
Tidak hanya ibu hamil dan menyusui, Diskes juga fokus memberikan edukasi dan sosialisasi terhadap para remaja putri yang nantinya akan menjadi calon ibu.
“Untuk kasus-kasus seperti kurang gizi, kami telah lakukan intervensi dengan memberikan makanan tambahan," jelasnya.
Andy akui dalam mengawal 1.000 HPK harus dilakukan secara multisektoral. Pasalnya, masalah 1.000 HPK bukan hanya gizi saja.
Beberapa kemungkinan diantaranya faktor ekonomi, pendidikan, pengetahuan plus pola asuh gizi kurang baik.
Selain itu, penanganan stunting perlu dukungan semua pihak.
"Misalnya begini, ada masyarakat yang mampu tapi gak ngerti bahwa pemenuhan asupan gizi sangatlah penting. Contoh lain, masalah lingkungan seperti penggunaan air bersih. Kalau tidak ada air bersih bisa kena diare,” tandasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/kepala-dinas-kesehatan-kalbar-andy-jap_20171202_170801.jpg)