Gerhana Bulan Total
Lihat Gerhana Bulan Total di Jam-jam Berikut! 152 Tahun Menunggu Fenomena Serupa
Gerhana bulan terjadi ketika saat bulan purnama bumi menutupi bulan, sehingga bulan tertutupi oleh bayangan bumi.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Fenomena ini juga menggabungkan kejadian alam secara bersamaan, yaitu bluemoon, supermoon, dan gerhana bulan.
Bahkan, peristiwa itu disebut cukup langka.
Hal ini disebabkan peristiwa ini terakhir diamati pada 31 Maret 1866 atau 152 tahun silam.
3. Diawali Gerhana Sebagian
Gerhana bulan terjadi ketika saat bulan purnama bumi menutupi bulan, sehingga bulan tertutupi oleh bayangan bumi.
Orbit bulan mengelilingi bumi berbentuk elips sehingga jarak bumi dengan bulan selalu berubah.
Saat bulan berada di titik terdekat (perigee) dengan bumi bertepatan dengan bulan purnama terjadilah supermoon.
Fenomena yang berlangsung pada 31 Januari 2018 diawali dengan gerhana sebagian, diikuti gerhana total, gerhana parsial lagi, dan bulan sepenuhnya terlepas dari bayangan bumi.
4. Bisa Diamati dari Belahan Dunia

Tidak seperti gerhana Matahari yang hanya bisa diamati di daerah yang sangat terbatas, gerhana bulan ini bisa diamati dari sebagian besar permukaan bumi, yaitu dari daerah Amerika Utara, Samudra Pasifik, Siberia Timur, dan Asia.
Gerhana ini tidak akan kelihatan dari sebagian besar Amerika Selatan dan Afrika.
5. Berlangsung Empat Jam
Banyak sekali fenomena alam pada bulan yang bisa dilihat dari bumi, satu di antaranya gerhana bulan darah.
Proses gerhana Bulan ini terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap gerhana parsial, gerhana total, dan gerhana parsial.
Proses gerhana berlangsung sekitar empat jam.
Untuk para pengamat di daerah Indonesia waktu Indonesia bagian barat tahap-tahap gerhana bulan ini bisa dilihat seperti berikut:
- Awal gerhana parsial, pukul 18.48 WIB
- Awal gerhana total, pukul 19.52 WIB
- Puncak gerhana, pukul 20.30 WIB
- Akhir totalitas, pukul 21.08 WIB
- Akhir gerhana, pukul 22.11 WIB