Alumni UPB Pontianak Kecam Aksi Premanisme di Kampus, Siapa Mereka?
Kasus kekerasan yang terjadi di UPB Pontianak kian menuai kecaman, kali ini datang dari tiga alumni UPB angkatan 90an.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasus kekerasan yang terjadi di UPB Pontianak kian menuai kecaman, kali ini datang dari tiga alumni UPB angkatan 90an.
Dalam rilis yang disebarkan oleh alumni UPB kepada Tribunpontianak.co.id, Ini kata mereka.
"Saya Selly Yunisra, Fakultas Pertanian UPB angkatan 1998, mengecam tindakan kekerasan dilingkungan kampus," ujarnya, Rabu (08/11/2017).
Lingkungan kampus, kata dia, bukan tempat untuk menunjukkan kekuatan otot, melainkan untuk wadah pendidikan, dan untuk belajar cara berorganisasi.
(Baca: Mahasiswa UPB Pontianak Diduga Jadi Korban Pengeroyokan Senior )
Selain itu, apabila selesai dari akademisi tersebut ilmu serta pengalaman berorganisasi yang ditimba di kampus bisa diterapkan dilingkungan masyarakatnya nanti.
"Tugas senior bukan membangun imej untuk takuti oleh junior, tapi bangun lah sikap mengayomi, Pepatah mengatakan guru kencing berdiri, murid kencing berlar, jadi jangan salahkan junior apabila terjadi perlawanan," ungkapnya.
Ia pun meminta kebijaksanaan Rektor UPB Rahmatullah Rizieq agar pihak lembaga dapat segera mengambil tindakan tegas dalam menyikapi ini.
Sebab, jelasnya kampus yang notabene adalah tempat intelektual muda menimba ilmu, sangat disayangkan karena telah dicorengi dengan tindakan yang anarkis dan melanggar hukum seperti ini.
"Dan saya percaya dengan adanya ketegasan dari pihak lembaga dalam mengambil keputusan, maka kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali," tuturnya.
Kemudian, Iwan Ramawan alumni fakultas Ekonomi UPB Angkatan 1997 juga mengutuk adanya kekerasan khususnya dalam lingkungan lembaga pendidikan yaitu kampus yang nota bene mahasiswa/i yang mempunyai intelektual tinggi, inovatif, kreatif, kompetitif, dan bertakwa.
"Bukan ajang adu jontos jadi pihak lembaga kemahasiswaan tolong di tindak lanjuti jangan sampai berlarut-larut. Tindakan yang seperti itu, jangan ditolerir, harus ada tindakan tegas dari universitas sebagai institusi yang berwenang, jangan ada kekerasan di kampus," ujarnya.
Hal senada diutarakan M.Tarmizi Fakultas Teknik angkatan 95 yang mengecam tindakan aksi premanisme di lingkungan kampus.
"Kampus adalah lembaga pendidikan untuk mencetak intelektual yang handal jika aksi seperti ini masih berlanjut dan pihak kampus tidak melakukan tindakan yang tegas saya rasa kampus UPB akan ditinggalkan," tuturnya.
Dan, lanjutnya, apabila hal ini terus berlanjut akan memberikan stigma negatif kepada kampus UPB.
"Mohon kiranya pak rektor Rahmatullah rizieq bisa memberika sangsi tegas," harapnya.