Profile
Siapa Sangka, Komponis Berbakat Yang Mendunia Ini Berasal Dari Pontianak
International Young Composers Meeting sendiri merupakan sebuah pertemuan komponis muda tingkat internasional yang diselenggarakan di Belanda.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Dhita Mutiasari
Akhirnya dia memilih untuk belajar informal pada beberapa komponis dan guru musik di tanah air hingga manca negara.
Dalam proses belajar tersebut dia aktif sebagai komponis untuk musik baru, hingga tahun 2014 dia dan beberapa temannya membentuk Balaan Tumaan Ensemble, sebuah kelompok musik baru berbasis tradisi kalbar, dan dia terlibat sebagai komponis serta music director didalamnya.
Prestasinya juga cukup mengagumkan dan menginspirasi. Karya-karya pemuda kelahiran Pontianak ini pernah dimainkan oleh Ensemble Multilaterale dari Perancis (masterclass pada temu musik franko-indonesia, 2017), October Meeting Ensemble (yogyakarta, 2016), Suaka Suara (2016-2017), west borneo composer fest (2015), dan Europe Tour: Balaan Tumaan (2014).
Selain itu dia juga pernah mengajar di Universitas Tanjungpura dari tahun 2015 hingga pertengahan 2017 ini. Pada November 2016, dia mendapatkan kesempatan dari Erasmus menjadi Guest Lecture untuk memberikan kuliah di Université de Poitiers, Perancis selama satu bulan.
Dia memberikan kuliah bertema 'Some insight into west kalimantan music', di sana dia berbicara tentang musik tradisional di kalimantan barat secara umum dan mendetail serta memberikan workshop untuk mahasiswa musik dan non musik.
Selain itu dia juga diminta berbicara tentang musik di Conservatoire de Poitiers.
Tidak hanya itu dia juga pernah berkolaborasi dengan beberapa musisi dalam negeri, seperti seperti Iwan Gunawan, Dodi Satya, Yasudah, dan Gardika Gigih.
Untuk pengalaman kolaborasi dengan musisi luar, dia pernah dipercaya untuk bermain bersama Fabrice Vieira, Raphael Quenehen, dan musisi dari CFMI (Centre de Formation des Musicians Intervenants), di Poitiers-Perancis, lalu kolaborasi dengan Romain Boudoin, serta musisi dari CESMD.
"Untuk waktu terdekat, saya akan mementaskan karya musik opera kamar saya yang mendapat hibah dari Yayasan Kelola Indonesia sebagai karya inovatif 2017, pada tanggal 24-25 november di taman budaya," terang pemuda yang sedang menggarap musik kolaborasi dengan pemusik dari Dusseldorf,Jerman untuk event Europalia di Belgia tahun ini.