Kejahatan Makin Sadis, Pembunuhan, Penganiayaan Berat, hingga Rampok di Paris II

Si pelaku tak segan menghabisi nyawa korban, bahkan ada percobaan perampokan yang tega melukai anak korbannya dengan senpi.

Istimewa
Ceceran darah di dalam rumah yang diduga lokasi perampokan di Paris 2 Pontianak. 

Sebelumnya, peritiwa kejahatan sadis juga terjadi di depan Kafe Ocol Jl Tanjung Raya II, Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Selasa (20/03/2018) sekira pukul 21.50 WIB.
(grafis cetak di halaman 1)

Yusuf bin Hatep (24) buruh lepas asal Desa Rantau Panjang, Kecamatan Sebangku, Kabupaten Landak, tewas dibantai secara keji di depan kafe tersebut.

Awalnya korban bersama Rusdi, paman, tengah bersantai di Kafe Ocol. Tiba-tiba meja korban didatangi seseorang tak
dikenal menggunakan helm dan masker (penutup mulut) sambil mengibaskan pisau yang mengenai lengan sebelah kirinya.

Yusuf panik lalu menghambur keluar kafe, ternyata di luar sudah ada dua orang menunggu dengan senjata tajam. Seorang mengibaskan sajam ke arah perut sementara seorang lagi menyerang dari belakang lehernya.

Yusuf tewas bersimbah darah, tiga pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor. Warga sekitar heboh dan polisi mengevakuasi jasad Yusuf ke RSUD Soedarso.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol M Husni Ramli menegaskan, penganiayan yang terjadi di wilayah Jl Tanjung Raya II, adalah murni tindak pidana. Pihaknya mengaku masih melakukan pencarian para pelaku dan masih mendalami penyebab terjadinya pembunuhan tersebut.

"Langkah awal yang kita lakukan adalah pengamanan saksi, olah kejadian perkara. Untuk para pelaku masih dilakukan penyelidikan," terang Kasat.

Mustofa korban penganiayaan di Jalan Puskesmas Pal 3 Pontianak sedang dirawat di RS Antonius Pontianak
Mustofa korban penganiayaan di Jalan Puskesmas Pal 3 Pontianak sedang dirawat di RS Antonius Pontianak ()

Tangan Putus

Kejahatan sadis lainnya terjadi di Jalan Puskesmas, Pal 3, Kota Pontianak, Minggu (18/03/2018) pukul 19.00 WIB, dialami Mustofa.
Ia diserang tiba-tiba dari belakang oleh iparnya sendiri hingga pergelangan tangannya putus.

Kapolsek Pontianak Barat, Kompol Bermawis menjelaskan penganiayaan yang menyebabkan tangan kanan korban putus itu karena hal sepele.

"Berdasarkan keterangan hasil introgasi tersangka, korban merusak kebun miliknya, karena tak terima sehingga terjadi hal tersebut," terangnya. Ia pun menuturkan, untuk sementara korban Mustofa sedang dirawat di RS Antonius dan tersangka atas nama Bondan telah diamankan ke Polsek Pontianak Barat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved