Bank Indonesia Sebut, Inflasi Kalbar Masih Terkendali Dibandingkan Nasional Yang Lebih Tinggi
Inflasi IHK Provinsi Kalimantan Barat pada Desember 2017 tercatat sebesar 0,56 persen
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Madrosid
Inflasi kelompok inti (core) Provinsi Kalimantan Barat pada Desember 2017 terutama didorong oleh meningkatnya harga sotong, dokter umum, daun seledri, brokoli, dan batako. Berdasarkan data, inflasi kelompok inti pada Desember 2017 sebesar 0,16 persen (mtm) meningkat dibandingkan dengan November 2017 yang tercatat mengalami deflasi sebesar -0,02 persen (mtm).
Namun, inflasi kelompok inti pada Desember 2017 ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi kelompok inti pada bulan Desember 3 tahun terakhir yang tercatat sebesar 0,63 persen (mtm). Kondisi cuaca yang tidak menentu di lautan lepas mempengaruhi ketersediaan sotong di pasaran sehingga berdampak pada melonjaknya harga sotong, setelah pada dua bulan sebelumnya komoditas ini mengalami deflasi.
Dalam rangka pengendalian inflasi di Kalbar, Pemerintah Daerah, baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, bersama dengan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan. "Upaya pengendalian inflasi antara lain ditempuh lewat berbagai kebijakan yang dapat memacu peningkatan produksi, memastikan kecukupan stok komoditas utama, menjaga kelancaran distribusi, dan menjaga ekspektasi masyarakat," ujar Adhinanto.