Manusia Kayu

8 Fakta Mas Munir Asal Kalbar, Manusia Kayu Selama 38 Tahun dan Kisah Mistis Masa Lalu!

Ia mengatakan, walaupun telah sakit seperti kayu 24 tahun ini masih bisa berhubungan layaknya suami istri. "Alhamdulillah," katanya.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ YOUTUBE
Mas Tazul Munir, itulah nama pria yang disebut sebagai manusia kayu asal Kayong Utara. 

Semasa muda, Munir tergolong nakal.

Awal menikah di umur 18 tahun, ia harus banting tulang ikut bekerja di pelabuhan, dengan berat badan saat itu 53 kg, harus memikul beban 100 kg lebih.

Belum lagi risiko yang bisa saja mengadang, saat membawa beban dari motor air ke pelabuhan melewati papan sekeping, jarak tempuh 50 meter ke tempat tujuan.

"Saya dapat penyakit awal tahun 94 bulan 4 tanggal 24. Dulunya suka mabuk-mabukan di terminal, akhirnya pada jam 12 lewat saat pulang ke rumah dan pergi lagi ke daerah Sukabangun menabrak anjing. Anjing mati dan saya pun terpental, saat masuk rumah sakit berjalan pun sudah tidak normal," terang Munir memulai cerita sehingga tubuhnya mengeras menjadi kayu.

5. Sejak Usia 18 Tahun

Mendapati musibah itu, lantas ia pun disarankan dokter di Ketapang untuk rujuk ke Pontianak karena ada kesalahan di tulang belakangnya.

Ia pun pernah berobat seperti berurut, walau sempat akan membaik namun kembali lagi sakit.

Dan akhirnya kembali ke dokter yang menggunakan sinar X sebelum kejadian mengerikan tak masuk akal terjadi padanya.

Hal tak masuk akal ataupun nalar manusia itu seperti ada burung yang mematuk badanya, namun saat dipegang hilang, ada yang menggeliat ditubuh dan hal lainnya.

Sejak saat itu, tepat 18 tahun, ia mengaku tidak bisa apa-apa, kalau mau mandi langsung dimandikan, makan disuapkan, dan buang air ditadahkan.

"Saya dapat teguran dari ibu yang telah meninggal didalam mimpi, karena masih melakukan hal dzolim, yaitu dzolim mata," katanya.

6. Mimpi Mengerikan

Saat dimimpi, lanjutnya, ia akhirnya minta mati, dengan serangkaian ritual, ia pun meninggal di dunia di alam mimpi yang ternyata tidak terjadi pula dialam nyata.

Jasadnya pun dibawa ke mesjid Al-Munir daerah Pulau Kumbang yang kebetulan mirip namanya.

"Setelah mayat saya hendak dimandikan, ada suara yang mengatakan Munir jangan dimandikan karena belum waktunya, akhirnya masuk lagi roh ke dalam jasad," terangnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved