Profile
Menjadi Relawan Hingga Dirikan Organisasi Khusus untuk Teman-teman Tuli
Dia pun sering mendampingi anak-anak Tuli di Pontianak dan menjadi perantara mereka untuk mengungkapkan sesuatu.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Memiliki simpati dan empati terhadap sesama membuat Ricky Budi Setiawan Pinaria aktif sebagai relawan di berbagai komunitas, satu di antaranya adalah Komunitas Bahasa Isyarat.
Tempat di mana dia menjadi relawan, menjadi penghubung komunikasi antara orang Tuli dan orang mendengar.
Direktur Aksi Sedekah Pendidikan ini kerap menjadi penerjemah bagi teman-teman Tuli di Pontianak.
Dia menuturkan awalnya tertarik belajar bahasa isyarat agar bisa mengobrol dengan teman-teman Tuli karena dia melihat anak-anak Tuli di Pontianak merupakan anak-anak yang mandiri dan memiliki semangat belajar yang tinggi.
(Baca: Bikin Bangga! Sosok Yusi, Gadis Tuli Yang Wakili Indonesia ke Argentina di Mata Orang Terdekat )
(Baca: Terapkan Sistem Gate, Pemkot Gratiskan Parkir Khusus Warga Sekitar Pasar Alianyang )
Sampai akhirnya dia tergerak menjadi relawan.
Dia pun sering mendampingi anak-anak Tuli di Pontianak dan menjadi perantara mereka untuk mengungkapkan sesuatu.
"Saya peduli karena saya kasihan melihat mereka yang kesulitan menerima dan mengakses informasi. Sebenarnya informasi akan mudah didapat kalau mereka bisa mendengar," katanya, Rabu (13/12/2017).
(Baca: Haru! Kakek Ini Rela Tulis Surat Cinta Setiap Hari Untuk Istri Tercinta Yang Sudah Meninggal )
Kepeduliannya terus tumbuh hingga dia mendirikan organisasi Kerabat Peduli Inklusi yang bertujuan meningkatkan awarness pemuda terhadap penyandang disabilitas serta mengoptimalkan kompetensi penyandang disabilitas.
Organisasi ini baru saja berdiri dan sedang dalam proses seleksi volunteer untuk membantu orang-orang Tuli di Pontianak. Peminat yang mendaftar menunjukkan bahwa masih banyak orang-orang peduli terhadap sesama.
Dia ingin terus membantu teman-teman Tuli agar mereka bisa mengakses informasi sebanyak mungkin karena menurutnya Pontianak saat ini masih kekurangan orang mendengar yang bisa bahasa isyarat.
"Saya senang bisa berbagi informasi dengan mereka, ngobrol dan berbagi inspirasi dengan mereka," tuturnya.