Tercatat Tujuh KLB Suspek Campak di Enam Kabupaten di Kalbar
Penetapan status KLB itu berdasarkan lima kasus campak untuk satu RT dalam satu minggu untuk periode yang sama.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Dhita Mutiasari
Marsalena menyatakan dinas kesehatan tidak diam saja melihat kasus ini. Upaya yang dilakukan dengan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat. Informasi ini disampaikan melalui Posyandu maupun kegiatan PKK.
“Campak itu ada hubungannya dengan pemberian vitamin A. Kenapa? Karena saat terserang campak, perlu ada pemberian vitamin A. Virus campak itu rakus dan kuat menyedot vitamin A. Takutnya penyakit lain muncul dan membahayakan penderita campak,” jelasnya.
Sedangkan untuk pemberian vaksin dilakuan dalam tiga tahap. Dimulai dari usia sembilan bulan, kemudian dua tahun hingga anak duduk di kelas satu sekolah dasar.
Usia sembilan bulan itu punya batas waktu perlindungannya sekian tahun, sehingga ada penurunan.
"Jadi pada usia dua tahun diberikan vaksin agar perlindungan tubuh semakin kuat. Lalu dilanjutkan kembali saat kelas satu SD,” terang Marsalena.
Ciri-ciri penderita suspek campak yakni demam, panas, mata merah, beringus dan bercak merah.
Kemudian sampel darah diambil untuk dilakukan uji laboratorium memastikan positif campak. Ini dilakukan karena banyak gejala virus yang hampir sama.
Sementara untuk memastikan penderita mengidap virus rubelle maka harus melalui uji laboratorium dengan menggunakan sampel darah.
"Uji itu dilakukan apakah penderita terkena virus campak atau rubella," tuturnya