Widya Seperti Disambar Petir, Satu dari Belasan Foto Korban Kecelakaan Yang Dikirim Polisi Ayahnya
Beberapa teman ayahnya menyuruhnya untuk masuk ke masjid, dan mereka pun menjelaskan semua yang telah terjadi.
Lantas setelah itu, sekitar pukul 10.30 WIB dengan hati bimbang dan galau, fikiran tak karuan ia tetap berusaha untuk memastikan kebenaran kabar yang ia terima.
Sendirian ia pergi menggunakan sepeda motor ke mesjid yang terletak di Parit Haji Husin 2, di Jalan Ayani Kota Pontianak, salah satu mesjid yang biasa di jadikan lokasi pertemuan bagi jamaah majelis yang diikuti ayahnya.
"Jam 10 lewat saya makai motor pergi mastikan kabar itu, orang rumah belum ada yang tau, saya juga gak berani cerita apa - apa dulu, saya ke Mesjid di Paris 2, tempat biasa Majelis bapak itu ngumpul,"ungkapnya.
(Baca: Kasus Guru Tewas Dianiaya Murid dapat Perhatian Presiden, Ini Pertanyaan Jokowi )
Disana ia menemukan keramaian di masjid, Iapun bertanya dengan teman ayahnya, apakah ayahnya pergi ke Kalteng, lantas pertanyaan itupun dijawab iya. Widya semakin gugup, hati semakin bimbang, tubuhnya gemetar tak karuan.
Widya tak puas hanya dengan jawaban dari teman ayahnya yang berada di mesjid itu, dengan tubuh lemas dan gontai, ia mengendarai motornya menuju rumah, dan mengajak kakanya, ke arah mesjid yang berada di Jalan 28 Oktober Pontianak Utara, tempat dimana ayahnya sering menghabiskan waktu untuk ibadah bersama teman - temannya.
Sesampainya disana pun ia menemukan keramaian, teman - teman ayahnya berkumpul, ia pun bertanya.
"Pak, bapak saya Jono kemana, dia pergi kemana, benar ke bapak pergi ke Banjarmasin,"tanyanya.
Ia pun mendapat jawaban yang membuat keraguan hatinya hilang, namun juga membuatnya syok.
Beberapa teman ayahnya menyuruhnya untuk masuk ke masjid, dan mereka pun menjelaskan semua yang telah terjadi.
Dengan penuh kesedihan dan kucuran air mata, Widya pulang kerumahnya untuk memberikan fakta kenyataan pahit ini kepada sang ibu, ia harus memberikan informasi ini dengan sangat hati - hati, karena sang ibu mempunyai riwayat lemah jantung.
Sesampainya dirumah ia berusaha menjelaskan semua kepada ibunya secara perlahan bersama teman - teman ayahnya.
Pihak keluarga telah menunggu dari hari sabtu hingga senin sore, di karenakan perjalanan yang cukup jauh dari kalimantan Tengah hingga Kota Pontianak untuk memakamkan almarhum Jono.
Ayah Widya Almarhum Jono, telah di makamkan di pemakaman umum pada Senin Sore, di jalan 28 Oktober kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, Senin (5/2/2018).