Perjalanan Tribun ke Kapuas Hulu

Bentuk Kelompok Perempuan, Ajak Para Ibu Berani Ajukan Pendapat

Terlebih kami yang berasal dari Dian Tama dan Riak Bumi yang memang bergerak dibidang pemberdayaan perempuan terlebih pada isu...

Penulis: Destriadi Yunas Jumasani | Editor: Mirna Tribun
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Proyek Manager Konsorsium Dian Tama, Thomas Irawan Sihombing memaparkan laporan Konsorsium Dian Tama kepada Pemerintah Daerah Kapuas Hulu di Kantor Bappeda Kapuas Hulu, Jalan Kom Yos Soedarso, Putussibau, Kalimantan Barat, Jumat (26/1/2018) siang. Program Pemberdayaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat dari Konsorsium Dian Tama memberikan porsi 50 persen. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Destriadi Yunas Jumasani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Leader Konsorsium Dian Tama Herculana Ersinta mengatakan selama ini beberapa proyek belum ada fokus untuk pengembangan kelompok perempuan.

Padahal di dua kawasan yang mereka dampingi mempunyai potensi untuk mengembangkan sumber daya yang mereka punya.

Baca: Lewat Program MCA Indonesia, Perbaiki Peranan Perempuan DAS Leboyan

Karena yang mengolah ikan hasil tangkapan laki-laki menjadi produk olahan seperti ikan asin, kerupuk dan lainnya dilakukan oleh perempuan.

Hal ini sesuai yang ditekankan MCAI melalui Social Gender Integration Project yang mengharuskan proyek harus terintegrasi dengan isu-isu kesetaraan gender dan diharapkan perempuan berkembang sesuai berjalannya proyek.

“Terlebih kami yang berasal dari Dian Tama dan Riak Bumi yang memang bergerak dibidang pemberdayaan perempuan terlebih pada isu pengembangan ekonomi perempuan sehingga membuat kita konsen pada pemberdayaan perempuan,” ujar Herculana Ersinta.

Dalam proyek ini mereka menargetkan terbentuknya kelompok-kelompok perempuan dengan jumlah target terbentuk lima kelompok terdiri dari 150 anggota.

Sehingga kelompok perempuan diharapkan berdampingan dengan sub sentra yaitu asosiasi periau.

Awalnya kelompok perempuan hanya dikhususkan pada pengolahan ikan, tetapi Konsorsium Dian Tama mencoba meningkatkan kemampuan kelompok perempuan berupa kemandirian berpikir kritis.

“Tidak secara spontan kita bentuknya, melalui pertemuan-pertemuan rutin akan membentukan karakter dari ibu-ibu yang tergabung di kelompok perempuan, sehingga mereka dapat menyampaikan pendapat dan menyampaikan ide-ide baru sehingga kedepannya mereka juga punya kemampuan yang hampir sama dengan asosiasi periau,” tutur Herculana yang saat ditemui didampingi Anatalia Sri Lestari dan Margareta Aya Bermas yang merupakan staf pemberdayaan perempuan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved