Breaking News

Siswi yang Ada di Video Mesum Alami Depresi, KPAID Kalbar: Jadi Warning

Sudah ada kesepakatan pihak sekolah tidak akan memberikan sanksi mengeluarkan pelajar yang bersangkutan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIDHO PANJI PRADANA
Komisioner KPAI Kalbar, Alik R Rosyad (kemeja merah). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Komisioner KPAI Kalbar, Alik R Rosyad menuturkan menindaklanjuti video viral yang muncul disosmed mengenai adegan mesum yang melibatkan pelajar SMP, hari ini setelah dari lusa dan kemarin setelah bekerjasama dengan institusi Polda dan Polresta Pontianak Kota, KPAI mengunjungi sekolah yang sebagai tempat anak yang terekam.

Baik dari sekolah tempat belajar siswi maupun tempat belajar siswa, dari situ, ia pun bisa memastikan pelajar itu belajar di SMP yang dimaksud.

KPAI, kata dia, menyampaikan bagaimana pihak sekolah memberikan support dan dukungan terhadap beredarnya video ini, bahwa itu sebuah kesalahan ya.

Tapi, lanjutnya, alangkah lebih baik mengambil langkah menyelesaikan masalah tersebut.

(Baca: Video Mesum Pelajar SMP, Mulyadi Ingatkan Pentingnya Peranan Orangtua )

Ia pun mengatakan, sudah ada kesepakatan pihak sekolah tidak akan memberikan sanksi mengeluarkan pelajar yang bersangkutan, namun demikian ada kemungkinan pelajar tersebut menarik diri dari sekolah.

"Ini bisa dimaklumi, karena kami sudah mengunjungi pemeran dalam video itu, perempuan dan keluarganya. Kita memaklumi dan prihatin karena bersangkutan sangat depresi, merasa tertekan sehingga tidak mau keluar dari kamar," ujarnya.

Alik menuturkan, sudah melakukan koordinasi dengan institusi terkait bahwa dalam waktu dekat akan melakukan pendampingan dengan memberikan psikolog untuk memberikan penguatan mental terhadap pelajar siswi yang bersangkutan sehingga tidak malah kemudian menimbulkan atau merugikan siswi yang bersangkutan.

"Harapan kita, kejadian ini kembali menjadi warning dan perhatian semua keluarga bagaimana kita harus tetap memberikan pengawasan anak-anak kita agar tidak terjebak pada situasi yang tidak diharapkan," katanya.

Menurutnya pula, sebisa mungkin akun Facebook yang bersangkutan ditutup dulu karena respon nitizen luar biasa.

"Ini juga kita sayangkan karena respon ini tidak menguatkan, malah menyudutkan dan menjatuhkan mental anak-anak tersebut. Maka dukungan positif dari seluruh pihak keluarga, lingkungan terutama pihak sekolah kita harapkan," tuturnya

Diharapkanya pula, anak tersebut tidak terputus sekolahnya, karena satu kelas 8 dan 9 yang akan ujian, dan tentu ini bisa diselesaikan dengan baik.

"Pada aspek hukum berkenaan dengan beredarnya video ini, kami serahkan sepenuhnya pada pihak Kepolisian, baik yang merekam, mengupload ataupun menyebarkannya, jadi kami masuk wilayah pendampingan pada anak-anak yang terekam dalam video ini. Ada yang merekam, dan memposting di Facebook serta Youtube yang mudah-mudahan bisa ditindak lanjuti," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved