Narkoba Jadi Ancaman Besar Bangsa Khususnya di Kalbar

Anggota DPRD Kalbar Kadri menegaskan narkoba merupakan ancaman besar bagi bangsa.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Madrosid
Facebook
Kepolisian Daerah (Polda) Kalbar melakukan pemusnahan barang bukti narkoba seberat 5 kilogram asal perbatasan di lantai dasar Balai Kemitraan, Jumat (6/4/2018) tempat lantai dasar Polda Kalbar. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota DPRD Kalbar Kadri menegaskan narkoba merupakan ancaman besar bagi bangsa.

Jika tidak diberantas, maka masa depan kehidupan bangsa dan negara menjadi taruhannya.

"Narkoba itu musuh bersama dan harus diperangi seluruh elemen masyarakat," ungkapnya, Jumat (6/4/2018).

Dampak narkoba begitu buruk bagi para penggunanya, ketergantungan zat adiktif narkoba sangat berbahaya. Pasalnya, banyak kasus ketergantungan akut menyebabkan pemakainya meninggal dunia. Selain itu, perlu waktu lama untuk menyembuhkan orang yang kecanduan menjadi pemakai narkoba.

Baca: Prihatin Kasus Narkoba Di Kalbar, Ini Ajakan Duta Anti Narkoba 2018

"Narkoba itu merusak kesehatan. Tidak dibayangkan jika ini dibiarkan dan merasuk ke generasi muda. Tentu bisa saja kita mengalami lost generation atau kehilangan generasi. Itu dampak paling buruk narkoba dalam skala suatu negara," terangnya. 

Ia sepakat narkoba masuk kategori luar biasa atau extraordinary crime.

Semua kalangan berpotensi terancam bahaya narkoba.

Tidak pandang dari segi umur maupun profesi. Lalu lintas dan peredaran narkoba juga tidak mengenal batas wilayah, bahkan antar negara. 

"Tentunya, kita semua berharap kepolisian, BNN dan aparat lainnya yang punya tanggung jawab terhadap narkoba dapat mengoptimalkan pemberantasan dan pencegahan. Narkoba ini masalah serius dan tidak bisa dipandang remeh," katanya.

Kadri berharap aparat penegak hukum rutin melakukan patroli terhadap wilayah-wilayah rawan penyelundupan narkoba, khususnya perbatasan.

Sebab, selama ini kasus pengungkapan narkoba dengan berat fantastis di Kalbar berasal dari jalur perbatasan Malaysia-Indonesia. 

"Pengamanan dan pengawasan perbatasan harus diperketat. Terutama jalan-jalan tikus. Tidak menutup kemungkinan bisa dimanfaatkan pelaku penyelundupan narkoba. Tingkatkan kinerja," pintanya.

Kadri juga menegaskan upaya perang terhadap narkoba tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah melalui aparat penegak hukum. Semua elemen baik pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama mencegah dan memerangi narkoba sesuai kemampuan masing-masing. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved