Pria Bersimbah Darah di Siantan

Sebelum Meninggal, Ketua RT Sempat Hendak Ingatkan Risiko dari Pekerjaan Korban

Mendengar warga yang cukup dikenalnya itu bekerja sebagai penjaga malam, terbersit di benak Petrus untuk mengingatkan.

Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ HADI SUDIRMANSYAH
Warga Siantan di hebohkan dengan di temukannya Seorang pria tewas di jalanan pada Selasa (3/4/2018) subuh di jalan Budi Utomo kec Pontianak Utara, di duga menjadi korban penganiayaan 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Warga di Jalan Budi Utomo Kecamatan Pontianak Utara dihebohkan dengan penemuan seorang pria korban penganiayaan tewas mengenaskan di depan bengkel Motor Asindo Jaya Motor Budi Utomo pada Selasa dinihari (3/4/2018).

Diketahui korban adalah Rizal alias‎ Tikut (40), yang diduga bekerja sebagai Penjaga malam di kawasan Jalan Gajah Mada Pontianak.

"Kalau di KTP sih keterangan pekerjaannya swasta, tapi tidak tahu kalau diluar. Setahu saya dia jaga malam di Jalan Gajah Mada," kata Petrus Nggai (60) ketua RT.

Mendengar warga yang cukup dikenalnya itu bekerja sebagai penjaga malam, terbersit di benak Petrus untuk mengingatkan.

Baca: Taman Bacaan Kemala Cinta Indonesia Mantan Kapolda Kalbar, Begini Kondisinya Sekarang

"Saya terakhir ketemu dia kemarin malam, saya sudah ancang-ancang mau ngomong. Saya pengen ingatkan dia kalau pekerjaan jaga malam itu sangat beresiko, kasihan apalagi anaknya masih kecil, baru umur satu tahun, " kata Petrus," ucapnya.

Namun niat itu urung dilakukan, karena saat berpapasan menggunakan motor Tikut hanya menyapanya dan langsung berlalu bersama temannya.

Ia mengenal sosok Tikut sebagai pria yang baik.

"Dia itu memang sering keluar, tapi kalau ketemu pasti nyapa, ramah, pandai bergaul," katanya.

Ia juga mengaku mengenal Tikut sejak korban masih sangat muda, bahkan masih remaja.

"Dulu kami itu sama-sama tinggal di Gang Bersatu tahun 80an, waktu itu dia masih sangat muda, bapaknya juga masih hidup. Setelah sekitar 20 tahun saya pindah ke sini, kemudian lima tahunan ini Tikut juga pindah kesini, tapi bapaknya sudah meninggal, tinggal dia dan adik-adiknya juga ibunya yang di sini," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved