Mayat Dalam Septic Tank
Mayat Wanita di Septic Tank, Rekan Kerja Korban Ungkap Fakta Mengejutkan Hingga Terbawa Mimpi
Muryati mengatakan telah mendapat firasat jika korban memang telah meninggal tak lama setelah kejadian.
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Muryati mengatakan telah mendapat firasat jika korban memang telah meninggal tak lama setelah kejadian.
Hanya saja ia urung menyampaikan hal tersebut kepada pemilik rumah makan karena ibu pemilik rumah makan mengira korban hanya pergi.
"Sehari setelah kejadian itu saya tidur di kamarnya dengan selimutnya juga, saya mimpi mendengar suara korban memanggil saya, yuu tolong saya yuu, ada dua kali seperti itu. Saya sudah mengira kalau Supriatin ini sudah meninggal tapi tidak enak menyampaikannya ke ibu karena ibu masih mengira dia ini hanya pergi," ujarnya, selasa (3/4).
Muryati yang merupakan rekan korban di Rumah Makan Rojo Royo mengatakan pelaku berasal dari Jawa timur.
Baca: Mayat Wanita di Septic Tank! Sakit Hati, Cinta Ditolak hingga Tersangka Pembunuh Ditembak
Dimana saat diterima kerja pelaku sedang makan tak jauh dari rumah makan Rojo Royo tersebut.
"Kata bapak dan ibu dia ini, turun dari bis dari arah Seluas, kemudian makan ayam bakar tak jauh dari rumah makan. Lalu, ditanya ibu, dan bapak, terkait asal usulnya, kata pelaku ada yang telpon dia dan mentransfer uang 700 ribu untuk ke Mempawah kerja disana, tapi saat kesana tidak ada orangnya jadi dia balik lagi ke Pontianak dengan sisa uang transfer itu, lalu ditawari lah kerja disini," ujarnya.
Saat berlangsung ia mengaku berdasarkan penuturan tetangga memang ada sedikit kegaduhan di rumah makan tersebut.
"Kejadian malam Sabtu kata tetangga memang terdengar suara pertengkaran, kemungkinan dia mau lari setelah ambil motor dan uang bapak pemilik warung. Ia juga mengambil semua perhiasan dan semua uang korban," katanya.
Diakuinya sebelumnya tidak pernah ada barang hilang atau kecurian, dan diakuinya pula selama bekerja gaji di rumah makan tersebut juga cukup lumayan. Belum lagi pemilik warung diakui olehnya cukup perhatian pada karyawan.
"Memang dia ini belum terima gaji, karena biasanya gaji dibayar perbulan, kalau saya gajinya sejuta cuma ada tambahan dari bapak dua ratus ribu. Makan minum kami semuanya sudah ditanggung oleh bapak dan ibu, bahkan kadang kami juga dibelikan pakaian kalau ibu dari solo," ungkapnya.
Diakuinya pula ia pernah mendengar jika pelaku ingin membeli jacket online, dan pernah akan meminjam uang.
Dimana menurutnya pula pemilik warung pernah berpesan jika memang membutuhkan uang bisa meminjam ke korban.
"Ibu sama bapak sebelum berangkat ke solo pernah bilang kalau butuh uang bisa pinjam dulu. Saat itu pelaku ini juga ingin pinjam uang untuk beli jacket online," tuturnya.