Widya Seperti Disambar Petir, Satu dari Belasan Foto Korban Kecelakaan Yang Dikirim Polisi Ayahnya
Beberapa teman ayahnya menyuruhnya untuk masuk ke masjid, dan mereka pun menjelaskan semua yang telah terjadi.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ferryanto
Tangguh, Kisah Haru Widya Anak Korban Laka Maut Kalteng yang Mencari Kebenaran!
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID.PONTIANAK - Widya, anak bungsu dari Jono korban Laka Maut di Kalteng dari rombongan yang hendak menghadiri acara keagamaan di Banjarmasin ternyata mempunyai hati yang tangguh.
Ia merupakan orang pertama di keluarganya yang mengetahui tentang kecelakaan maut di Kalteng yang menimpa ayahnya, dan sanggup mencari kebenaran berita dengan hati dan fikiran yang sedang kacau.
Dirinya yang juga merupakan Admin dari sebuah grup media sosial Instagram yang telah memiliki ribuan Follower, Sabtu (3/2/2018) pagi hari, ia menerima sebuah pesan di Instagramnya dari seorang polisi dari Polsek Cempaka Hulu lokasi dimana kecelakaan itu terjadi.
Polisi tersebut meminta tolong kepada Widya untuk memposting mengenai berita kecelakaan tersebut di Grub Instagram nya, karena korban dari kecelakaan tersebut merupakan warga dari Kota Pontianak.
(Baca: Truk Terguling Hantam Rumah Warga, Agustami: Akan Ada Mediasi Antara Keduabelah Pihak )
"Saya dapat pesan di Instagram dari Polisi disana, dia mnta tolong untuk posting kecelakaan di Kalteng ini, terus saya minta no WA polisi ini biar gampang untuk komunikasi,"tuturnya.
Widya pun lantas meminta nama - nama korban dan foto korban yang ada disana.
Polisi tersebut pun mengirimkan belasan nama, yang telah teridentifikasi, dan ternyata dari belasan nama tersebut, ada sebuah nama yang tak asing di mata Widya, yakni Jono.
Keraguan dan kegundahan pun menyelimuti fikirannya, lantas ia membuka file foto yang dikirim oleh polisi tersebut.
Bak seperti di sambar petir, Widya mendapatkan wajah ayahnya didalam foto para korban yang dikirim polisi tersebut.

Namun, ia masih belum yakin akan foto dan daftar nama itu. Ketakutan, keraguan, dan harapan menjadi satu.
Ia masih menyakini bahwa ayahnya masih berada di Pontianak karena ayahnya telah berjanji akan pulang setelah 40 hari mengikuti Syiar agama di Majelisnya, dan pada esok hari minggu (04/02/2018) sang ayah berjanji akan pulang.
"Pas saya lihat ada nama bapak saya, saya masih aga ragu, terus saya lihat foto yang dikirim, pas saya lihat satu - satu fotonya, ternyata ada wajah bapak saya, jujur pas waktu itu saya kaget tapi masih saya coba tahan fikiran saya, dan saya coba cari informasi lain lagi,"ungkapnya dengan mata berkaca - kaca.
Lantas setelah itu, sekitar pukul 10.30 WIB dengan hati bimbang dan galau, fikiran tak karuan ia tetap berusaha untuk memastikan kebenaran kabar yang ia terima.
Sendirian ia pergi menggunakan sepeda motor ke mesjid yang terletak di Parit Haji Husin 2, di Jalan Ayani Kota Pontianak, salah satu mesjid yang biasa di jadikan lokasi pertemuan bagi jamaah majelis yang diikuti ayahnya.
"Jam 10 lewat saya makai motor pergi mastikan kabar itu, orang rumah belum ada yang tau, saya juga gak berani cerita apa - apa dulu, saya ke Mesjid di Paris 2, tempat biasa Majelis bapak itu ngumpul,"ungkapnya.
(Baca: Kasus Guru Tewas Dianiaya Murid dapat Perhatian Presiden, Ini Pertanyaan Jokowi )
Disana ia menemukan keramaian di masjid, Iapun bertanya dengan teman ayahnya, apakah ayahnya pergi ke Kalteng, lantas pertanyaan itupun dijawab iya. Widya semakin gugup, hati semakin bimbang, tubuhnya gemetar tak karuan.
Widya tak puas hanya dengan jawaban dari teman ayahnya yang berada di mesjid itu, dengan tubuh lemas dan gontai, ia mengendarai motornya menuju rumah, dan mengajak kakanya, ke arah mesjid yang berada di Jalan 28 Oktober Pontianak Utara, tempat dimana ayahnya sering menghabiskan waktu untuk ibadah bersama teman - temannya.
Sesampainya disana pun ia menemukan keramaian, teman - teman ayahnya berkumpul, ia pun bertanya.
"Pak, bapak saya Jono kemana, dia pergi kemana, benar ke bapak pergi ke Banjarmasin,"tanyanya.
Ia pun mendapat jawaban yang membuat keraguan hatinya hilang, namun juga membuatnya syok.
Beberapa teman ayahnya menyuruhnya untuk masuk ke masjid, dan mereka pun menjelaskan semua yang telah terjadi.
Dengan penuh kesedihan dan kucuran air mata, Widya pulang kerumahnya untuk memberikan fakta kenyataan pahit ini kepada sang ibu, ia harus memberikan informasi ini dengan sangat hati - hati, karena sang ibu mempunyai riwayat lemah jantung.
Sesampainya dirumah ia berusaha menjelaskan semua kepada ibunya secara perlahan bersama teman - teman ayahnya.
Pihak keluarga telah menunggu dari hari sabtu hingga senin sore, di karenakan perjalanan yang cukup jauh dari kalimantan Tengah hingga Kota Pontianak untuk memakamkan almarhum Jono.
Ayah Widya Almarhum Jono, telah di makamkan di pemakaman umum pada Senin Sore, di jalan 28 Oktober kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, Senin (5/2/2018).